Chapter 6

831 89 8
                                    

Dahyun, daniel, jungkook dan juga jimin sekarang baru saja selesai latihan band

"Akhirnya selama 2 jam selesai juga" ujar jimin di saat mereka ber 4 mulai keluar dari studio

"Eh kalian mau langsung balik?" Dahyun

"Iya lagian udah mau malem juga" balas daniel

"Yaudah gays gue sama jungkook duluan dulu" jimin

"Yoyo hati hati bro" kompak daniel sama dahyun

Setelah itu dahyun masuk ke dalam mobil, kaca mobil dahyun turunkan lalu menatap Daniel

"Lo enggak pulang?" Tanya dahyun

"Pulang lah cuma lagi nunggu seseorang" jawab daniel tertawa

"Oh ok gue balik duluan" ucap dahyun kemudian daniel mengaguk

.
.

Sana berada di bawah shower yang sedang mengeluarkan suhu air sedikit panas, tangan nya bergerak di seluruh tubuh supaya Busa sabun bisa menyatu

Tok..tok..tok

Ketukan pintu kamar mandi itu membuat sana cepat cepat membersihkan diri nya, lalu dia melingkar dengan handuk dan membuka pintu kamar mandi

"Aneh banget padahal tadi ada yang ngetok" ujar sana

Sana pun mulai mengunci pintu kamar mandi lalu berjalan menuju depan lemari baju. Handuk mulai di buka, sana merasakan seperti ada sesuatu yang menempel di bahu nya

Mata sana kemudian menatap ke arah kaca. Mata nya membulat

"aaaa!!" Sana berteriak nyaring kemudian kembali memakai handuk nya dan berjalan mundur

"Lo mau apa lagi!" Sana

"Ayolah sana, kita belum sempat melanjutkan permainan 'itu' karena Dahyun merusak semua nya!" Balas Pria yang tidak lain adalah yuta

"Lo bisa masuk di rumah gue gimana? Terlebih lo masuk ke kamar gue, gak punya sopan santun lo" ucap sana

Yuta lebih mendekat  ke arah sana sedangkan gadis ini lebih memundurkan langkah nya lagi

"Itu enggak perlu kamu tau sayang, yang penting kita berdua udah di kamar ini dan ayolah kita melakukan nya" yuta mengusap pelan bahu sana dengan senyum kill nya dan dengan cepat sana menepis tangan yuta

"Kasar banget si" yuta menyeringit lalu mengangkat sana dan membanting nya di atas kasur membuat handuk sana sedikit terbuka dan memperlihatkan vagina dia membuat yuta mengeluarkan smirk nya dan mendekat ke arah sana lalu meremas payudara sana 'milik' yuta pun bersentuhan dengan 'milik' sana

Air mata sana menetes disitu dia langsung mengambil kursi yang ada di samping ranjang lalu di pukul kepala yuta dengan benda itu. Sana kembali melingkar lalu lari keluar dan turun ke bawah

Saat sana mau membuka pintu untuk keluar, dia dan dahyun tidak sengaja bertabrakan

"Ah lo ngapain lari lari kayak di kejar anj astaga ini lagi masi pake handuk udah mau keluar aja" marah dahyun

"Bisa enggak jangan marah dulu, lo enggak tau sebab gue lari itu kenapa!" Sana terisak

"Kenapa si, lo nangis tanpa sebab tau enggak" dahyun

"Lo bilang tanpa seb-"

"Sana kamu mau lari kemana sayang" ucap seseorang yang terdengar sedang turun dari tangg membuat dahyun menyeringit sekaligus ucapan sana terpotong

"Oh dahyun, sana" yuta

"Kurang ajar lo, berani banget masuk ke rumah gue!" dahyun mendekat lalu memukul wajah yuta

"Sana masuk ke kamar sekarang" dahyun dan sana pun menurut

Dahyun menarik rambut yuta lalu memukul kan kepala pria itu ke dinding membuat darah dari hidung yuta keluar

Tidak hanya itu. Dahyun juga menendang yuta sampai pria yang melemah itu keluar dari rumah dahyun

Dahyun lari ke atas dan menuju kamar sana

"San buka" dahyun mengetok pintu kamar sana dan langsung di buka sama sana

"D..dahyun" sana terisak dan reflek memeluk tubuh dahyun

"Dia enggak macam macam kan?" Tanya dahyun

"Pikiran lo enggak sama kayak apa yang terjadi tadi" sana masi menangis membuat dahyun kasihan dan membalas pelukan nya

"Tanggapan lo apa sebagai kakak kalo gue berhasil di sentuh sama yuta" ucapan sana membuat dahyun menyeringit

"M..maksud nya?" dahyun

"Lo berhasil di sentuh yuta?" tambah dahyun

Dahyun duduk di samping ranjang sana di ikuti sana juga

"Maaf, gue belum bisa jadi kakak yang baik buat lo" ucap dahyun

"Ikut gue yuk" ujar dahyun

"Kemana?" sana

"Udah ikut aja" dahyun menarik tangan gadis itu. Membawa nya keluar rumah

"Kita naik mobil gini emang nya mau kemana?" tanya sana namun dahyun tidak menjawab melainkan membawa mobil keluar dari kediaman nya

"Dahyun ini kita mau kemana?" tanya sana

"Bawel banget si, bentar juga nyampe" ucap dahyun

Akhirnya selama perjalanan kurang lebih 16 menit, sana dan dahyun sampai di sebuah pantai

"Ngapain di sini?" tanya sana

"Turun dulu" balas dahyun

Mereka pun turun dan langsung berdiri di depan mobil yang berhadapan dengan pantai sekarang. Angin menerpa membuat rambut sana terkibas

"Seenggak nya lo bisa lupain masalah yang tadi" ucap dahyun

"Enggak bisa hyun, kalo dia nyentuh gue di bahu itu enggak apa apa tapi ini di bagian dada" balas sana kesal membuat dahyun terdiam

"Gue minta izin sama lo, peluk gue kali ini aja gue benar benar butuh seseorang sekarang" sana mulai menangis

Dahyun yang terdiam langsung menatap gadis yang di depan nya. Kemudian dahyun membuka tangan nya dan tersenyum

"Come here" ucap dahyun lalu sana mulai  mendekat dan memeluk nya

"Apa gue perlu kasi tau soal ini sama mama papa?"Tanya dahyun

"Enggak usah, aku enggak mau masalah nya jadi besar" balas sana

Entah kenapa keramahan dahyun meningkat sekali saat ini, dia bahkan mengelus sayang kepala sana

"Oh tuhan, kenapa gue senang banget kayak gini" batin sana

"Udah tenang belum nih?" tanya dahyun sambil melepas pelukan

"Makasih udah jadi kakak yang baik" sana mengeluarkan senyum nya

"Gimana pikiran nya?" dahyun

"Se enggak nya walaupun belum bisa ngelupain hal yang tadi, gue udah dikit tenang" jawab sana

"Syukur lah" balas dahyun

"Dahyun lo liat sunset nya?" tanya sana

"Iya" jawab dahyun

"Beautiful" ucap sana pelan

"Kok gue merasa salah ya pas tau sana hampir di lecehin kayak gini" batin dahyun

Dahyun pun membuang nafas kasar lalu membalikan tubuh nya menghadap ke arah sana lalu tersenyum. Tangan terangkat dan mengelus kepala sana

"San, gue sayang sama lo" Ujar dahyun

Mata sana membulat, jantung nya berpacu sekarang apa lagi saat melihat tatapan berbinar dahyun

"siriusli? S..sayang sama gue?" batin sana

.
.
.
Continued

The Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang