Sebelum baca klik dulu
Bintangnya
🌟🌟🌟Tengkyuuuu buat yang udah VOTE
😘😘😘😘😘Episode 7
Merra berjalan di lobby mendengar bisikan-bisikan karyawan menyebut nama seorang wanita, April. Siapa April? Merra belum pernah mendengarnya selama dia bekerja disini hampir 2 bulan. Merra sedikit penasaran kenapa karyawan heboh dengan si April ini.
Merra menduduki kursinya sambil menyingkirkan debu di mejanya dengan kemoceng, dia merasa kurang puas dengan hasilnya dan mengambil tisue lalu mengelap mejanya lagi.
Siska datang dan duduk terburu-buru di meja Merra
"Kemana aja lu Mer 2 hari ngilang? Gw chat juga ga lu bales." gerutu Siska sambil menyilangkan tangannya di dadanya.
"Aku pergi ke Bandung, keponakanku disunat. Handphoneku jatuh ke bak mandi, rusak dan belum sempat beli lagi." jawab Merra sambil mengecek berkas laporannya.
"Ngapain lu bawa-bawa handphone ke toilet segala? Gw tuh mau ngasih tau gosip terheboh saat ini."
"Pas mati listrik aku kebelet, lilin ga ada jadi manfaatin senter handphone aja, eh malah ga sengaja kecemplung, rusak deh layarnya ngeblank. Gosip apa? " tanya Merra sedikit penasaran.
"Itu si April sekretaris pak Ibra yang baru cantik sih bodynya bohay lagi cuma dandanannya buset mirip ondel-ondel. Menor banget, udah bajunya kurang bahan, kalau jalan kek bebek kek sengaja banget pantatnya dibikin nungging. Mana suka mepet ke bos coba. Ga tau apa yah dia kalo bos udah punya bini." cerosos Siska dengan muka sinisnya.
"Oohh.. Si bos udah datang dari luar kotanya?" tanya Merra basa-basi padahal dia tau bahwa suaminya akan tiba siang hari nanti.
"Ga tau gw, gw ga ngasuh si bos,, hahahaha." Siska tertawa sambil pergi ke mejanya.
*******
Merra melirik arlojinya jam 14.07 pasti suaminya sudah ada di ruangannya. 2 hari tak bertemu rasanya rindu sekali. Merra pergi ke Bandung sedangkan Sathya pergi ke Malang. Padahal dulu sewaktu pacaran intensitas bertemu mereka paling sering 4 kali dalam sebulan.Merra merapihkan berkas laporannya dan beranjak pergi ke ruangan suaminya. Merra berjalan menghampiri meja sekretaris baru suaminya April.
"Siang mbak April pak Ibra nya sudah datang?" tanya Merra sembari tersenyum.
"Siapa kamu? Ada urusan apa bertemu dengan bos? " April bertanya dengan wajah sinis sambil menaikan sebelah alisnya.
"Oh jadi ini ondel-ondel yang dimaksud Siska, ternyata songong banget," gerutu Merra dalam hati
"Saya Merra dari divisi keuangan, pak Ibra menyuruh saya kesini kalau dia sudah datang." balas Merra mencoba santai
"Tunggu sebentar saya telpon dulu pak Ibra nya." jawab April ketus sembari mengangkat gagang telpon. Setelah tersambung ekspresinya langsung berubah tersenyum, dia terlihat sangat antusias sembari merendahkan suaranya.
"Dasar muka dua" batin Merra
"Silahkan masuk pak Ibra sudah menunggumu." ucap April dengan ekspresi yang kembali ketus.
Merra masuk dengan kebiasaannya tanpa mengetuk pintu. Merra masuk dan dikejutkan dengan ciuman suaminya.
"Hhhmmmpff... mas pintunya belum ditutup." Merra berusaha menjauhkan suaminya, dia membalikan badannya untuk menutup pintu tapi dia malah melihat wajah kaget April dengan tangan yang menutup mulutnya. Merra berusaha santai menutup pintu walaupun dirinya juga kaget ada yang memergokinya.
"Mas sih ga bisa apa nunggu aku kesana. Malah langsung nyosor aja. Si April mergokin kita mas. Kalau sampai jadi gosip gimana?" gerutu Merra dengan bibir manyun.
"Biarin aja lagian kita ini pasangan sah, mau ngapain juga bebas. Lagian yank sembunyi-sembunyi terus bikin susah, kek pasangan selingkuh aja kitanya. Aku tuh kangen banget sama kamu." balas Sathya seraya menarik Merra ke pelukannya.
Sathya membelai rambut istrinya, mengecup sayang kepalanya. Merra membalas erat pelukan suaminya. Tangannya meremas pantat suaminya.
"Yank nakal banget itu tangannya." Sathya mengambil tangan istrinya dari pantatnya dan dipindahkan kedepan 'jack'.
"Iiih dasar malah kamu yang tambah nakal ngapain tanganku kamu pindahin kesitu?" ucap Merra dengan senyuman malu-malu tapi maunya.
"Hahaha enakan kamu remes disini yank." Sathya membuka resleting celananya dan mengeluarkan 'jack' menuntun tangan Merra untuk memijatnya.
"Kita maennya cepet ya mas 10 menit aja. Tugasku banyak kemarin ditinggal 2 hari." ucap Merra sambil membuka 2 kancing teratas kemeja suaminya. Dia mulai mendekatkan bibirnya ke rahang suaminya.
"Hhmmm oke." balas Sathya memaksakan tangannya masuk kedalam cd istrinya. Mengelus-elus sarang kenikmatan terindah nya.
Pasangan suami-istri itu saling membalas desahan. Mereka sibuk dengan kenikmatannya tak memperdulikan seseorang diluar sana seolah menggangap seseorang itu hanyalah sebuah bayangan.
Jumat, 17 juli 2020
Hargai karya gw
Dengan klik
VOTE
🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
my secret wife (TAMAT) (Sudah Terbit)
RomantizmSebagian part di unpublish untuk kepentingan penerbitan WARNING AREA 21++ 🔞🔞🔞 Merra yang dulu bekerja di kantor cabang Bandung bersedia pindah demi suaminya Sathya ke kantor pusat di Jakarta asalkan statusnya sebagai istri dari sang presdir tak...