Side Story (YoonSeok : If we are couple)

287 24 2
                                    


Hoseok berjalan dengan sedikit tergesa begitu bell apartment nya berbunyi, seorang kurir berusia sekitar 40-an yang sudah hoseok nanti kedatangannya berdiri tegap dibalik pintu apartment nya dengan sebuah kotak dus berukuran sedang di tangannya itu membuat hoseok tersenyum sumringah saat mengambil alih paket tersebut. Setelah menandatangani tanda kepenerimaan dan tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya, hoseok segera memasuki kembali apartmentnya kemudian terduduk di atas karpet berbulu diruang tamu dengan televisi yang dibiarkannya menyala, dia baru saja merayakan kelulusan nya beberapa hari yang lalu sebagai mahasiswa terbaik di angkatannya dan hari ini pihak universitas baru saja mengirimkan foto-foto kelulusannya yang sudah dicetak dan di kemas dalam sebuah album. Seulas senyuman tersemat diwajah manisnya saat menemukan potret dirinya dengan pakaian toga beserta sebucket bunga didalam pelukan nya itu. Pendar matanya memancarkan kebahagiaan ketika sibuk menyibak lembar demi lembar foto bersama teman-teman nya yang tercetak didalam album dengan sampul berwarna biru tua tersebut. Sampai pada bagian terakhir, senyum nya sama sekali tidak pernah luntur. Jemari lentiknya mengambil salah satu foto di album itu dengan hati-hati kemudian memindahkan nya kedalam sebuah bingkai berukuran 13x18 cm. Dengan senyum puas hoseok segera berlari kecil menuju kamarnya dan melompat ke atas kasur empuknya itu

"Hyuuunggg" ucapnya dengan semangat

Sosok dibalik selimut tebal berwarna putih itu sama sekali tidak menggubris panggilannya, hoseok merengut sebal kemudian menarik selimut itu hingga membuat sosok didalam nya meringkuk tak senang

"Yoongi hyung,lihat ini!! " suara hoseok kini terdengar tepat ditelinganya

Dengan mata yang setengah terbuka, pria berambut pirang itu menatap hoseok seolah meminta penjelasan karena sudah mengganggu tidur nya itu

Dengan senyum yang merekah hoseok menggoyang-goyangkan bingkai foto yang dipegangnya itu tepat dihadapan yoongi

Mata sipit milik yoongi kini terbuka sempurna, dia mendudukkan tubuhnya kemudian merebut bingkai tersebut dari hoseok "bagus kan? " tanya hoseok antusias

Yoongi mengangguk cepat, itu adalah foto mereka berdua saat hari kelulusan hoseok dengan yoongi yang memeluk pinggang hoseok, dan hoseok yang memengang bucket bunga yang sangat besar sembari mengecup pipi yoongi. Ditatapnya pemuda bermarga jung itu yang masih asik memandangi potret mereka, yoongi tersenyum samar kemudian mengecup labium favoritnya itu "hoseok, menikahlah denganku sekarang juga"































Sejak pertama kali bertemu, tidak pernah terbersit dalam pikirin hoseok bahwa dia akan menjadi kekasih seorang min yoongi. Sunbae nya semasa kuliah itu terkenal kasar dan bersikap semaunya. Hoseok bahkan selalu tak nyaman jika harus berpapasan dengan yoongi. Tapi lelaki yang terpaut dua tahun darinya itu ternyata selalu mengikutinya, dan juga mengganggunya. Tatapannya seolah mengintimidasi hoseok dan perlakuan nya seakan-akan menjadikan dia sebagai bahan bully-an. Setidaknya itu yang dirasakan hoseok, tetapi berbeda dengan min yoongi sendiri. Pemuda itu sangat menyukai hoseok sampai tidak tau lagi harus bersikap seperti apa. Terlebih hoseok selalu diapit oleh dua orang bodoh -jimin dan taehyung- yang semakin membuatnya sulit untuk bisa lebih mengenal pemuda bersurai cokelat itu

Yoongi hanya ingin hoseok, yoongi sangat suka melihat hoseok dan yoongi juga sangat ingin hoseok menjadi kekasihnya, tapi sejak tahun pertama hoseok berkuliah hubungan mereka tidak pernah ada kemajuan, yoongi bahkan sudah memacari beberapa orang tapi hatinya selalu kembali pada hoseok. Hoseok itu bagaikan magnet dihidupnya, pusatnya hanya pada hoseok dan isi kepalanya hanya ada hoseok. Setidaknya yoongi ingin seseorang yang menjadi kekasihnya adalah orang yang memang dia sukai.

Tapi saat kejadian naas menimpa pujaan hatinya itu, yoongi mulai paham bahwa bukan cara seperti ini untuk mendapatkan hoseok.
Yoongi berusaha mengeluarkan sisi lain dirinya yang tidak pernah dilihat pemuda bersurai cokelat itu. Dia selalu berusaha menjadikan hoseok sebagai prioritas utamanya, menghibur hati hoseok yang masih dilanda kesedihan dan juga selalu menjaganya. Hingga hari berganti minggu, bulan, lalu berganti tahun, yoongi masih tidak bisa menjadikan hoseok kekasihnya, ada titik dimana dia merasa lelah bahkan sampai terlintas dipikirannya untuk berhenti dan memilih bersyukur dengan keadaannya yang hanya naik tingkat dari seorang sunbae menjadi hyung bagi hoseok.

Memory LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang