Namjoon menghirup udara begitu dalam saat kaki nya pertama kali melangkah keluar dari lapas, kedua sudut bibir nya tertarik ke atas saat obsidannya menemukan hoseok yang berdiri tak jauh dari tempatnya dengan senyuman secerah matahari tersemat diwajah manisnya. Dengan langkah ringan namjoon segera menghampiri nya dan berhenti tepat dihadapan sang pemuda manis
"Selamat atas kebebasanmu"
Hoseok berseru riang kemudian merentangkan kedua tangannya membuat namjoon berdecak pelan sebelum akhirnya masuk kedalam pelukan pemuda bermarga jung tersebut
Namjoon bahagia tentu saja meskipun tidak terlalu diperlihatkan olehnya, terlebih sosok yang diharapkan untuk pertama kali menyambut nya keluar dari lapas benar-benar menepati janji yang dibuatnya sebulan yang lalu
Hoseok yang pertama kali melepaskan pelukan mereka kemudian memberikan sebuah kantong plastik berisi tahu putih, pemuda kim itu segera memakannya dengan lahap dan tanpa membutuhkan waktu lama makanan khas setelah bebas dari tempat bernama penjara itu berpindah ke perutnya
Kedua nya saling melempar senyuman, hoseok mengusap belakang lehernya untuk menenangkan hatinya yang berdegup tak karuan "M..mau jalan-jalan denganku?" tawar hoseok akhirnya meskipun dengan sedikit terbata didalam nada bicaranya
"Tentu" jawab namjoon, membuat pemuda manis itu membulatkan matanya atas respon cepat dari pria dihadapan nya
Hoseok membawa mobil yang dipinjam nya dari sang noona, dia memang sudah merencanakan untuk membawa namjoon berkeliling setelah bertahun-tahun tak melihat dunia luar, awalnya dia sedikit ragu karena mengingat mereka tidak sedekat itu untuk melakukan perjalanan berdua dan hoseok tentu masih merasakan kecanggungan diantara mereka atau mungkin hanya dirinya saja karena saat hoseok yang sebenarnya hanya refleks merentangkan kedua tangannya dan namjoon tanpa keberatan langsung membalas pelukannya membuat hati hoseok berdesir hangat. Dia menggelengkan kepala saat pikiran nya mulai merambat ke hal-hal yang aneh, mau bagaimanapun namjoon adalah salah satu orang yang membantu nya saat kesulitan di lapas dan mungkin karena kesan pertama mereka saja yang kurang baik hingga masih hoseok bawa hingga saat ini
"Seok, kau melamun?"
Pandangannya beralih pada namjoon yang sudah duduk di kursi penumpang, hoseok menggaruk pipi kirinya yang tak gatal, lalu memamerkan cengiran nya
"Mian, kau pasti lapar. Bagaimana kalau makan terlebih dahulu?"
"Tidak buruk, kebetulan aku ingin sekali makan pedas"
"Baiklah" sahut hoseok sebelum akhirnya menyalakan mobilnya dan mulai membelah jalanan kota seoul
Mereka memutuskan untuk makan jjamppong di sebuah kedai yang cukup lengang kala itu, hoseok tidak terlalu suka pedas sebenarnya tapi untuk hari ini tentu menjadi sebuah pengecualian, keringat terus saja mengalir di pelipisnya sementara namjoon benar-benar sangat menikmati makanan nya terlihat dari mangkuk besar yang sudah tidak menyisakan apapun didalam nya.
"Bagaimana?" tanya hoseok antusias
"Sangat enak" jawab namjoon puas
Hoseok tersenyum, kemudian menyeka sudut bibirnya dengan sebuah tisu yang sudah disediakan oleh pihak kedai. Dia ikut menyelesaikan makanan nya begitu namjoon selesai, kemudian memilih memesan patbingsu untuk meredakan rasa pedas dimulutnya. Namjoon memperhatikan wajah hoseok yang memerah kemudian beralih pada mangkuk makanan nya yang masih bersisa, merasa sedikit tak enak hati karena mungkin saja hoseok tidak menikmati menu makanan yang dipilihnya
"Kau baik-baik saja?" hoseok mengernyit mendengar pertanyaan namjoon
"Tentu" jawab nya sembari meyuapkan sesendok es dengan kacang merah di atasnya itu "Mau?.." tawar hoseok selanjutnya dan dibalas dengan sebuah gelengan dari pria yang lebih tua lima tahun darinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Loss
Fanfictionhoseok menjadi tersangka utama atas terbunuh nya park jimin sahabatnya. "aku tidak mengingat apapun" "penjara lebih baik untuk mu hoseok-ah, setidaknya tidak akan ada yang mendekatimu lagi setelah ini, dan tidak ada lagi yang menghalangi ku untuk m...