"Yuqi kalo dah senyum kek gitu usulannya nggak waras nih pasti." Tebak Joochan.
"Hehehe." Kekeh Yuqi.
"Jangan aneh-aneh ya Qi, sumpah. Nggak suka ya gue." Pinta Changbin.
"Duain." Sahut Yunho.
Yuqi menggeleng. "Nggak aneh kok, menurut gue, hehe."
"Itu menurut Lo, bukan menurut kita. Dah buru, apa usulannya." Tutur Gahyeon.
Yuqi berdiri, dan mulai menuturkan usulan yang ada dipikirannya.
"Gimana, kalo kita main di dekat rumah tua tadi? Kita perrumit aturannya. Yang nggak bisa nebak orang tersebut harus menjelajahi isi rumah tua itu ditemani sama orang yang harusnya dia tebak tadi." Jelas Yuqi.
"Bukan aneh lagi itu mah, gila. Udah gila!" Seru Yeri.
Semuanya membungkam. Tak ada yang menjawab usulan yang dilontarkan Yuqi tadi. Sebenarnya beberapa orang ada yang setuju, ada juga yang tidak seperti Yeri yang secara gamblang mengatakannya.
"Gue setuju. Dipikir-pikir kapan lagi, kan? Besok kita udah balik." Kata Dino.
Yuqi tersenyum senang karena Dino menyetujui ucapannya.
"Tapi kita nggak tau kondisi rumah itu Din," Ucap Changbin.
"Karena kita nggak tau itu, makanya kita jelajahi isi rumahnya!" Tutur Doyeon.
"Gimana kalo berbahaya?" Tukas Joochan.
"Kan, kita belum tau isinya. Makanya kita cek isi rumah itu lewat permainan Kagome itu." Jawab Yohan.
"Tapi, kan, rumah itu masih 'abu-abu' buat kita. Kenapa kalian bisa yakin banget kalo kita bakal aman di dalam sana?" Sahut Chaeyoung.
"Maka dari itu kita harus ngecek keadaan di dalamnya buat mastiin." Kata Gyehyeon.
Mereka beradu argumen tanpa henti hingga Mark tersadar bahwa mereka telah saling melempar kata selama lebih dari tiga setengah jam lamanya.
Mereka tidak akan berhenti hingga salah satu dari mereka ada yang mengalah, atau ada yang melerai.
Lelah terus mendengarkan argumen yang ada, Mark datang melerai. "Sadar nggak, bulan udah diatas kepala?"
Sontak semua orang yang tadi sibuk berdebat pun menengadahkan kepala mereka.
Ya, bulan sudah berada tepat diatas kepala.
Itu artinya waktu sudah menunjukkan tengah malam.
Atau mungkin hampir?
Yunho mengangkat tangan kirinya, melihat ke arah jam tangan yang sedari kemarin belum Ia lepas.
11.49 PM.
Tinggal belasan menit lagi menuju tepat jam 12 malam.
"Jadi gimana? Jadi main Kagome-nya?" Tanya Yeri.
Sepertinya semua sudah lelah akibat terus bertukar pendapat tadi.
"Jadi." Ucap Yena, Gyehyeon, Yohan, Joochan, Doyeon, Dino dan Yuqi secara bersamaan.
Ketujuh orang yang berbeda pendapat pun hanya menghela napas sebelum akhirnya menyetujui mereka bertujuh.
"Padahal niat gue pengen ajak besok pagi aja, bukan sekarang." Kata Arin.
Diam sejenak hingga suara Yunho menginterupsi keheningan. "Main disini?" Tanya Yunho, memastikan.
"Disana lah!" Seru Yena.
Tanpa bisa digugat lagi, akhirnya mereka ber-14 setuju untuk bermain di sekitar rumah tua yang tadi.
Juga dengan peraturan tambahan dari Yuqi.
Tak apalah, mungkin merekanya saja yang berpikir terlalu kejauhan.
Kalau dipikir-pikir benar juga apa yang diucapkan Dino beberapa jam yang lalu.
Kapan lagi mereka akan menikmati masa seperti sekarang ini.
Iya, kan?
Tidak ada yang tahu akan seperti apa masa depan nanti.
Jadi,
Mumpung masih ada waktu kenapa tidak digunakan?
LUPA HSHSH, JADINYA
UP NYA MALEM BANGETaku sedang mengejar
deadline soalnya:)harap maklum ya gais
jangan lupa istirahat
yang cukup, jangan
nyampe sakit-!--------
Kagome Kakurenbo
©moonchaey, 2O2O
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kakurenbo || 99Line [✔]
Fanfic[SELESAI] semuanya udah salah sejak permainan itu dimulai. ©moonchaey, 2020