Happy Reading
.
.
.
.
.
.
"Sasuke tidak suka aku menyentuh barangnya. Sasuke tidak suka aku masuk kamarnya. Sasuke tidak suka aku menatapnya terlalu lama. Sasuke...." ucap Sakura sambil membalik kertas yang ia baca. "Huhh, banyak sekali yang Sasuke tidak suka ternyata" ucap Sakura bingung.
"Siapapun suamimu nanti, kau harus bersikap baik padanya. Saat dua orang menikah, maka mereka harus selalu bersama..." Sakura kembali teringat dengan ucapan ayahnya dulu. Dia akan melakukannya. Dia mungkin punya banyak kekurangan, tapi dia akan berusaha. Seorang istri harus selalu menemani suaminya....
Sakura menoleh saat mendengar suara mobil memasuki rumahnya. Dengan tergesa, ia segera menutup bukunya dan berlari menuju lantai bawah. Namun saat melihat siapa yang datang, langkah Sakura langsung terhenti. Sasuke ternyata pulang bersama beberapa orang temannya...
"Ah, kau Sakura kan? Kami teman Sasuke. Kau mengingatnya kan?" ucap Naruto memulai pembicaraan. Sakura mengalihkan tatapannya dan menunduk takut. Ia akan melihat apapun asal bukan teman-teman Sasuke.
Naruto yang mendapat respon demikian, hanya tersenyum kikuk. Sedangkan Sasuke yang melihatnya langsung berdecak kesal. Gadis itu kembali bertindak menyebalkan dengan terus menunduk takut. "Kalau kau takut, Pergi ke kamarmu sana! Jangan merusak pemandangan disini" bentaknya marah. Dengan cepat, Sakura segera berlari kekamarnya.
"Apa aku terlihat menakutkan baginya?" Tanya Naruto. Rekan-rekannya tertawa mendengar ucapannya. Mereka lalu duduk disofa ruang tamu Sasuke sambil melihat-lihat rumah baru itu.
"Sudah kubilang ini ide yang buruk. Sekarang mungkin dia terlihat ketakutan, tapi besok dia akan bersikap seperti biasa. Coba bayangkan, kami baru sebulan disini, tapi sprainya sudah diganti beberapa kali karena dia mengompol."
"Hah? Seriusan? Gila, parah juga kondisinya" ucap Naruto syok. Pastas saja Sasuke terlihat kesal setengah mati. Ternyata gadis yang bernama Sakura itu memang sangat menyusahkan.
"Tapi dia cantik Sas. Kau benar-benar tidak mau menyentuhnya? Sayang loh barang bagus dianggurin" Sahut Gaara.
"Kau gila? Melihatnya saja aku sudah muak duluan!" ucap Sasuke dengan wajah kesal. "Kalau kau mau, kau ambil saja dia..." lanjutnya acuh.
"Woah, Kau sepertinya memang tidak menyukai gadis itu. Kau bahkan mau memberikannya untukku. Kalau kau seperti ini sejak dulu, mungkin kau tidak akan merebut Shion dariku..." ucapnya.
Naruto langsung melirik Gaara dengan pandangan kaget. Kenapa dia mengungkit hal itu lagi? Bukankah kisah cinta segitiga diantara mereka sudah berakhir? Ia tidak mau geng mereka kembali menegang hanya karena masalah perempuan.
"Kau pasti gila menyamakannya dengan Shion. Mereka berbeda 180 derajat" ucap Sasuke.
"Yeah, istrimu tidak berani melihat pria lain. Sedangkan Shion selalu melirik pria yang menarik hatinya" jawab Gaara.
"Guys... Kalian kenapa sih? Jangan mengungkit hal yang tidak penting" sela Shikamaru yang berusaha menurunkan tensi diantara mereka.
"Bodoh namanya kalau kita bertengkar hanya karena seorang gadis. Kita sudah akrab sejak lama. Aku tidak mau bad blood diantara kalian kembali mencuat" sambung Neji.
"Biar aku ambilkan kalian minuman. Mungkin kalian butuh sesuatu untuk menyegarkan kerongkongan kalian" ucap Naruto yang berinisiatif mengembalikan suasana yang sempat menegang. Baik Gaara maupun Sasuke hanya diam ditempatnya tanpa memberikan respon apapun. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Wife
FanfictionSasuke adalah pria dingin dengan ego tinggi. Dihadapkan dengan sebuah perjodohan yang tidak ia inginkan membuatnya muak. Terlebih gadis yang menjadi istrinya sedikit berbeda dari orang pada umumnya. Dia... Idiot... Bagaimana ia harus bersikap?