Happy Reading
.
.
.
.
.
Gaara mulai memetakan semua permasalahan yang ada diotaknya secara runut. Menerka-nerka kapan sebetulnya semua ini dimulai? Kapan ia mulai mengikuti Sasuke seperti yang Shion maksud?
Tapi ia tidak menemukannya. Gadis itu salah menilainya, ia tidak pernah mengikuti Sasuke. Ia hanya... Sedikit iri.
Gaara ingat, saat Sasuke dan Shion bersama dulu, ia marah dan menjauh dari mereka. Ia mulai jarang berkumpul dengan teman-temannya yang lain, dan pergi mabuk-mabukkan untuk meluapkan kemarahannya.
Beruntung, Shikamaru dan temannya yang lain cenderung membelanya. Atau mungkin ketiganya tahu kalau ia yang lebih membutuhkan dukungan moril dibandingkan Sasuke. Ia sering berkelahi dimasa-masa itu. Lalu berakhir babak belur dan diceramahi habis-habisan oleh kakaknya Temari.
"Stok perempuan di bumi masih banyak, cari gadis lain" begitu katanya. Yang paling parah adalah saat ia berkelahi hingga kepalanya dipukul dengan botol bir oleh lawannya. Ia terpaksa kerumah sakit dan mendapat beberapa jahitan. Beruntung ia tidak sampai geger otak karena peristiwa itu.
Ia masih ingat dengan jelas, saat itu ia baru saja selesai diobati dan sedang menunggu kakaknya diruang tunggu. Saat itu ia masih uring-uringan tidak jelas sambil menahan tangis. Sesekali memukul pegangan kursi dengan penuh kekesalan. Ia tak peduli walau ia akan jadi pusat perhatian semua orang.
Hingga sebuah tangan terulur didepannya, menyodorkan beberapa lembar tissue. Gadis itu menunduk takut sambil menunggunya mengambil tissue itu. "Jangan bersedih" gumamnya kecil.
Tapi ia tidak bergeming, masih diam ditempatnya tanpa ada niat mengambil tissue itu. Hingga Temari kembali dari menebus obat, dan ia langsung berdiri tanpa menoleh kembali.
Gaara baru menyadari satu hal, saat ia pergi... Ia berpapasan dengan seseorang yaitu Uchiha Fugaku, ayah Sasuke. Samar memang, tapi ia bisa mendengar suaranya. Ia memanggil seseorang, "Sakura..."
Sepertinya garis takdirnya untuk bersama Sakura terputus dititik itu...
Sejujurnya ia sempat datang kerumah sakit beberapa kali, untuk kontrol dan memeriksa jahitan dikepalanya. Saat kembali berada diruang tunggu, ia mengingat gadis itu. Sesekali melirik kiri dan kanan untuk mencari keberadaan gadis bermata emerald itu. Ia ingin meminta maaf atas sikapnya waktu itu. Tapi gadis itu tidak ada disana...
Dan yaa... Ia akhirnya menemukannya dirumah Sasuke. Berdiri disamping pria itu sebagai calon istrinya. Dunia sesempit itu rupanya?
***
"Kau apa?" tanya Sasuke saat mendengar permintaan yang baru saja Gaara utarakan.
"Aku ingin meminjam Sakura sebentar. Aku tidak akan melakukan apapun. Kau tidak usah khawatir. Aku hanya ingin memberitahunya beberapa hal."
Shikamaru yang datang bersama Gaara tidak bersuara. Tapi ia melirik Sasuke dan memberi kode lewat matanya untuk mengiyakan permintaan Gaara. Sasuke tahu, Shikamaru akan menjamin kalau Gaara tidak berbuat yang aneh-aneh.
Sasuke sempat diam untuk beberapa waktu, lalu menghembuskan napas dan berucap "Baiklah... Kau bisa mengajaknya pergi. Aku tidak akan ikut, tapi sebagai gantinya aku akan meminta Ino untuk menemani kalian. Bagaimana?"
Gaara tersenyum separuh dan mendengus kecil mendengar permintaan Sasuke. "Ini tidak seperti aku akan pergi dan membawanya kabur. Kau tidak usah berlebihan. Tapi baiklah... Setidaknya kau tidak ikut. Aku tidak ingin kau merebut semua atensi Sakura" ucapnya sambil berdiri dan berniat pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Wife
FanfictionSasuke adalah pria dingin dengan ego tinggi. Dihadapkan dengan sebuah perjodohan yang tidak ia inginkan membuatnya muak. Terlebih gadis yang menjadi istrinya sedikit berbeda dari orang pada umumnya. Dia... Idiot... Bagaimana ia harus bersikap?