18

931 187 44
                                    

"Apa kau akan terus menguntitnya seperti itu"

Yoongi hampir saja keluar dari tempat persembunyiannya karena suara jimin yang terdengar tepat ditelinga kanannya

"Kau pelakunya?"

"Apa maksudmu?" yoongi balik bertanya

"Mencelakakan siapa saja yang mencoba mendekati hoseok" pemuda min itu berdecak merasa tak terima atas tuduhan orang dihadapannya itu

"Dan kau ingin menjadi orang selanjutnya hah" hardiknya

Jimin tertawa, sifat yoongi sekali pikirnya

"Temui aku di bar xx, ada yang ingin kubicarakan. Jika kau tidak datang akan ku laporkan perbuatanmu pada hoseok"

Jimin sedikit mengancamnya lalu segera melenggang pergi meninggalkan yoongi yang menggerutu, merasa tak senang diperintah namun tak ingin juga jika hoseok mengetahui dirinya sering mengikuti dan bahkan sampai memotretnya

Setelah berbohong pada hoseok, jimin segera menuju tempat temu antara dirinya dan juga yoongi. Menyempatkan untuk menyapa soobin hoobae nya yang bekerja di bar tersebut, lalu mendudukkan dirinya dengan santai dihadapan yoongi yang sedang menyesap rokoknya itu

"Mau!!" yoongi menyodorkan sebungkus rokok padanya dan jimin tentu menolak

"Jadi apa?"

"Berikan kameramu aku ingin melihat apa saja yang kau potret"

"Kurasa itu privasi!!" yoongi berusaha menolak

"Kau bicara privasi tapi melanggar privasi orang" -oh terkutuklah jimin dan mulut pintarnya itu

Dengan setengah hati yoongi melempar kameranya ke arah jimin dan berhasil ditangkap olehnya, sedikit menyunggingkan senyumnya karena merasa menang dari pemuda kasar nan arogan dihadapannya

Tidak ada yang aneh dengan foto-foto yang diambil oleh yoongi, justru mungkin foto candid milik hoseok dikamera pemuda min itu membuat jimin ingin memiliki salah satunya diantaranya

Jimin segera menaruh kamera itu diatas meja setelah menampilkan foto terakhir didalamnya, kemudian mulai membicarakan maksudnya mengajak yoongi untuk bertemu

"Kim jong in teman satu club kami mengalami kecelakaan beberapa bulan yang lalu, kemudian seungyeol teman satu jurusan hoseok harus masuk rumah sakit karena dipukuli oleh orang tak dikenal dan yang terbaru minho kau pasti tahu, dia hampir saja mati keracunan saat makan siang dikantin"

"Lalu?"

"Ketiga nya menyukai hoseok dan sempat menyatakan perasaan mereka" terang jimin

"Dan kau membeberkan hal itu pada orang yang kau curigai" yoongi berujar ketus

Jimin tertawa "kau memang terlihat seperti kandidat nomor satu tapi seperti nya kau juga sempat mengalami masa-masa sulit, bukankah setiap kau selesai mengganggu hoseok wajahmu akan penuh dengan luka" bebernya

"Yaa.. meskipun awalnya ku pikir karena kau menyebalkan makanya banyak yang ingin memukulimu"

"Aku tidak butuh penilaian mu park"

"Dan aku hanya ingin menilaimu min"

"Tsk, lalu hanya itu yang ingin kau katakan?"

Wajah jimin yang semula terlihat jenaka kini telah menghilang "tidak kurasa, kau tau orang-orang yang berada didekat hoseok lambat laun akan celaka dan aku takut itu akan terjadi pada hoseok juga"

"Sepertinya kau dikecualikan. ah, dan satu teman mu lagi yang selalu menempel pada kalian seperti permen karet"

"Taehyung namanya kalau kau lupa dan dia bukan permen karet" koreksi jimin sementara yoongi hanya mengangguk tak peduli

Memory LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang