Setelah masalah antara mobil Doyeon dan ban bagian belakangnya telah terselesaikan, mereka semua kembali melanjutkan perjalanan yang jauh yang sempat tertunda tadi.
"Idupin lagu dong. Nggak enak amat sunyi gini." Pinta Yunho.
Tak lama setelahnya, musik up-beat mulai terdengar mengisi keheningan yang sebelumnya sempat bertamu.
Semuanya tak terkecuali mengikuti irama yang mengalun. Ada pula yang ikut menyanyikan liriknya, seperti Joochan dan Yuqi.
Sampai tanpa Mark sadari, mobilnya melindas sebuah benda yang membuat bannya bocor.
"Anjing!" Umpat Gyehyeon.
"Buset, lindes apaan Lu nyong?" Tanya Yunho pada Mark.
Mark menoleh ke belakang sebentar sebelum membuka pintu mobilnya. "Nyang nyong nyang nyong, manggil orang tuh yang bener! Gue juga kagak tau lindes apaan."
"Nama Lo, 'kan, Lee Minyong. Kagak salah lah, gue!" Seru Yunho seraya keluar dari mobil pula.
"Lee Minhyung anjir. Nama gue Lo ubah-ubah. Gelut hayuk." Sahut Mark.
"Jangan berantem dulu, itu pikirin bannya gimana. Nggak gitu ntar nggak bisa jalan, mau nggak ngapa-ngapain didaerah antah berantah ini?" Ucap Chaeyoung, mencoba melerai Mark dan Yunho.
"Paku." Tanpa disadari, Gyehyeon sudah menghampiri ban mobil bagian kanan depan lebih dulu.
"Ha?"
"Ada paku dijalan tadi, kelindes. Jadilah bocor. Nih pakunya." Gyehyeon menunjukkan paku yang menancap diban mobil.
"Goblok, jangan diambil pakunya ih! Angin dibannya abis ntar." Kata Yuqi.
Gyehyeon mengangkat bahunya tak peduli. "Udah terlanjur." Ucap Gyehyeon seraya membuang paku tersebut ke sembarang arah.
"Dah, sekarang bantuin gue ambil ban serepnya." Pinta Mark yang telah berjalan lebih dulu menuju mobil bagian belakang.
Tak ada yang berani untuk mengeluarkan suara selama para lelaki itu memperbaiki ban mobilnya.
"Merinding nggak Lo?" Bisik Yuqi pada Chaeyoung dan Arin.
Chaeyoung dan Arin mengangguk sambil menggosokkan kedua tangan mereka.
"Aneh banget. Kok rombongan Doyeon nggak lewat-lewat ya?" Pikir Arin.
"Jangan bikin gue kepikiran ya. Takut nih." Sahut Yuqi.
"Itu tuh mobil mereka. Takut Lo nggak berarti, Qi." Kata Chaeyoung sambil menunjuk mobil milik Doyeon yang sedang melaju dengan kecepatan sedang.
Baik Yuqi maupun Arin ikut melihat ke arah yang ditunjuk oleh Chaeyoung. Mereka berdua pun menghela napas lega.
Tak lama, rombongan mereka ikut menepi lalu satu persatu keluar dari mobil.
"Kenapa? Kempes juga?" Tukas Dino begitu Ia menghampiri ketiga gadis yang sedari tadi berdiri itu.
Arin mengangguk. "Bocor lebih tepatnya. Kena paku tadi."
"Njir, kok bisa?" Sahut Doyeon.
"Ya nggak tau, tiba-tiba aja gitu. Tuh lagi dibenerin." Jawab Chaeyoung.
Ketujuh orang yang barusan datang dengan kompak menganggukkan kepala mereka.
Joochan yang pertama kali bangun. "Dah, kuy lanjut. Lah, kapan sampenya Lo pada?"
"Barusan." Jawab Gahyeon.
Joochan membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Lantas Ia menilik keadaan disana. "Baru sadar kalo yang melintas dari tadi cuma kita." Katanya.
"Lah iya juga. Apa jalanan ini emang selalu sepi, ya?" Sahut Yena.
Tak ada yang menjawab. Paling-paling hanya mengangkat kedua bahu, atau saling melirik satu sama lain.
"Kuy lah, keburu malem. Dah mau tengah hari nih." Celetuk Yeri.
Semuanya langsung bergegas menuju kendaraan yang mereka tumpangi tadi dan segera melajukan mobil mereka menuju tempat tujuan.
Tanpa tahu apa-apa saja yang telah menunggu kedatangan mereka disana.
Kagome Kakurenbo
©moonchaey, 2O2O
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kakurenbo || 99Line [✔]
Fanfiction[SELESAI] semuanya udah salah sejak permainan itu dimulai. ©moonchaey, 2020