Author pov
"Astaufirulloh.. kak Arkan !!!!!!" Teriak Sasa dari kamar mandi. Pasalnya suara desis seperti suara gas yang bocor itu ternyata ular. Ular hitam yang sudah mengangkat kepalanya itu seperti siap ingin menyerang Sasa. Sasa yang berdiri gemetaran tidak tahu harus berbuat apa.
Arkan yang baru saja selesai melipat bajunya langsung bergegas menuju kamar mandi setelah mendengar teriakan dari Sasa.
"Ada apa Sayang?" Tanya Arkan yang belum menyadari keberadaan ular hitam dengan panjang sekitar 1 meter itu.
"Kakak,, hikks.. hikss.." sasa menangis. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya yang begitu besar.
"Sayang, jawab kakak, kamu kenapa?" tanya Arkan yang khawatir melihat istrinya menangis.
"Kak, itu,, ada ular di belakang pintu kamar mandi" ucap Sasa sambil menunjuk keberadaan ular hitam itu.
"Ya Allah, sayang kamu yang tenang" Arkan mengambil sapu, kemudian berdiri di depan Sasa, ia menjulurkan Sapunya ke ular tersebut. Ular itu menjulur julurkan lidahnya.
"Hati - hati kak" Sasa masih terlihat panik, dia takut sekali dengan hewan tanpa kaki itu.
ular itu menggeliat dan perlahan keluar dengan dorongan sapu dari Arkan, melewati pintu belakang rumah dinas itu. Setelah ular itu pergi, Sasa langsung melabuhkan pelukannya ke tubuh tinggi Arkan.
"Kok ularnya kayak nurut gitu sama kak Arkan, disuruh pergi ya pergi, tadi Sasa hampir berdiri setengah mati kak, lagian ular dari mana sih kok bisa masuk kamar mandi" Sasa mengadu sambil terisak. Wanita itu memeluk erat tubuh tegap Arkan.
"Itu ularnya tidak beracun sayang, nanti biar kakak minta tolong sama anak - anak biar dibabat ya rumput di belakang sama mereka. Nanti kalau ga ada kakak, sebelum tidur di cek pintu dan jendela, apa sudah tertutup rapat dan taburi garam di depan pintu untuk berjaga - jaga" pesan Arkan pada sang istri yang masih memeluknya dengan erat. Arkan mencoba membuat istrinya itu tenang, dengan mengelus punggung sang istri yang gemetar karena menangis.
"Iya kak" jawab Sasa, rasa takut masih terus menyelimutinya.
"Sayang kalau seandainya kamu bertemu dengan hewan buas lagi, seperti ular tadi, kamu baca doa"
أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U'iidzukumaa bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah.
Artinya: Aku memohon perlindungan untuk kamu berdua, dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu, dan dari pandangan mata buruk."
Arkan melantunkan ayat itu sambil mengelus lembut kepala Sasa yang masih berbalut hijab."Sekarang kamu mandi ya" ujar Arkan lembut, sambil menatap wajah sang istri yang masih dalam keadaan takut.
"Tapi kakak cek dulu, ularnya masih ada ga" Sasa terlihat enggan masuk kamar mandi, kakinya saja terlihat menjinjit. Ia jijik, geli plus takut karena bayangan bentuk ular itu masih menyelimuti pikirannya.
"Dek,, kamu lihat sendiri tadi ularnya udah pergi" jelas Arkan berusaha tetap sabar mendapati tingkah manja Sasa.
"Untuk memastikan aman aja kak. Please" ucap Sasa dengan membentuk wajah yang imut dan mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda memohon. Arkan hanya terkekeh pelan, wajar saja istrinya merasa sangat takut, ia tidak biasa melihat hewan buas seperti itu, apalagi hewan tersebut masuk ke dalam rumah. Sedangkan Arkan, ia sering mengalami hal tersebut ketika bertugas di daerah perbatasan, bahkan tidur di sampingnya ular pun sudah pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Captain
RomanceZhezsha Arnasatya Auristela Tamara adalah seorang dokter ahli bedah harus berhadapan dengan Tentara berpangkat kapten, Arkana Felix Wigara Prasetya karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka, sifat mereka saling bertolak belakan...