"Temen-temennya Joochan?"
Sontak Yena, Doyeon, Gyehyeon dan Chaeyoung menoleh ke arah sumber suara. Apalagi Chaeyoung. Ia sangat terkejut dengan pertanyaan yang keluar tersebut. Pikirannya kembali melayang ketika mereka berdua di dalam rumah besar itu.
Chaeyoung menggelengkan kepalanya, berusaha menyingkirkan ingatan tersebut. Lantas akhirnya ikut mengangguk, mengakui bahwa mereka adalah teman sepermainan Joochan.
Mereka berempat tahu siapa orang yang baru saja bertanya, maka dari itu mereka sedikit bingung dengan kehadirannya disini.
"Kak Joshua ngapain disini?" Tanya Doyeon, penasaran.
Joshua, tersangka yang baru saja bertanya pada keempat sekawan tersebut hanya tersenyum. Hal itu sukses membuat keempatnya bingung apa maksud dari sang empunya.
Mereka berempat memilih diam, tidak bertanya lebih lanjut lagi. Joshua pun mengambil tempat duduk disamping Gyehyeon. Kelimanya kembali tenggelam dalam larutan keheningan.
"Dah berapa lama nunggu?" Joshua kembali bertanya.
Gyehyeon yang mendengar pertanyaan tersebut menoleh. "Nunggu gimana, bang?"
"Yah, nunggu disini. Berapa jam?"
Mendengar penuturan Joshua yang menuntut jawaban darinya membuat Gyehyeon mengernyitkan dahinya, bingung. Tidak biasanya yang lebih tua seperti ini. "Dari jam 12 tadi, nyampe sekarang udah jam tiga pagi. Berapa jam dah tuh. Sekitar tiga, tiga jam-an lah." Jawab Gyehyeon.
Joshua mengangguk-anggukkan kepalanya. "Dari tadi belum tidur berarti?" Tanya Joshua dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sedikit terkejut.
Gyehyeon hanya mengangguk, membenarkan pertanyaan yang menurutnya cukup retoris itu.
"Nggak ngantuk?"
"Ngantuk sih ya ngantuk. Tapi ya mau gimana? Nggak mungkin tidur duluan dan ninggalin mereka disana, kan?"
Setelah menyelesaikan kalimatnya, datang sekelompok polisi yang mulai mengerubungi rumah tersebut.
"Eh, loh, ada apa ini?" Tanya Yena yang sejak tadi kebingungan.
Keempatnya sontak menoleh ke arah Joshua yang tidak mengatakan apa-apa ketika para pihak keamanan datang.
Lalu pada akhirnya mereka memilih diam, membiarkan sang waktu yang menjawabnya nanti.
Sinar oranye kemerah-merahan diujung cakrawala bagian timur perlahan mulai terlihat. Baik Doyeon, Gyehyeon, Yena dan Chaeyoung sedikit khawatir pada ketiga teman mereka yang tak kunjung kembali selama hampir satu jam.
"Masih tahan didalam sana rupanya." Gumam Joshua yang sialnya bisa didengar oleh Gyehyeon walau samar.
Gyehyeon yang menyangka Joshua berbicara padanya meminta mengulang pertanyaannya, yang hanya dihadiahi gelengan dan senyum canggung dari Joshua.
Gyehyeon mengangkat kedua bahunya, tak terlalu memaksa Joshua. Lalu kembali ke dalam percakapan teman-temannya yang entah kenapa sangat menarik untuk dilewatkan barang satu detik saja.
Hingga akhirnya nampaklah tujuh insan baru saja keluar dari sana, dengan ekspresi mereka yang terlihat sangat terkejut karena para polisi yang menodongkan polisi kepada mereka semua.
Joshua yang menyadarinya pun berdiri tegak dan segera berlari menuju tempat kejadian, membuat keempat sekawan itu baru sadar akan keadaan saat ini.
"Loh?" Doyeon dan Yena saling bertukar pandang.
"Sejak kapan ada Yeonjun, Wooyoung, Tzuyu sama Chuu?" Tanya Yena, penasaran.
Doyeon menggelengkan kepalanya seraya mengangkat bahunya. Ia juga tidak mengetahui hal yang Yena tanyakan tadi.
Gyehyeon mengamati dari jauh, berusaha memahami keadaan. Sedangkan Chaeyoung memilih untuk bergeming, seakan-akan sudah tahu apa yang telah dan akan terjadi selanjutnya.
Namun keempatnya tak beranjak dari sana, mereka sadar jika mereka ikut kesana hanya akan mengganggu pihak kepolisian bertugas.
Ada satu hal lagi yang membuat mereka tercengang.
Tiba-tiba para pihak kepolisian tersebut datang pula kearah mereka dan segera memborgol Yena, sama halnya dengan yang mereka lakukan pada keempat remaja baru tadi.
"Loh? Saya kenapa, pak? Saya nggak salah apa-apa! Saya bahkan nggak tau apa yang telah terjadi di dalam sana!" Yena memberontak, namun para polisi tersebut tidak mengindahkannya.
Begitu kelima orang tersebut sudah dibawa pergi, sisa dari para pihak keamanan melakukan investigasi terhadap rumah tersebut, tak lupa memasang garis kuning disekelilingnya.
"Kenapa...?" Gumam seseorang diantara mereka seraya menatap ke arah jalanan yang dilalui kelima tersangka dan para polisi tadi.
Chou Tzuyu
[ TWICE ]¡A KILLER!
STATUS : ALIVEKim Jiwoo (Chuu)
[ LOONA ]¡A KILLER!
STATUS : ALIVE-----------------
dikit lagi tamat uyey
-----------------
Kagome Kakurenbo
©moonchaey, 2O2O
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kakurenbo || 99Line [✔]
Fanfic[SELESAI] semuanya udah salah sejak permainan itu dimulai. ©moonchaey, 2020