Episode 24 : Ini dan Itu

396 84 8
                                    

"Kok mobil gue ada sama kalian? Dapet kuncinya dari mana?" Cerocos Mark begitu Ia melihat mobil kesayangannya berada pada tangan kawannya.

Gyehyeon, Doyeon dan Chaeyoung menoleh, mendapati Mark, Joochan, Changbin dan Yuqi sedang berjalan menghampiri mereka. "Ya gue nggak masalah sih asal bilang. Tapi yang gue bingung gimana kuncinya bisa ada di kalian? Lo terutama." Lanjut Mark seraya menunjuk Gyehyeon.

"Panjang ceritanya." Jawab Gyehyeon, singkat seraya memijat keningnya.

"Dirangkum." Celetuk Changbin.

"Nah itu, bingung mau gimana ngerangkumnya. Semuanya penting." Sahut Doyeon.

"Ya udah ceritain aja semuanya." Ujar Yuqi.

"Kan memang begitu niatnya neng."

Tak lama setelahnya, orang yang tersisa akhirnya datang juga. Mereka memutuskan untuk duduk melingkar diatas rumput tanpa adanya alas.

"Jadi ..., abis dari mana? Kenapa cuma bertiga? Yang lainnya kemana? Terus mobilnya Mark kok bisa sama kalian? Kenapa---"

Belum sempat Yena menyelesaikan omongannya, tangan Doyeon sudah bergerak menutup mulut gadis itu. "Satu-satu Yen, kalo kayak gitu kita bertiga bingung mau jawab yang mana dulu."

"Jawab sesuai urutan kejadian." Usul Arin.

Chaeyoung menarik napas sebelum memulai cerita panjang tersebut. Ditambah dengan kesaksian Doyeon dan Gyehyeon. Ketiganya memastikan cerita yang dituang dalam setiap kata yang dikeluarkan bukan kebohongan.

Sambil harap cemas, pada akhirnya cerita tersebut telah selesai diungkapkan. Hening, hanya ada suara deru kendaraan berlalu lalang di sekitar mereka. Hingga akhirnya tawa Joochan memecah suasana.

"Kok ketawa? Kita jujur loh ini," Protes Doyeon.

Joochan mengangkat bahunya dengan tawanya yang masih kentara. "Gue percaya kalo kalian bisa nunjukin ke kita jasad Yohan, Gahyeon, Yeri sama Yunho." Sahut Joochan tanpa ragu.

"Oke, tapi nggak untuk Yeri. Kita sendiri nggak tau dimana keberadaannya sekarang."

Chaeyoung dan Gyehyeon sontak membelalakkan kedua bola mata mereka, menatap dengan tidak percaya pada Doyeon. "Gila Lo Doy!? Gimana kalo ternyata nyampe disana tenda kita pun udah nggak ada?" Sembur Gyehyeon.

"Kalian nggak moto emangnya?" Tanya Dino.

Doyeon menggeleng, Gyehyeon mengangguk, Chaeyoung diam mengikuti alur.

"Iya apa enggak?" Tanya Dino sekali lagi.

"Iya/Enggak." Gyehyeon dan Doyeon langsung menatap satu sama lain.

Jari telunjuk Doyeon terangkat menunjuk lawan bicaranya. "Lo sempet moto tadi?"

Gyehyeon menggeleng. "Enggak, gue kira malah Lo yang moto tadi. Gue denger suara jepret sama ngeliat kilat cahaya gitu."

"Enggak ah. Ya Lo sendiri liat gue gupek banget tadi. Lo Chae? Lo yang moto?" Tanya Doyeon.

Chaeyoung menggeleng pula. "Hape siapa? Hape gue aja baru gue idupin pas dimobil. Ya gue juga gupek tadi, mana sempat. Gue denger apa yang Gyehyeon denger, gue kira juga Lo yang motret tadi."

Doyeon membalikkan jari telunjuknya, menunjuk dirinya sendiri. "Gue?" Doyeon langsung meraba-raba kantung celananya, mencari ponselnya.

Memencet sana-sini hingga akhirnya berhenti di galeri. Tanpa pikir panjang lagi Doyeon segera membukanya.

Begitu Ia membukanya, dahi Doyeon mengernyit. Ia tidak percaya dengan apa yang Ia lihat saat ini.

"Gimana bisa ada potonya dihape gue? Gue inget banget hape gue tuh gue kantongi terus." Tutur Doyeon seraya menyerahkan ponselnya, menunjukkan sebuah potret dimana terdapat empat buah tenda besar dengan tiga mayat diletakkan melingkari api unggun ditengahnya.

Mereka secara bergantian melihat apa yang ada didalamnya. Tak lama karena mereka lebih dulu bergidik ngeri setelah melihat kondisi ketiga mayat tersebut. Hingga akhirnya ponsel Doyeon sampai ditangan Arin.

Tanpa merasa ngeri seperti temannya yang lain, Arin memperhatikan dengan seksama. Ia merasa ada sesuatu yang ganjil. Ia berusaha mendapatkan sedikit klu untuk memecahkan rasa penasarannya.

"Lama banget Lo liatinnya, Rin? Ada apaan emangnya?"

"Sekarang tanggal berapa?" Arin tidak menggubris pertanyaan Dino.

"21 November." Jawab Mark tanpa rasa curiga.

Pada akhirnya ponsel Doyeon kembali ditangan pemiliknya. "Kenapa emangnya Rin?" Tanya Doyeon selaku pemilik.

"Disitu ... tanggal yang tertera disitu bukan kemarin ataupun hari ini."  Ucap Arin.

"Tanggalnya .. 21 Desember."

chapter depan dah selesai asiq

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter depan dah selesai asiq

makasih buat yg udah dukung
kelangsungan cerita ini hshshs

sayang kalian banya banya

------------------

Kagome Kakurenbo
©moonchaey, 2O2O

Kagome Kakurenbo || 99Line [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang