20. Juniarka Jadi Dingin

38 7 2
                                    

"Dari sekian banyaknya populasi wanita di dunia, kenapa gue harus naksir sama cewek yang udah punya pacar sih?"

-Juniarka Wahyudi-

⊹ ────── •°⋆°• ────── ⊹

























Sanadia: Nu, ketemuan yuk

Wisnu: kenapa? kangen ya?

Sanadia: iya
Sanadia: Sana juga mau ngomong sesuatu👉👈



Wisnu berpikir sejenak, ia tak bisa bertemu dengan Sana saat wajahnya lebam begitu. Wisnu tak mau membuat Sana khawatir. Lelaki itu pasti akan diinterogasi, dia tak mau Sana tau kalau kemarin dia dan Jun berkelahi. Belum lagi Sana orangnya heboh.



Wisnu: maaf San aku gabisa

Sanadia: yahhh kenapa?

Wisnu: aku lagi gaenak badan

Sanadia: kok bisa??? perasaan kemarin kamu baik-baik aja
Sanadia: makannya jangan main game terus
Sanadia: atau kemaren kamu makan mie 3 kali sehari lagi ya?!😡


Tuhkan. Benar apa kata Wisnu.


Wisnu: gatau nih tiba-tiba
Wisnu: maaf San, lusa deh aku usahain

Sanadia: yaudah deh tunggu kamu sembuh dulu🙁


Sana hanya tak mau membuat Wisnu yang sedang sakit (?) jadi kepikiran masalah teror itu.


Wisnu: emang kamu mau ngomong apa sih?

Sanadia: rahasiaaa
Sanadia: pokonya kalo nanti ketemu baru aku kasih tau deh

Wisnu: oke
Wisnu: San, gimana kalau Ibu nggak ngizinin kamu aku ajak jalan lagi?

Sanadia: gak mungkin ah dia mah ke kamu baik banget pasti diizinin lah
Sanadia: lagian dia marahnya ke Jun deh bukan ke kamu









Wisnu: San

Sanadia: apa a?

Wisnu: yaampun dipanggil aa😌

Sanadia: wkwkwkwk kenapa?






















Wisnu: gimana kalo Jun ternyata suka sama kamu?






















Sanadia membaca pesan itu dengan teliti dan serius, sedetik kemudian gadis itu menyemburkan tawanya.

Sanadia: ya gamungkin lah🤣

Wisnu: yakan siapa tau
Wisnu: kamu juga deket banget sama dia keknya

Sanadia: kamu ngaco ah😂

Wisnu: ih malah ketawa🙂

Sanadia: iya iya maap
Sanadia: tidur gih
Sanadia: kayaknya ini efek lagi sakit deh jadi ngomongnya ngelantur gitu

Wisnu: 🙂


Gelak tawa Sanadia di kamar itu perlahan meredup, dan berakhir dengan keheningan. Gadis itu tiba-tiba jadi berpikir keras.

Cecan Rumah SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang