Bagian - 02

546 418 132
                                    

"AYAAAAAH" Teriak gadis remaja yang masih menggunakan seragam SMA nya.

Merasa ada yang memanggil, pria paruh baya yang sedang duduk membaca pun mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk dimana anak perempuannya berada.

Senyumnya terbit dengan lembut seraya berdiri dan merentangkan kedua tangannya meminta dipeluk.

Gadis itu langsung berhambur kepelukan sang Ayah saking rindunya.

"Ayah sibuk banget ya sampe gak pulang kemarin, Zeze 'kan rindu manja-manja'an bareng" Rengeknya dengan manja.

Sang Ayah terkekeh kecil mendengar putrinya berbicara seperti itu. Zea memang sudah besar, terbukti dari seragam dan kelas yang di dudukinya sekarang. Tapi sipat manja dan labil nya masih ada kalau bersama sang Ayah. Mau bermanja-manja dengan siapa lagi kalau tidak dengan Ayahnya, sama Zidan si kutu beras sih dia ogah. Bukannya dimanja, yang ada di bikin kesal sampai nangis.

"Maaf yah, kemarin perusahaan Ayah sedikit ada masalah jadi Ayah harus turun tangan." Adunya sedikit merasa bersalah.

"Tapi sekarang baik-baik aja 'kan Yah?" Zea bertanya sambil mendongkak melihat wajah Ayahnya.

"Alhamdulillah, oh iya abangmu kok belum pulang? Kalian gak pulang bareng?" Tanya Ayah yang sedari tadi tak menemukan putra sulungnya.

"Masih ada eskul Yah, sebentar lagi juga pulang tuh anak" Gumam Zea masih diposisi memeluk erat Ayahnya.

"Terus tadi pulang sama siapa?"

"Sama--"

"Ekhm ada apa nih peluk-pelukan, kaya teletubbies aja. Ikutan dong" Belum sempat Zea menjawab pertanyaan Ayahnya, Bundanya sudah lebih dulu memotong. Zea melepaskan pelukannya "Bunda ganggu aja deh orang kita lagi kangen-kangenan juga".

Bunda berjalan mendekati suami dan anaknya. "Kangen-kangenannya nanti aja, sekarang ganti dulu pakaiannya. Mandi abis itu bantuin Bunda masak buat makan malam. Sambil nunggu abangmu pulang."

"Kok masak sih Bun, kan ada Bi Sum yang bantuin" Zea mengerucutkan bibirnya kesal. Pasalnya dia tidak bisa memasak, dulu pernah mencoba saat dirinya menginjak bangku SMP, dan berakhir dapur seperti gudang bekas yang dibongkar. Zea kelabakan karena takut Bundanya marah, sampai akhirnya Bi Sum yang baru pulang dari pasar langsung membantu anak majikannya itu.

Untung orang tuanya sedang keluar. Kalau mereka tahu termasuk Ibu Negara rumah ini, Zea bisa end.

"Ya maka dari itu kita masak supaya kamu bisa. Garam sama gula aja kamu masih keliru."

"Ck iya iya Zea ikut masak, yaudah ah mau bersih bersih dulu biar cantik kaya Jennie Blackpink eh Lisa aja deh yang lebih ke Indonesia-an". Ucap Zea sambil berjalan menuju kamarnya setelah mengecup pipi kedua orang yang disayanginya.

Bunda menggelengkan kepalanya sedangkan Ayah hanya tersenyum kecil.

"Anak kamu tuh mas."

***

Setelah membersihkan diri, Zea terlihat lebih segar dan fresh dengan baju rumahannya berwarna pink muda dan celana pendek berwarna putih, sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih.

Ting!

Kegitan mengeringkan rambutnya berhenti sebentar saat ponselnya berbunyi. Dia berjalan kearah nakas dan mengambil ponsel berwarna gold dengan gambar apel digigit itu lalu mengeceknya.

Ternyata hanya group chat dari sahabatnya.

Cecan Dunia Akhirat 💃

GEOZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang