chapter 15

23.6K 669 3
                                    

Sebelum baca klik dulu
Bintangnya
🌟🌟🌟

Tengkyuuuu buat yang udah VOTE
😘😘😘😘😘

Episode 15

Merra tertawa terbahak-bahak membaca surat dari suaminya. Benar-benar lucu. Biasanya orang-orang kalau rindu akan berkata manis tapi suaminya malah melawak. 

Suaminya sangat tau bagaimana dirinya. Sathya benar jika Sathya mencoba menjemput Merra yang ada Merra akan kabur lebih jauh lagi. Merra memang harus menyendiri ketika dia marah.

Ah dasar suaminya malah bawa-bawa 'si jack' lagi. Suaminya benar wanita hamil memang gairahnya meningkat. Merra jadi kangen 'si jack'. Biasanya dia tidur dengan tangannya yang mengelus-elus 'jack' tapi sekarang hanya ditemani guling.

Merra menghidupkan kembali handphonenya. Merra akan menghubungi lagi suaminya. Saat handphonenya menyala ratusan notifikasi memenuhi layarnya. 112 Panggilan tak terjawab, sedangkan chat yang masuk ada 134. Suaminya ini benar-benar gila. Tergila-gila padanya maksudnya sih, hahahaha.

Siska yang melihat dari kejauhan hanya geleng-geleng kepala, yang punya masalah rumah tangga orang lain tapi dia yang kena batunya, dasar punya temen lucknut, kalau bukan istri bosnya sudah Siska usir, eh ngga deng becanda, hahaha.

*******


Sathya bergegas mengambil kunci mobilnya, dia akan pergi untuk menjemput Merra. Dia sangat senang istrinya telah menghubunginya. Meeting penting pun dia batalkan. Dia tak peduli dengan konsekuensinya nanti. Sekarang yang terpenting adalah Merra bukan pekerjaannya.

*******


Merra duduk di depan minimarket sambil memakan es krim strawberry, dia sedang menunggu suaminya. Merra membuka bungkusan es krim kedua, dan tak menyadari ada yang duduk disampingnya.

"Boleh aku duduk disini?"

Merra mengangkat wajahnya, melihat siapa yang berbicara padanya, ternyata seorang pria yang cukup tampan tapi tetap lebih tampan suaminya.
Padahal meja lain banyak yang kosong tapi kenapa dia mesti duduk di sini?

"Boleh silahkan saja." Merra menjawab tanpa berpikir lebih banyak. Dia kembali sibuk dengan es krimnya.

"Sendirian saja?" tanya pria itu lagi

"Ya?" Merra menaikkan sebelah alisnya

"Kenalkan aku Kiki lebih tepatnya Krishna Banyu Ferdinand."

"Kiki, Krishna? " seperti nama yang tidak asing baginya. Tapi siapa? Merra berpikir keras berusaha mengingatnya lagi.

"Dut Dut, itu nama panggilanku khusus dari seseorang di masa lalu."

"Dut Dut? Ya ampuuuuunn, ini kamu?  Beneran kamu?"

Merra melotot menatap tidak percaya pada sosok didepannya. Bagaimana tidak Dut Dut adalah panggilan khusus darinya. Dia ingat dulu sosok Dut Dut adalah lelaki gendut dan cupu yang selalu membawa kotak bekal dan susu kotak setiap hari dan Merra yang selalu meminum susu kotak tersebut.

Flashback

Awalnya Merra tidak sengaja menjatuhkan susu kotak yang sudah dibuka dan akan menggantinya tapi Dut Dut bilang tidak usah karena sebenarnya dia terpaksa meminumnya. 

"Mending nanti mulai besok dan seterusnya buat aku aja susu kotaknya daripada kamu nanti lebih gendut lagi karena minum susu, bener ga Dut?" Merra meminta dengan tidak tau malu sambil tersenyum cengengesan.

"Dut? Namaku Kiki tau." Kiki kesal dia mencebikkan bibirnya.

"Ga pantes nama Kiki terlalu imut buat kamu. Dut Dut lebih cocok untukmu."

"Krishna nama depanku, kamu harus manggil salah satunya jangan yang lain." sungut Kiki makin kesal

"Tidak, tidak, Dut Dut lebih cocok, lagian yah terserah aku dong mulut mulut aku juga, wwleeeeeee." Merra menjulurkan lidahnya dengan melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Dut Dut.

•••••••


"Udah berapa lama kita tidak bertemu? Terakhir pas lulus SMP ya, bener ga? Bagaimana kabarmu sekarang? Wah wah wah hebat kamu berubah banget."

Merra dan Dut Dut mengobrol dengan asyik sambil mengenang masa lalu. Mereka tidak terlihat canggung lagi untuk bercanda. Tertawa berdua dengan asyiknya tanpa memperdulikan sekitarnya.

Seseorang mengamati keduanya dari dalam mobil. Merasa terbakar cemburu melihat sang wanita bisa begitu bahagia berbicara dengan orang itu. Dia turun menghampiri keduanya.

"Sayank... Cup💋... Aku kangen." Sathya mencium pipi istrinya. Dan duduk disamping Merra, dia menggenggam tangan istrinya.

Merra awalnya tidak menyadari kehadiran suaminya, hingga ciuman dipipinya menyadarkan kehadirannya.

"Eh mas kamu sudah datang, kenalin ini temen aku waktu SMP dulu." ucap Merra tersenyum.

"Kiki, teman SMP Merra" Kiki menyodorkan tangannya.

"Ibra suami Merra" Sathya pun membalas uluran tangannya.

Mereka berjabat tangan. Saling menekan tangan lawannya. Mereka terdiam dengan mata saling menatap sinis. Aura sekitar mereka menjadi dingin, ada apa gerangan dengan mereka?

Minggu, 19 juli 2020

Hargai karya gw
Dengan klik
VOTE
🌟

my secret wife (TAMAT) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang