Diary | 97 Line ✔️

iv) Someone Who Sacrifices -❀ུ۪ ﾟ

"Kalian dimana?"

Yuju terkejut menerima panggilan dari seseorang, "Rumah sakit woi lu gapapa?"

"Ok gue otw sekarang."

Tut tut tut.

"Siapa?" Tanya Eunha.

"Bangchan."

📖

"Bangchan?" Yuju, Eunha, dan Mina terkejut dengan kedatangan Bangchan. "Woi lo gapapa?"

"Hah apaan sih yang seharusnya kalian khawatirin tuh Mingyu bukan gue!" Iyap Mingyu terluka terkena pisau ketika tadi mereka sedang ditodong dan pingsan karena syok. Untungnya Jungkook dan Eunwoo langsung melumpuhkan para pencuri itu.

"Diary!" Eunha langsung mencari buku tersebut didalam tasnya.

"Berubah.." Tulisan di hari ke lima dan ke enam berubah. Hari ke lima sama persis seperti yang mereka alami tadi.

"WOI MINGYU UDAH SIUMAN!" Ujar Jungkook. Mereka langsung masuk tanpa lanjut membaca diary itu. Mereka belum melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"MINGYUUUUU!" Mina sudah berancang-ancang untuk memeluk Mingyu. "JANGAN DIPEGANG SAKIT!" Mingyu jerit duluan.

"Dasar bayi gede." Cibir Yuju.

"Bangchan lu gak jadi pindah sekolah?" Tanya Eunha.

"Lah kok lo tau?"

"Emm.."

"Tadi itu buku apa?"

"Bukan apa-apa kepo lu." Ujar Yuju.

"Kalian nyembunyiin sesuatu yaaaaa." Ucap Bangchan dengan nada menggoda.

"Buku apaan?" Mingyu menatap teman-temannya satu per satu.

"Woi Mina!" Yuju mencoba menahan Mina yang sudah memasukkan tangannya ke tas Eunha.

"Nih." Mina mengeluarkan Diary tersebut.

Bangchan langsung mengambilnya sebelum Yuju merebut buku tersebut, "Mina kan kita udah janji gak kasih tau siapa-siapa!"

"Apaan nih?" Bangchan mengernyit ketika membuka buku tersebut.

Mereka menceritakan semuanya kepada keempat cowok tersebut termasuk Yuju yang terpaksa menceritakannya.

"Lo bertiga ngarang ye." Ujar Jungkook.

"Terserah pokoknya kita udah kasih tau pasti orang-orang awalnya bakalan ga percaya sih, tapi kalian liat aja nanti. Asal jangan bocor ke yang lain aja."

"Kalo Mina percaya gue juga percaya." Sahut Mingyu. Yang lain tidak tahu harus bereaksi apa terhadap kedua pasangan ini.

"Anjir!" Bangchan tiba-tiba melempar buku tersebut. "I..iitu kok horror anjing tadi perasaan halaman ke tujuh sama delapan gak ada tulisannya deh."