The Mysterious season 1 End?
♠
"Membunuhnya itu keinginan terbesar ku!" Uzumaki Naruto
"Permainan ini merepotkan, tapi menyenangkan?" Nara Shikamaru
"Netra birunya, menjeratku sejak pertama kali kita beradu pandang! Kau milikku!" Uciha Sasuke
♠
Di...
Warning ; Typo bertebaran di mana-mana, jadi harap maklum
♠ ♠ The Mysterious ♠ ♠
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa paman?" Tanya Shikamaru, yang tersadar dari kebisuannya.
"Paman saat itu belum sanggup untuk mengatakannya. Kau, juga saat itu tidak mau mendengarkan paman sedikitpun. Jadi lebih baik paman bungkam untuk sementara waktu."
Kakashi kembali menerawang kejadian beberapa tahun yang lalu, kejadian yang membuatnya harus menjadi pembohong bertahun-tahun lamanya. Tak terasa air matanya menyeluruh begitu saja tanpa seizin si empunya. Rasanya sudah begitu lama kejadian itu berlalu, tapi luka yang tertoreh di hati masih sangat membekas bagaikan sayatan silet yang sulit untuk di hapus jejaknya.
"Tapi ini tidak adil untuk ku paman. Kenapa baru sekarang?" Tanyanya ambigu.
Pandangan mata Shikamaru bertemu dengan pandangan pria paruh baya yang sudah di bencinya, bahkan sudah dianggap musuh oleh Shikamaru selama ini. Pandangan mata keduanya menyiratkan kesedihan yang sangat mendalam, kehilangan orang yang begitu berarti dalam hidup mereka berdua membuat sekat yang teramat jauh di antara mereka berdua. Sekat penghalang yang bukan pada tempatnya.
"Maafkan aku paman, karena sudah menuduh dan membenci paman," ucap Shikamaru dengan suara peraunya.
"Jauh sebelum kau meminta maaf paman sudah memaafkanmu. Sekarang kau sudah tahu semuanya, kau harus lebih berhati-hati karena dia tidak akan melepaskan siapa pun orang yang mengetahui identitasnya."
Shikamaru menganguk kecil, dia tahu pasti orang yang akan di hadapinya saat ini bukanlah orang sembarangan. Orang yang akan ia hadapi benar-benar merepotkan bahkan lebih merepotkan dari seorang mafia tingkat international sekalipun.
"Paman istirahatlah, aku akan mengumpulkan teman-temanku untuk membahas kasus ini. Karena bagaimanapun aku butuh bantuan mereka untuk mengumpulkan bukti-bukti lainnya!" Shikamaru melampirkan selimut ketubuh Kakashi.
"Aku pergi paman, jaga kesahatan paman jangan sampai drop lagi," pandang matanya tertujuh pada orang-orang yang ada di dalam ruangan itu. "Dan kalian tolong pantau terus perkembangan paman, jangan sampai ada satu orangpun yang menyentuhnya!" Semua yang ada di dalam ruangan itu tertunduk patuh akan perintah dari tuan mudah mereka. Kakashi yang mendengar Shikamaru kembali perhatian kepadanya hanya menyungingkan seyum tipis di bibirnya. Nampaknya ia berhasil membuat keponakan kesayangnya percaya, karena semenjak peristiwa itu hanya rasa benci yang ia dapatkan dari Shikamaru.
