Chapter 6

7K 829 100
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

.

"Papa, Sakura sudah punya banyak teman sekarang... Ada Gaara, Naruto, Shikamaru, Neji, Shion, Tenten... Emn siap lagi yaa... emn banyak pokoknya" ucapnya riang. Saat ini dia sedang berkunjung ke manshion Uchiha bersama Sasuke.

"Wahh, benarkah? Kedengarannya sangat menyenangkan sayang" respon Fugaku dengan senyum lembutnya.

Mikoto dan Sasuke yang ada disana hanya diam melihat interaksi keduanya. "Mereka semua ternyata baik, Sakura suka sekali berteman dengan mereka" lanjutnya lagi. Sepertinya dia memang sangat menyukai teman-teman barunya itu.

"Yang namanya teman memang seperti itu sayang... Kita harus selalu saling mengasihi dan menyayangi. Saat salah satu sedang dalam kesulitan, seorang teman harus menemaninya..." sahut Mikoto yang sejak tadi sebetulnya sudah gatal ingin bergabung dalam pembicaraan mereka. Melihat Sakura bahagia, entah kenapa ia juga turut bahagia.

"Benarkah ma? Berarti teman Sakura dulu tidak ada yaa? Soalnya yang menemani Sakura cuma papa kizashi sama papa Fugaku" ucapnya polos.

Mikoto terdiam karena merasa sedikit kasihan pada Sakura. Dia sudah sudah sedewasa ini, tapi belum pernah memiliki satu orang teman pun dihidupnya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? "Hmm, sekarang Sakura harus bahagia yaa..." ucap Mikoto.

Sakura tersenyum lebar dan mengangguk. "Hmm" gumamnya semngat. Fugaku yang duduk disebelahnya langsung menepuk-nepuk dan mengelus rambutnya dengan sayang.

Sedangkan Sasuke hanya diam menikmati obrolan mereka dengan tenang. Walau sebetulnya, ia cukup senang karena bisa melihat Sakura tersenyum bahagia. Jauh berbeda dengan sebelum-sebelum nya yang hanya bisa menunduk takut.

***

"Apa ini tidak apa-apa?" tanya Sakura bingung sambil melihat pantulannya dicermin. Hari ini Hinata, dan Tenten sedang bertamu kerumah Sakura. Tujuannya hanya untuk menemani Sakura, mengingat gadis itu hanya bisa dian dirumah saat Sasuke pergi bekerja.

Secara kebetulan, teman mereka yang bernama Ino berniat mengajak mereka hangout. Karena itu Hinata memutuskan untuk mengajak Ino kerumah Sakura sekalian. Ia tahu Ino adalah orang yang supel dan rendah hati. Ia pasti tidak akan keberatan untuk berteman dengan Sakura, walaupun gadis itu punya sedikit kekurangan.

Ino yang memang sempat bercita-cita menjadi perias, tidak tahan untuk tidak merias Sakura begitu melihatnya. Dan jadilah Sakura saat ini sedang dirias olehnya.

"Jangan khawatir Sakura. Ini bukan hal yang buruk. Kami hanya ingin membuatmu terlihat semakin cantik"  jawab Hinata.

"Astaga, dia cantik sekali" ucap Ino entah yang keberapa kali. Dia terus saja mengulang kalimat itu sejak tadi. Sakura merasa sedikit geli saat saat Ino memoles blush on dipipinya.

"Wah, Ino benar-benar perias sejati. Dulu dia terus menjadikan Hinata kelinci percobaan untuk belajar make up, sekarang targetnya berganti ke Sakura" ucap Tenten yang sedikit tomboi. Jujur saja, dia tidak begitu mengerti tentang dimana letak seru dari menggunakan make up.

Ino jelas tidak peduli dengan ucapan Tenten, sekarang ia malah asik menyisir rambut Sakura. "Sayang aku tidak bawa catokan. Rambutnya akan terlihat lebih cantik, jika dibuat sedikit bergelombang" ujarnya.

Hinata hanya tersenyum melihat tingkah Ino. Sedangkan Sakura hanya diam saja menerima semua tindakan Ino padanya.

"Setelah ini make up nya jangan lupa dihapus no. Bisa-bisa Sakura jerawatan karena ulah mu" kata Tenten memperingati.

My Idiot WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang