"Tanpa lo sadari, elo sendiri yang bikin gue masuk ke cerita kalian berdua."
-Juniarka Wahyudi-
⊹ ────── •°⋆°• ────── ⊹
Karena Sana terlanjur ada di luar dan kebetulan Moreen mengundang Sana ke rumahnya, Sana pun langsung datang ke alamat yang Moreen berikan.
Sana awalnya agak heran saat alamat yang diberikan sahabatnya itu bukan rumah Moreen yang biasa ia datangi.
Ternyata alamat itu menuju ke daerah perumahan elit. Bangunan-bangunan mewah terlihat di sepanjang jalan. Dan suasanyanya tenang sekali, malah bisa dibilang sepi.
Taksi online yang ditumpangi Sana, berhenti di depan rumah besar yang didominasi tembok putih. Rumah itu dikelilingi pagar tinggi, membuat Sana bingung mau masuk dari mana.
Gadis itu mengintip dari celah-celah pagar besi sebelum akhirnya memutuskan untuk menelpon Moreen.
"Halo."
"Halo? Dimana, San?" tanya Moreen.
"Udah sampe depan nih, bukain buru."
"Oke, tunggu yaw."
Sambungan telepon pun terputus, tak lama pintu gerbang di depan Sana terbuka sedikit.
Seorang pria tinggi berkaus hitam mempersilakan Sana masuk.
Sana mengikuti pria itu dari belakang, sampai ke ruang utama.
Di ruangan luas itu, Sana melihat Moreen yang sedang duduk manis di atas single sofa.
Tunggu dulu, siapa 4 pria di sebelah perempuan itu?
Sana kaget saat pria yang mengantarnya tadi tiba-tiba membanting dan mengunci pintu besar di belakangnya.
"Mo," panggil Sana dengan pelan, ia mulai takut akan suasana di ruangan besar ini.
"Stop di situ." Moreen memerintah dengan tegas.
Sana mulai merasa aneh.
"Sana, lo─"
Moreen sengaja menjeda ucapannya dan mulai menatap tajam Sana yang berada tak jauh dari tempatnya.
"Udah putus sama Wisnu?"
Deg.
Sana tersentak.
Kenapa Moreen menanyakan hal yang belakangan ini membuatnya gelisah?
"Jawab!" Moreen kini membentak gadis itu.
Sana kaget, ia tak pernah mendengar sahabatnya semarah itu sebelumnya.
"B-belum lah, kenapa Moreen nanya gitu?" Sana mencoba tersenyum, untuk mencairkan suasana.
"Kenapa? Gue kan udah nyuruh lo buat putusin dia dalam 5 hari."
Sana mengernyit, makin tak paham dengan ucapan Moreen.
"Jadi, selama ini Moreen yang neror Sana?" tanya Sana memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cecan Rumah Sebelah
FanfictionBerawal dari disuruh nganterin paket yang salah alamat, Sanadia berakhir menjadi bahan nyinyiran ibu tetangga di sebelah rumahnya. "Belum mandi ya?" "Itu kenapa rambutnya pake diwarnain oren begitu?" "Ckck, mana bajunya nggak sopan lagi." "Jun! Ngap...