Guysss kalo kalian suka cerita ini jangan lupa Vomment yaa^^. Supaya aku semangat terus ngeupnya + ngebantu author bangett hehe terimakasii semua❤️❤️
📖
Hari ke lima belas. Hari yang paling ditakuti untuk beberapa orang, dan untung yang lainnya mereka tidak terlalu peduli. Untungnya, empat hari berturut-turut kemarin tidak terjadi apa-apa sesuai dengan isi diary tersebut.
"Jaehyun gimana?" Ujar Jiho.
"Biarin aja." Tatap Yuju dingin ke arah pria itu yang duduk dipojokkan. Jaehyun hanya menyendiri akhir-akhir ini. Bahkan teman-temannya tidak mau mendekatinya apalagi Mingyu.
Jaehyun berdiri berjalan kedepan menbuat Jiho dan Yuju sedikit berjalan kebelakang memberinya ruang untuk berjalan keluar. Mata Yuju membelalak ketika melihat sesuatu yang Jaehyun masukkan ke sakunya.
"PANGGIL YANG LAIN CEPET!" Jiho kebingungan ketika Yuju berlari keluar sekuat tenaga mengejar Jaehyun.
📖
Uhuk.. uhuk..
Yuju berhenti ketika mendengar suara batuk yang sangat familiar itu dari dalam toilet cowok. Ia tadi sempat kehilangan Jaehyun sehingga ia mencari hampir keseluruh pelosok sekolah. Baju Yuju sudah dibasahi oleh keringat.
"Aakh..."
Yuju yang sempat beristirahat sejenak didepan toilet cowok itu langsung mendekat kearah pintu. Namun nihil, pintunya tidak bisa dibuka.
"To..tolong uhuk.. uhuk.."
Mendengar rintihan orang itu Yuju langsung berusaha menghancurkan pintu itu menggunakkan tubuhnya. Walaupun ia adalah seorang wanita, namun ia tidak punya pilihan lain. Ia tahu apa yang akan terjadi.
BRUKK.
Yuju gemetar, ia menangis sebuah pertunjukkan didepan matanya. Mengerikan. Darah dimana-mana hingga cermin dan pintu-pintu toilet tersebut juga dipenuhi darah.
Yuju kabur. Ia menangis dengan kencang dan kabur ia bahkan tidak melangkah lebih dalam ke dalam toilet.
"Yuju lo kenapa!" Iya beberapa dari mereka sudah berada disitu karena Jiho memanggil mereka.
Yuju tidak bisa mengatakan apapun otak dan mulutnya berjalan seirama kali ini. Tidak ada niatan untuk mengatakan sepatah katapun.
"JUNGKOOK!" Teriakkan dari Mingyu dari luar toilet cowok membuat mereka semua berlari kesana.
"A..apa ini.." Beberapa dari mereka memalingkan wajah mereka begitu masuk ke toilet. Dan sisanya ada yang sudah menangis dan bahkan ada yang muntah. Keadaan di toilet ini kacau tidak manusiawi sama sekali.
"YUJU KENAPA LO GAK BILANG DARITADI! KALO GAK DIA BISA DISELAMATIN!" Bambam tidak segan menarik kerah baju Yuju disaat ia masih menangis kencang.
"KOOK! JUNGKOOK BANGUN PLIS!" Mingyulah yang pertama menghampirinya, ia tidak takut. Itu semua tidak menjijikan didepan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary | 97 Line ✔️
Fiksi Penggemar❝You've opened that diary and now all of you are in danger.❞ 〖Mystery〗 〖Thriller〗 ❗️Same Universe with 'XPeriment' not prequel/sequel! (Jadi gak nyambung cuma berkaitan sedikit, gabakalan bingung kalo gak baca XPeriment)❗️ ⚠️Warning •Bahasa semi-bak...