"Yuqi?"
Loh?
"Tet tot! Joochan yang berdiri dibelakang Lo."
Niatnya pengen ngomong Joochan, tapi kenapa yang keluar malah Yuqi?
Chaeyoung menghela napas pelan. Lalu Ia melirik ke arah Joochan yang wajahnya sekarang terlihat pucat pasi.
Padahal Dia sendiri yang setuju sama peraturan gila dari Yuqi, tapi Dia juga yang pucat pasi kayak gitu.
''Tunggu apa lagi? Keburu fajar menyingsing." Ucap Gyehyeon. "Wih, dah cocok jadi profesor Bahasa Indonesia belum gue?" Sambungnya.
"Bukan profesor lagi Hyeon, naik pangkat jadi master. Pak Johnny aja kalah." Sahut Mark.
"Iyalah. Eh tapi gue dah kesel kalo Pak Johnny sama Pak Namjoon ngobrol. Bataknya keluar, mana ngegas gitu ngomongnya. Keganggu nggak sih Lo pada?" Tanya Doyeon.
"Banget. Pening pala gue kalo dah denger tuh dua guru ngobrol." Jawab Yena.
"Kok malah ngegosip. Kita pergi ya. Kuy, Chan." Chaeyoung langsung menarik tangan Joochan.
Samar-samar keduanya dapat mendengar ke-10 orang tersebut kembali melanjutkan permainan.
Sedangkan Joochan dan Chaeyoung masih belum berani untuk menarik kenop pintunya.
"Masuk nggak nih?" Tanya Chaeyoung.
Joochan yang memegang senter dengan tangan bergetar itu pun hanya membungkam.
"Gue nanya sama manusia ya, bukan sama patung. Jawab kek."
"Eh, iya. Iya. Ayo masuk."
Joochan menarik napas panjang sebelum memutar kenop pintu.
Krieet
Joochan menarik pintu tersebut.
Kesan pertama kedua orang tersebut adalah,
Gelap. Kacau.
Walau dari penerangan yang minim sekalipun mereka bisa melihat bahwa rumah itu tidak sepenuhnya terawat.
Depannya saja cantik, dalamnya kotor.
"Gue takut." Cicit Joochan.
Chaeyoung menghela napas sebelum mengambil alih senter yang dipegang Joochan.
"Gue juga takut. Tapi kalo diem terus kapan selesainya? Lagian di dalem masih ada Changbin sama Arin, kok. Siapa tahu kita ketemu sama mereka di dalam."
Joochan mengangguk setuju. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk melawan rasa takut itu.
Hingga suara teriakan berhasil menginterupsi langkah kaki mereka berdua.
"Nggak pro lah, masa gitu aja nggak bisa nebak sih?" Ujar Yena pada Dino.
Sejujurnya Yena sedikit bingung juga. Mengapa dari tadi teman-temannya tidak ada yang bisa berhasil menebak?
Setidaknya satu orang saja.
Dino yang merasa diejek pun hanya menghela napas. "Lo pikir aja Yen, gimana bisa Lo nebak satu nama diantara sembilan nama disini? Lagian tebakan gue nggak jauh-jauh amat. Disampingnya Yeri, kan, Yohan. Tebakan gue nggak terlalu melenceng." Jelas Dino panjang lebar.
Yeri mengambil dua buah senter, satunya Ia serahkan pada Dino.
"Kok dua?" Tanya Dino.
"Arin sama Changbin nggak bawa senter tadi. Mereka cuma make insting." Jawab Yeri sambil mendongak menatap rumah berlantai dua itu dari kejauhan.
Yeri dan Dino sudah beranjak dan bergerak mendekat ke arah rumah tua tersebut.
"Tapi kok mereka belum balik, ya?" Ucap Yeri, penuh kekhawatiran. "Harusnya mereka ketemu Chaeyoung sama Joochan, kan?" Sambungnya.
"Harusnya. Tapi rumahnya gede sih Yer, nggak mungkin mereka selesai dalam waktu beberapa menit." Sahut Dino.
Keduanya telah sampai di depan pintu rumah tersebut. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan yang seharusnya senter yang dipegang Chaeyoung dan Joochan memberikan cahaya tidak ada sama sekali.
"Arin sama Changbin menentang peraturan barunya, Din. Ya kali mereka mau lama-lamaan di dalem sana?"
Dino memijat pangkal hidungnya. Apa yang dikatakan Yeri memang sebuah kenyataan. Jika begitu, Arin dan Changbin, kan, tidak perlu menyelam terlalu dalam.
Hawa dingin mulai terasa, membuat Yeri dan Dino yang sudah menggunakan jaket sekalipun langsung menggigil.
"Dinginnya nggak kayak biasanya." Ucap Yeri.
"Yer, jangan bikin gue parno ya. Dah yok masuk sekalian cari mereka berempat."
Dino memutar kenop pintunya, dan bunyi pada pintu tersebut membuat kesan menegangkan lebih terasa.
"AAAAK!!!!"
Sontak, Dino dan Yeri mendongakkan kepala mereka, menatap langit-langit yang terlihat bergetar.
gada yg jawab ya
sudah, tapi kalo mau
nyari di gugel/yutup
banyak kok penjelasan
nya, xixijaga kesehatan ya!
jangan sampe sakit!------------
Kagome Kakurenbo
©moonchaey, 2O2O
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kakurenbo || 99Line [✔]
Fanfic[SELESAI] semuanya udah salah sejak permainan itu dimulai. ©moonchaey, 2020