Happy Reading
.
.
.
.
.
"Kau tidur disini sendirian Sakura?" tanya Shion saat Sakura mengajaknya kekamar. Sesuai ucapannya, ia benar-benar berkunjung kerumah Sakura. Dan gadis itu dengan semangat mengajaknya melihat-lihat rumahnya, termasuk kamar.
"Hn, Sakura tidurnya disini. Tapi kalau Sakura tidak bisa tidur, Sakura akan ke kamar Sasuke..." jelasnya.
Shion mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar penjelasan Sakura. "Kenapa kau tidak tidur dikamar Sasuke terus?" tanyanya penasaran sambil mendudukkan dirinya dikasur Sakura.
Sakura menggeleng pelan dengan lesu. "Soalnya Sakura suka bikin Sasuke kesal. Jadi... Sakura tidurnya sendiri. Sakura juga suka ngompol, jadi Sasuke tidak nyaman. Emn, tapi kalau aku ketakutan Sasuke membolehkan aku ke kamarnya."
Shion kembali mengangguk. Sejauh ini, ia memang benar-benar yakin kalau Sasuke tidak punya perasaan apapun pada Sakura. Tapi bagaimana dengan gadis itu? Mungkinkah ia mencintai Sasuke?
"Apa kau mencintai Sasuke, Sakura?" tanya Shion ragu. Ia tidak ingin menanyakan hal ini, tapi ia benar-benar penasaran.
"Cinta?" tanya Sakura bingung dengan kepala yang sedikit dimiringkan. "Cinta itu yang seperti apa?" tanyanya.
"Ehh, bagaimana menjelaskannya yaa. Cinta itu... Saat kau menyayangi seseorang dengan tulus. Atau saat kau merasa tidak bisa hidup tanpanya..."
Sakura menatap Shion dengan raut bingungnya. "Tentu saja... Sakura sayang Sasuke, papa, mana, Ino, Hinata, Tenten, Ayame, nenek Chio... Eemm, Sakura juga Sayang Shion" ucapnya sambil mengingat semua nama-nama orang yang ia kenal. Orang-orang yang sudah berbaik hati dan mau menjadi temannya. Sudah pasti ia menyayangi mereka semua, kenapa Shion masih bertanya?
Shion hanya bisa tersenyum melihat kepolosan Sakura yang malah menyebutkan nama semua orang. Sepertinya ia bahkan tidak tahu apa bedanya sayang dengan cinta. "Emn, bukan seperti itu Sakura. Cinta yang aku maksud berbeda. Yang ini spesial—" Shion menghentikan kalimatnya. "Ahh, sudahlah... Itu tidak penting. Sekarang ayo kita bermain saja" ucap Shion pada akhirnya.
Sakura tersenyum sumringah. "Bermain? Ayoo..." ucapnya semangat. Shion pun ikut tersenyum dan segera mengajak Sakura turun kebawah...
***
"Woahh..." Entah sudah berapa kali Sakura berkata seperti itu. Ia terlalu kagum dengan apa yang ia lihat. "Shion hebat sekali..." ucapnya saat melihat apa yang Shion buat saat ini.
'Bermain' yang Shion maksud tadi adalah memasak. Gadis itu memasak beberapa makanan bersama Sakura. Walau ia kebanyakan hanya menonton atau melakukan pekerjaan ringan. Tapi Sakura merasa sangat senang.
Mereka memasak berbagai jenis olahan sea food. Tidak hanya memasak, Shion juga menghiasnya dengan cantik. Sakura benar-benar kagum dengan Shion. Ia bisa mendapatkan semua bahan masakan itu, hanya dengan menekan sesuatu di handphonenya. Dan Setelah itu semuanya langsung diantar kerumah mereka. "Apa Sakura bisa memesan seperti Shion juga?" tanya Sakura.
"Maksudmu memesan lewat layanan online?" tanya Shion, dan Sakura mengangguk membenarkan.
"Emn, sepertinya jangan yaa Sakura. Dirumah kalian sudah ada Ayame dan nenek Chio. Biar mereka saja yang memesannya. Kau tidak boleh membuka pintu untuk orang asing. Tidak semua orang bisa dipercaya. Kau harus berhati-hati..." terangnya. Mana mungkin ia membiarkan Sakura menggunakan layanan online seperti itu. Takutnya itu malah membahayakan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Wife
FanfictionSasuke adalah pria dingin dengan ego tinggi. Dihadapkan dengan sebuah perjodohan yang tidak ia inginkan membuatnya muak. Terlebih gadis yang menjadi istrinya sedikit berbeda dari orang pada umumnya. Dia... Idiot... Bagaimana ia harus bersikap?