Chapter 15; Menyerah/jangan?

34 19 0
                                    

"Udah ah kuy cabut! langsung ke rs aja pulang" Ucap Nathan. Mereka mengangguk lalu beranjak pergi dari tempat itu, Namun ada seseorang yang menabraknya. Orang itu kaget dan..

"Maaf" Ucap Nathan singkat lalu beranjak pergi dari orang itu, namun orang itu mencegahnya

"Eh tunggu!" Cegah orang itu. Mereka menoleh

"Lo yang laporin tentang khasus yang namanya Aldi kan?" Tanya Orang itu. Ternyata orang itu Tara, dia yang melihat Nathan waktu sempat di kantor polisi itu.

Nathan mengernyit. Bagaimana orang itu bisa tau Aldi?

"Siapa lo?" Tanya Nathan heran

"Gue temen Aldi, dia kabur dari rumah sampai sekarang, itu semua gara gara gue, gue penyebab masalah itu, sampai dia di keluarin dari sekolah dan dibenci sama temen temennya, tapi udah terungkap dia gak salah, dan gue gatau dia kabur kemana lagi, ternyata sekarang gue udah nemu dia di lo" Ujar Tara seraya tersenyum lega

Nathan mengangguk. "Jadi kalo gak salah nama lo Tara mungkin?"

"Lo tau?"

"Tau, dari Aldi, dia cerita ke gue"

"Sekarang lo mau kemana?" Tanya Tara lagi

"Ke rumah sakit, nemenin Aldi"

"Sekarang, lo ikut gue! biar lo ngomong dulu sama mamanya Aldi" Ujar Tara lalu melangkah pergi menuju Teman temanya, Mereka---Nathan, Rifaldy dan Rafa-- ikut membuntuti Tara sampai mereka tiba dengan keluarga Aldi dan teman temannya.

"Dia siapa Tara?" Tanya bunda Aldi

"Dia yang tau dimana Aldi tan, sekarang dia ada di rumah sakit" Jawab Tara

"Berarti sekarang Aldi sedang dirumah sakit?!" Kaget Bunda Aldi. Nathan mengangguk. Semuanya tampak terkejut

"Yaudah! sekarang kita ke rs sekarang! kamu mau ke rs kan nak? biar tante sama yang lain ngikutin kamu dari belakang ya" Kata bunda Aldi cemas.

Nathan mengangguk.

----------------------------

"Maaf tidak boleh bu, disini hanya boleh beberapa orang dulu saja yang masuk, kalian jangan berisik ya, takut mengganggu pasien yang sedang sakit juga, kalau begitu saya permisi dulu" Ujar suster itu ramah lalu melangkah pergi

Mereka--Keluarga Aldi dan teman temannya--- memasang wajah yang begitu sedih setelah mendengar penjelasan itu, mereka sudah mengetahui bahwa Aldi koma setelah beberapa bulan, dan sampai sekarang Aldi belum kembali sadar. Mereka menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat sampai membuat Aldi seperti ini, pasti setelah ini Aldi tidak akan mau memaafkan mereka.

"Keluarganya Aldi sama Tara dulu aja, kita belakang". Mereka mengangguk

Bunda Aldi, Bianca, Tara dan mamanya langsung memasuki ruangan yang ditempati Aldi

Ceklek

Pintu itu terbuka, mereka melihat Aldi yang sedang terbaring lemah dikasurnya. Mereka mendekat pada Aldi dan duduk disebelah kasurnya

"Aldi kamu bangun al.."Lirih bunda Aldi seraya mengusap dahi Aldi yang begitu dingin

Diruangan itu, tampak begitu sunyi dan sepi.

"Maafin bunda, bunda gak bisa jaga kamu Aldi, bunda salah sama kamu Al.." Tangis bunda Aldi

"Dek, maafin gue, gue gak bisa jadi kakak yang baik buat lo al, maafin gue aldi.." Lirih Bianca

Namun Aldi masih memejamkan matanya, entah, mungkin ia masih kecewa dengan mereka.

"Maafin kita Aldi, hiks! maafin kita yang bisanya cuma denger kata orang, daripada anaknya sendiri! Aldiii kita minta maaf al kita salah!" Seguk Bianca

ALTAR [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang