Chapter 10; Tidak ada kata

27 19 0
                                    

Masih ingat? next!

-------------------------

"Apa kita ga keterlaluan?"

"Nggak! Aldi pantes dapetin itu! keluarga kita ngga boleh kayak gitu bun! harus di kasih pelajaran! biarin dia di luar, maupun sampai ga pulang pulang aku ga mikirin!" Sahut bianca

"Benar juga kak, tapi kasian dia mau tidur dimana coba? dan benar, bunda tau perasaan Aldi, kita ga tau asli nya gimana, kita hanya mendengar penjelasan dari orang orang bukan aldi sendiri" Ucap Bunda nya meyakinkan

"Yaudah lah terserah bunda, pokoknya aku mau kasih pelajaran sama tu anak! ga bisa di biarin ngerusak nama baik sekolah nya! dan juga ngerusak nama baik keluarga kita bun!"

"Orang orang tetangga banyak yang ngomongin kita bun, tentang bunda yang ga ngajarin sikap yang baik sama Aldi! emang bunda mau? ngga kan?!" Lanjut Bianca marah

"Kamu ga boleh egois sayang, ga apa apa bunda di bilang gitu juga tapi kita harus nemu bukti yang lebih lagi agar Aldi dinyatakan tidak bersalah kak" Ujar Bunda nya lembut

"Ck! aku ga egois bunda, udahlah terserah bunda" Sahut bianca malas dan menuju kamar nya

"Atau coba ku tanya mama nya Tara?"

------------------------------

"Assalamualaikum!" Teriak bunda Aldi

"Waalaikumsalam- eh ibu, kenapa bu?"

"Eh mbak mau kemana? ko siap siap siap gitu?" Tanya bunda Aldi

"Oh Allhamdulilah saya beli rumah yang ngga jauh dari sini bu, dan kebetulan Saudara saya juga baik bu dan ngasih saya bagian dari harta nya, dan Allhamdulilah juga nak Tara sudah berubah bu" Ucap mama nya Tara sambil tersenyum ramah

"Wah? Kalo begitu Allhamdulilah mba, bagus lah Tara sudah bisa berubah, Selamat ya mbak" Jawab bunda Aldi

"Eh iya apa saya boleh berbicara bentar sama ibu?"

--------------------------------

"Apa? oooh jadi Tara yang di club itu? terus Aldi yang bantuin dia? ternyata dugaan saya benar"

"Iya bu, dulu Tara memang sudah keseringan begitu, keluar rumah tanpa izin dari saya dan ga tau nya ke tempat tempat itu, saya khawatir takut terjadi apa apa sama dia, tapi Allhamdulilah Tara sudah menyadarkan kesalahan nya, dan dia sudah mau mulai berubah bu" Ucap Mama nya Tara panjang lebar

"Dan anak ibu yang dikeluarkan dari sekolah Tara ga pernah bicara itu sama saya, tapi tenang aja biar saya yang ngomong nanti bu" Kata Mama nya Tara senyum seraya mengusap punggung Bunda Aldi. Bunda Aldi tersenyum

"Yasudah terimakasih mba bantuan nya, saya kira itu memang perbuatan anak saya, ternyata memang ketidak sengajaan dia bu, dan Aldi semestinya tidak berbuat itu. Terimakasih sebanyak banyak nya bu" Jawab Bunda Aldi ramah dan tersenyum

"ASSALAMUALAIKUM MA!" Ucap seorang gadis yang sepertinya anak bungsu nya

"Waalaikumsalam! aduh anak mama udah pulang, gimana belajarnya nak?" Tanya mama Tara. Bunda Aldi memperhatikan Tara

Ya, Tara sudah mulai berubah karena semestinya dia tau perbuatan salah nya terhadap orang tua dan semua orang, Namun dulunya dia berubah jadi bad karena suasana masalah keluarga nya yang begitu rumit dan egois. Ya, keluarga Tara meninggalkan Tara dan mama nya hanya berdua sementara sang papa pergi entah kemana bersama ketiga anak nya dan satu istri nya yang baru.Ya karena itu, dia berubah pasti hanya karena sesuatu alasan.

skip gaje:v

"Lancar ma! eh ada tante Aldi!" Ucap Tara seraya salim pada bunda Aldi. Bunda Aldi tersenyum

"Oh iya tante, maafin Tara atas perbuatan Tara sama Aldi dulu tan, itu pasti karena Tara, Aldi di keluarin dari sekolah, Tara salah tan, maafin Tara ya" Ucap gadis itu tulus

"Iya gak papa ko Tara, saya maklumi, dan saya maafin kamu ko" Senyum bunda Aldi pada Tara

"Udah gih kamu ganti baju dulu, tar turun ke bawah makan bareng Bunda Aldi!" Kata mama nya.Tara mengangguk

"Ohiya bu, kapan mau ke sekolah Aldi?"

"Terserah mba aja, mba nyamper saya aja ke rumah saya, tau kan?" Jawab Bunda Aldi

"Oh oke bu nanti saya samper"

"Yasudah kalo begitu saya izin pamit ya mba, maaf ganggu, dan makasih penjelasan nya"

-----------------------------

"Assalamualaikum al" Ucap seseorang ketika sedang membuka pintu ruangan yang penuh dengan bau obat obatan itu

"Al gue abis pulang sekolah ni"

"Al! bangun deh lo jangan pura pura merem terus!bosen gue masa, gue gak ada yang ngajak ngobrol" Ucap dia pelan ketika melihat kearah pria yang kini betah menutup matanya

Namun yang dipanggil belum menjawab nya. Nathan menghela nafas nya lalu beranjak duduk dikasur disebelah nya

"Huft"

"Al, sebelum nya gue minta maaf al, seharusnya gue yang kena, kenapa jadi lo si? seharusnya gue aja yang kena pisau nya! lo masih berguna disini al, sedangkan gue udah ga berguna, gue bukan siapa siapa lagi, bangun al! gue minta maaf.." Lirih Nathan

"Al gue gapunya temen baik selain lo al sama rifal sama rafa, bangun lah al please ini salah gue.." Lanjut Nathan seraya menunduk sambil tersenyum getir

"Lo enak ya tidur? al?"

Namun yang dipanggil masih juga betah dalam tidurnya

"Than?lagi ngapain lo? lo kenapa?" Ucap seseorang ketika tengah berada di ruangan itu

"Eh? fal? gue oke!" Balas Nathan seraya tersenyum

"Aldi masih belum bangun?" Tanya Rifaldy sambil menengok ke arah Aldi yang masih memejamkan mata nya. Nathan menghela nafas

"Mau gue temuin tigers rasanya, sumpah malah nyerang Aldi yang gatau apa apa! gesrek emang! arghh kesel gue"

"Tapi mereka setau gue pasti ada yang kenal sama Aldi dan pastinya mau ada tujuan sama Aldi! tapi gue gatau orang nya! kenapa mereka tau kita disana waktu itu? kan aneh!" Sahut Rafa

"Iya juga!"

"Kita temuin mereka sekarang!" Ucap Nathan tegas lalu seraya membuka hp nya dan mengetik pesan pada seseorang

Nathan
Temuin gue di jalan merpati, baku hantam? tenang dulu bro, nyerang duluan? ga segan segan lo mati di tangan gue nanti.

Sesudah Nathan memberikan pesan pada seseorang dia pun lalu memasukan hp nya ke kantung celana seragam sekolah.

"Cabut!"

--------------------------------

Jangan lupa kasih bintang yaa makasih;)

ALTAR [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang