Tiga hari setelah kepulangan hoseok dari gwangju, ia kembali beraktivitas seperti biasa nya dan bersikap seolah tidak terjadi apapun, hoseok juga sudah menghubungi seokjin untuk bertemu sore nanti setelah kuliah nya selesai. Mau bagaimana pun saat ini hanya seokjin orang yang dapat ia percaya untuk menceritakan apa yang dia ketahui, tapi sebelummya hoseok harus menemui yoongi terlebih dahulu untuk meminta penjelasan dari sunbae nya itu
Menurut teman-teman yoongi, pemuda min itu biasanya akan menghabiskan waktu di ruangan bekas gudang dimana letaknya berada paling ujung gedung fakultas seni. Hoseok segera melesat ke tempat yang ditunjuk oleh teman sunbae nya itu, langkah nya terhenti ketika sudah berada tepat di depan pintu bertuliskan 'gudang'
Hoseok membuka knop pintu dengan tidak sabaran, begitu terbuka obsidannya langsung bertabrakan dengan milik yoongi yang sedang menyesap rokok nya sembari bersandar pada dinding seolah sudah mengetahui kedatangan hoseok
"Lama tidak bertemu hoseok-ah"
Pemuda manis itu sedikit terbatuk akibat asap rokok yang dengan sengaja yoongi hembuskan tepat ke wajah nya, dia membenci hal itu namun yoongi yang arogan tidak ingin memusingkan nya
"Sunbae, beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi" tanya hoseok tanpa ingin berlama-lama
"Apa yang ingin kau ketahui?"
"Semuanya"
"Kau harus lebih spesifik untuk meminta apa yang kau inginkan hoseok-ah" yoongi menegapkan tubuhnya kemudian menginjak puntung rokok nya itu
Hoseok sebenarnya mulai merasa risih sekarang, terlebih saat ini yoongi tengah menatapnya intens rasanya kalau bukan karena hal penting hoseok mungkin tidak ingin menemui yoongi
"Sunbae untuk apa bertemu dengan jimin di bar pada waktu itu?" hoseok mulai memberanikan dirinya untuk kembali bertanya
Samar-samar dapat ia lihat bagaimana yoongi menyeringai dihadapan nya, pemuda min itu berjalan santai mendekati hoseok
"Emm-untuk apa ya? Membicarakan ingin seperti apa dia mati mungkin!!" jawabnya ambigu
Yoongi pikir sedikit bermain-main dengan orang yang sangat dia sukai itu tidaklah buruk, buktinya saat ini raut wajah hoseok menyiratkan sebuah keterkejutan yang terlihat menyenangkan dikedua bola matanya
"K-kau, jangan bercanda" sial kenapa hoseok jadi gugup begini
"Untuk apa aku bercanda"
Hoseok menggigit bibir bawahnya kuat-kuat "Lalu apa membuatku mabuk juga adalah perbuatan mu?" hoseok kembali bertanya dengan wajah yang sudah memerah
"Sebenarnya itu diluar rencana" sahutnya santai
Yoongi semakin merapatkan tubuhnya pada hoseok membuat pemuda manis itu berada dikukungannya sekarang, perlahan tangan nya menyentuh pipi halus milik hoseok, sedikit mengelus nya kemudian menatap kedalam manik mata kesukaan nya
"Kau harusnya tidak menolak ku malam itu" yoongi berbisik tepat ditelinga hoseok
"Sunbae apa yang kau lakukan" pekik hoseok ketika yoongi mulai menciumi sekitar rahang dan juga lehernya, dengan sekuat tenaga hoseok mendorong tubuh yoongi untuk menjauh namun nihil tenaga yoongi lebih besar dari nya
"Kau ingin tau apa yang sebenarnya terjadi bukan? Kau lah penyebabnya hoseok, sahabatmu park sialan jimin itu mati karena mu"
"Kau bohong" hoseok berteriak kemudian kembali memberontak minta dilepaskan namun yoongi sama sekali tidak bergeming
"Akh..." pemuda min itu mengerang kesakitan ketika hoseok menendang tulang kering nya, dengan sigap dia segera keluar dari ruangan tersebut berlari secepat mungkin dengan air mata membasahi wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Loss
Fanfictionhoseok menjadi tersangka utama atas terbunuh nya park jimin sahabatnya. "aku tidak mengingat apapun" "penjara lebih baik untuk mu hoseok-ah, setidaknya tidak akan ada yang mendekatimu lagi setelah ini, dan tidak ada lagi yang menghalangi ku untuk m...