Mata para siswa yang berada di lorong kelas tertuju pada dua orang yang terkenal di sekolah. Siapa lagi kalau bukan Renayra si putri tokek dan Devano pria Gans yang merupakan murid baru itu. Mereka berdua menuju ke sebuah tempat. Perpustakaan adalah tujuan mereka. Tibalah mereka di depan pintu perpus."Devan, maaf. Ngapain Devan ajak nay ke perpus?" Tanya Nay heran.
"Kan gw bilang, ada yang mau gw bicarain sama Lo." Jawab Devan.
Nay semakin heran, kiranya mereka cuma beberapa kali bertemu, dan hari ini adalah hari pertama Devan sekolah disini.
"Masa sih Devan mau nembak Nay?" Batin Nay asal menafsirkan.
Devan menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Nay. Kini mereka saling berhadapan sekarang dengan arah pandangan yang menuju satu sama lain.
"Nay, gw mau bicarain sesuatu sama Lo. Gw mohon jawab dengan jujur." Ucap Devan membuka suara.
Nay mengangguk. "Iya, Nay pasti jawab jujur."
"Gini, haduh gimana ya gw mulai nya. Em.. gini aja, gw mau nanya. Dirumah Lo ada siapa aja?"
"What!? Ngapain Devan nanya gitu tiba-tiba? Astaga mau ngapain diaa??" Batin Nay semakin heran.
"Em.. dirumah Nay ada orang tua Nay lah, siapa lagi?" Jawab Nay logis.
"Iya gw tau, maksud gw siapa aja?"
"Papa sama Mama nay. Emang kenapa?" Jawab Nay sedikit berbohong. Nay tidak ingin orang-orang tahu kalau keluarganya itu tidak lengkap.
"Tunggu, masa sih bukan dia?" Batin Devano.
"Papa sama Mama, kan? Berdua?" Tanya Devano lagi.
"Iya, Devan. Memangnya kenapa nanyain keluarga nay? Mau ngelamar nay ya?" Celetuk Nay tanpa sadar. Nay langsung menutup mulutnya dengan tangan.
"OH MY GOSHHH!! NAY BARUSAN BILANG APA!??? SEMOGA DEVANO GA DENGER SEMOGAAA!!" Batin Nay yang tak menyangka atas apa yang dia ucapkan.
"Ini anak kegeeran banget sih." Batin Devan.
Suasana ruangan perpustakaan lengang sejenak. Menyisakan Nay dan Devan yang berkutat dengan pikiran mereka masing-masing.
"Yah.. Jadi gini, sebenarnya gw..."
Belum selesai Devan membuka suara, tiba-tiba datang Gerald dan Ganendra memergoki mereka berdua.
"HAYOLOHH!! NGAPAIN KALIAN DISINI?? PAKE KE TEMPAT SEPI SEGALA, MASIH SIANG WOYY!!" Ucap Gerald mengagetkan Nay dan Devano.
"Kalian ngapain sih ngikutin gw? Ganggu tau gak." Ucap Devano agak kesal karena kalimatnya terpotong.
"Seloww mamenn. Kita nyariin lu karena lu ngilang nya lama amat bro." Jawab Ndra menjelaskan.
"Gw kira lu kemana, baru aja sehari masuk sekolah udah main gaet-gaet aja nih bocah." Celetuk Gerald.
Devano hanya diam mendengarkan ucapan dua orang aneh itu. Sedangkan Nay hanya menyimak dengan seksama.
"Bel masuk tinggal 3 menit lagi nih, ke kelas yuk Rald." Ucap Ndra sambil melihat arloji nya.
"Nay, kalo si Devan apa-apain lu jangan takut ya. Gigit aja tuh idung mancung nya. Ntar juga knock out." Celetuk Gerald.
"Yaudah gw ke kelas ya guys, bye~ Jangan mojok mulu!" Ucap Ndra diikuti Gerald sambil meninggalkan Nay dan Devan.
Kini tinggal mereka berdua.
"Hah.. Yaudah, kita ke kelas aja. Lain kali gw sampein." Ucap Devano sambil melangkah meninggalkan Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can'T Have~
Teen Fiction[HIATUS + REVISI ULANG] Definisi "cinta" bagi seorang Renayra berbeda. Seperti mentari yang menyinari bulan agar sang bulan tetap bersinar. Walaupun tak mungkin memeluk namun tetap menghangatkan. Langit dan bumi membeku memberi kenyataan semu kepad...