The Mysterious season 1 End?
♠
"Membunuhnya itu keinginan terbesar ku!" Uzumaki Naruto
"Permainan ini merepotkan, tapi menyenangkan?" Nara Shikamaru
"Netra birunya, menjeratku sejak pertama kali kita beradu pandang! Kau milikku!" Uciha Sasuke
♠
Di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayo ramaikan di chapter giveaway, tidak lama lagi menuju chapter 14, terkuaknya segala misteri yg ada di cerita ini.....
Btw terima kasih bagi reader yg sudah mengapresiasikan cerita Gue dgn memberikan vote n komen... Gue ngak ingin memaksakan klian memberikan vote n komen, krena itu sama saja memaksakan kalian menyukai apa yg tidak kalian sukai... Sekali lagi, thanks for all.....
Happy reading guys....
Chara-nya belong to Masashi Kishimoto sensei
Story-nya belong to me!!!
Pairing ; Nara Shikamaru x FemNaruto
Warning ; Typo bertebaran di mana-mana, jadi harap maklum
♠ ♠ The Mysterious ♠ ♠
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memberi minuman kalengan pada Shikamaru, Naruto pun mengambil tempat duduk tepat berhadapan dengan Shika. Naruto menyilangkan kedua kakinya di atas sofa single yang ada di rungan itu.
Pandangan iris safirnya tak pernah lepas dari sosok pria yang ada di hadapannya saat ini. Terlihat jelas dari wajah Pria itu betapa rapuhnya dia saat ini, di dalam hati Naruto ada sesuatu yang memberontak ingin menenangkan sosok pria di hadapanya saat ini. Namun hasrat tersebut tertahan oleh ego yang menguasai logika dan hatinya.
Tak jauh berbeda dengan Shika, ia mengambil posisi duduk yang sama persis seperti Naruto. Ia melipat kedua kakinya menyilang di atas kursi single yang ia tempati. Shikamaru memengang kepalanya yang terasa begitu pening, berkali-kali ia mengembuskan napas kasar, menetralkan emosinya yang siap meledak kapan saja.
Shika, tidak ingin, gadis yang ada di hadapanya ini melihat seorang Shikamaru melampiaskan kemarahannya karena Dia. Benarr ... dia---sumber masalah yang tengah membuatnya sampai serapuh ini. Apa mungkin Shikamaru sanggup melihat orang yang begitu berharga dalam hidupnya meringkuk di dalam jeruji besi? Ahhh ... rasanya, tak pernah terberasit di dalam pikiran Shikamaru sidikitpun akan hal itu. Tapi di sisi lain dia juga harus professional. Tuntutan pekerjaanlah yang mengharuskan Shikamaru berbuat demikian di saat waktunya tiba, nanti.
