5

1.2K 198 8
                                    


Hari ini hoseok akan melakukan reka ulang ketika ia membunuh park jimin, mobil polisi tiba di tkp yang sudah dipenuhi oleh banyak wartawan. Seokjin menurunkan topi yang hoseok pakai supaya menutupi wajahnya

"Dengar!! mungkin orang-orang itu akan memaksa mu melakukan reka ulang versi mereka, ini semua tergantung diri mu akan bagaimana nasib mu kedepannya"

Hoseok menelan saliva nya dengan susah payah, iya gugup dan juga takut tapi ia kembali teringat perkataan namjoon ia tidak melakukan kesalahan jadi ia harus mencoba berani sekarang

Pintu mobil terbuka dan puluhan flash kamera berebut mengambil gambar, seokjin yang berjalan disamping hoseok mencoba untuk melindungi klien nya, suasana di tempat itu semakin kacau ketika ibu jimin sudah berada di hadapan hoseok memukuli tubuhnya terus menerus

"Hoseok-ah, bagaimana bisa kau membunuh anak ku. Jimin adalah teman mu!!" ibu park menangis sembari mengguncang tubuh hoseok

Tak ada perlawanan dari nya,ia ikut menangis dan terus mengucapkan kata maaf

Polisi menjauhkan tubuh ibu jimin dari hoseok dan mereka berhasil melewati para wartawan.











Tidak ada yang berubah di dalam ruangan milik jimin setelah ia di bawa oleh polisi dalam keadaan tak sadarkan diri malam itu, hanya saja dihadapannya kini ada boneka peraga bertuliskan "korban" di dada nya.

Salah satu polisi memberikan alat peraga semacam pisau berukuran sedang padanya dan hoseok hanya diam enggan menerima benda tersebut, matanya masih sibuk mengedarkan pandangan pada kamar jimin, ada sesuatu yang hilang "tapi apa?"

"Hey, aku tidak ingin melihatmu hanya berdiam diri!!" Han sohee, wanita satu-satunya diruangan itu berucap dengan nada sinis

"Maaf" gumamnya

Hoseok akhirnya mengambil pisau bohongan itu dengan tangan kanan nya, ia gemetaran sekarang

Sohee mengernyit heran "tunggu sebentar!! kau akan menggunakan tangan kanan mu?

Hoseok mengerjap bingung dan hanya mengangguk kaku

Seokjin sedikit menyunggingkan senyum nya "tidak buruk-heh"

"Yak, lakukan dengan benar!!" wanita itu sedikit meninggikan suaranya

Tubuh hoseok menegang, rasa takut kini menjalar di hati nya, ia mulai melangkah mendekati boneka peraga tersebut dengan ragu dan tangan nya yang masih gemetaran mulai memberikan beberapa tusukan dibagian perut

Plakkkk

Sebuah tamparan keras dari sohee melayang ke pipi hoseok kemudian kedua tangan nya mengangkat kerah kemeja tahanan hoseok dengan kasar

"Kau ingin bermain-main dengan ku hah? Ku bilang lakukan dengan benar!"

"Sohee-ssi, ku harap kau bisa bersikap tenang" rekan kerja nya mencoba menenangkan wanita itu, ia memang sangat tidak sabaran

Sohee berdecak sebal "Kalian ingin menipu ku?" kini sohee berbalik menatap petugas kepolisian

Nafasnya memburu pertanda bahwa ia sedang menahan amarah nya "tidak heran kenapa aku selalu dipersulit oleh kalian ketika mengambil kasus ini!"

"Itu tidak benar sohee-ssi" junmyeon kini berdiri dihadapannya

Sohee menatap junmyeon tak suka " berikan semua bukti yang pihak kepolisian punya, apapun itu. Kau tau kan aku sangat membenci sesuatu yang tidak transparan seperti ini"

Wanita cantik itu berjalan angkuh meninggalkan tkp, namun sebelum menghilang dari balik pintu langkahnya kembali terhenti kemudian berbalik melirik ke arah junmyeon

"Sekalipun orang itu dalam keadaan mabuk lalu membuatnya tak mengingat apapun sebuah kebiasaan tidak mungkin hilang dalam semalam bukan? Tidak perlu ku jabarkan kau pasti mengerti kim"





Hoseok merebahkan tubuh nya yang hanya beralaskan lantai kayu dengan tangan yang dijadikan penyangga kepala nya. Setelah kepergian sohee, reka ulang dihentikan dan hoseok kembali di bawa ke penjara. Ia tidak cukup mengerti dengan perkataan wanita itu tapi yang bisa ia tangkap hanya kata-kata seokjin yang memuji nya karena sudah bertindak dengan benar

"Kemana semua orang?" ia bergumam pelan lalu merubah posisi tidur nya menyamping

Pikirannya kembali saat berada di kamar jimin, ia tau ada sesuatu yang hilang dari kamar sahabatnya itu, mereka sudah tinggal bersama satu tahun belakangan dan 5 bulan terakhir hoseok lebih sering tidur bersama dikamar jimin karena sahabatnya itu terus mengeluh perihal tidur sendirian yang sangat tidak menyenangkan, bukan jimin sekali tapi hoseok tak ambil pusing.

"Hyunggg,,"

Sebuah suara menyadarkan hoseok dari lamunan nya, ia bangun dari acara rebahannya dan memandang yeonjun yang penuh dengan luka.

Lalu jackson, chanyeol, jungkook dan terakhir namjoon yang baru masuk menampilkan luka yang sama seperti yeonjun

"Hei, 909 jika ku tahu kau berulah lagi ku masukkan kau ke ruang pesakitan" salah satu polisi yang sedang bertugas itu mendorong tubuh namjoon kasar lalu menutup kembali pintu sell mereka

Namjoon mengepalkan tangan nya kemudian meninju pintu besi itu "sialan" ia lalu memasuki kamar mandi satu-satunya didalam sell mereka dan menutup nya dengan kasar

Blam

"Jangan ada yang berani masuk" titahnya

"Uh, kenapa dia harus mengamuk sekarang sih. Aku ingin buang air" chanyeol mengeluh sembari mengapit kedua belah pahanya

Tubuh hoseok meremang, sebenarnya ia memiliki kejadian tidak mengenakkan dengan kamar mandi di sell mereka, penjara memang benar-benar kejam. Bagaimana bisa tempat buang air dan untuk mandi dijadikan satu tanpa sekat, jungkook bahkan sudah pernah melihat tubuh telanjang nya tanpa sengaja pastinya, kemudian ia rasanya ingin muntah ketika mengingat bau yang menguar dari kamar mandi ketika chanyeol mengeluh sakit perut sehabis memakan kentang rebus beberapa malam yang lalu

"Hyuung" yeonjun kembali memanggilnya

"Eh, kenapa dengan wajah kalian? "

"Ini urusan pria, kau tau? Jackson berucap sinis

"Hey, kau kira aku bukan pria? Hoseok menatap nya tak suka

"Kau" jackson menunjuk wajah nya lalu pandangannya beralih dari atas ke bawah

"Terlalu jauh untuk disebut pria" lalu ketiga teman nya tanpa sadar mengangguk, membuat hoseok merasa terhina

"Baik,ku ganti pertanyaanku. Apa yang sudah terjadi?" hoseok kembali bertanya dengan gemas

"Setelah sekian lama namjoon kembali bertemu dengan orang yang memasukkan nya ke dalam penjara" jungkook menjawabnya sembari meringis kesakitan

Hoseok jadi ikutan meringis juga, seperti nya luka jungkook yang paling parah diantara mereka

Pemuda manis itu lalu bangkit dari duduk nya dan mengetuk pintu kamar mandi "hey, aku butuh kotak obat" namun tidak ada jawaban dari dalam

"Biarkan saja, namjoon perlu menenangkan diri nya" hoseok melirik chanyeol dari sudut matanya

"Ini masalah namjoon kenapa kalian berempat juga terluka?

Jungkook terkekeh pelan "karena ingin saja"

Hoseok merasa tak puas dengan jawaban jungkook, seperti nya mereka harus lebih banyak berbincang supaya mengetahui permasalahan satu sama lain, tapiii.. -haruskah?

























Terimakasih untuk nya sudah membaca, memberikan vote juga komentar. 💜

Memory LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang