15. Tidak berjodoh

1.2K 133 8
                                    

Seekor kupu-kupu hinggap di sebuah bunga yang indah berwarna merah dengan aroma yang sangat harum. Kupu-kupu menghisap madu nya dalam-dalam. Sang bunga tersentak seketika, tetapi rasa terkejutnya hilang saat melihat keindahan sayap sang kupu-kupu. Sayap nya sangat lebar berwarna hitam dengan motif kuning emas.

Sang bunga terpana. Entah mengapa ia menyukai kupu-kupu itu. Meskipun ia kesakitan karena sang kupu-kupu menghisap madunya cukup keras, tapi sang bunga hanya bisa tersenyum.

Tetapi, setelah kupu-kupu itu merasa kenyang, ia meninggalkan sang bunga begitu saja. Sang bunga pun mulai layu dan bersedih. Setiap hari ia menantikan kupu-kupu itu untuk kembali, tapi sayang ia tak kunjung datang. Padahal bunga sudah menyiapkan madu yang banyak hanya untuk kupu-kupu itu.

Hingga suatu hari, sang bunga melihat kupu-kupu itu melintas dan menghisap kembali madunya. Sang bunga kembali tersenyum lebar. Tetapi senyumnya terhenti saat seekor kupu-kupu lainnya menghampiri dan menghisap madu sang bunga bersama. Kedua kupu-kupu itu saling menatap seakan saling menyapa satu sama lain.

Sang bunga menyadari bahwa keduanya saling mengenal. Keduanya bertemu kembali setelah sekian lama. Keduanya mempunyai suatu rasa yang tak terpisahkan. Setelah melihat interaksi keduanya, sang bunga menumpahkan semua madu nya beserta perasaannya.

Kedua kupu-kupu itu pun pergi meninggalkan sang bunga sambil berpegangan. Kupu-kupu betina yang cantik itu pun sadar jika madu sang bunga sangatlah manis dan enak. Madu sang bunga lebih banyak dari bunga-bunga lainnya.

Kupu-kupu betina menyadari jika sang bunga mempunyai perasaan pada pasangannya. Tetapi... Sang bunga sudah merelakannya pergi dengan tatapan sendu.

Sang bunga dan kupu-kupu itu tidak berjodoh.

The Truth Untoltd

Part 15: Tidak berjodoh

Tes.

Tanpa sadar seorang wanita meneteskan air matanya begitu saja. Rasa bersalah menyelimuti dirinya. Entah mengapa ada sesuatu yang menyakitkan di hatinya.

"Ceritanya sedih ya, 'Kak?" Tanya seorang anak gadis berumur 4 tahunan.

Sadar sang anak bertanya, wanita itu menghapus air matanya secepat kilat. Ia memandang anak itu. Tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu buat cerita sad ending?"

Sang anak mendekati wanita itu dan membantunya menghapus air matanya. "Karena aku yakin happy ending itu ada dalam kehidupan nyata Kak. Jadi jangan berlarut dalam kesedihan."

Wanita itu tersenyum simpul, "Aamiin... Semoga ucapan kamu bener."

"Oh iya dong. Kak Jisoo hidupnya pasti bakal bahagia." ucap gadis kecil itu memperlihatkan gigi depannya yang ompong.

Melihat tingkah menggemaskan gadis kecil itu, Jisoo mulai tersenyum lebar.

"Baiklah. Cerita punya Sarang adalah cerita terakhir kita di pertemuan kali ini. Sampai bertemu besok yah anak-anak. Jangan lupa nanti sore datang ke posko untuk mengikuti les yang di berikan oleh Kakak-kakak yah." ucap Jisoo pada seluruh siswa TK.

"Iya Kak..." balas puluhan siswa di kelas itu. Selanjutnya mereka berdoa bersama dan membubarkan kelas.

"Jis!" Teriak seseorang di ambang pintu kelas.

"Udah selesai? Jajan bakso kuy laper!" lanjutnya menghampiri Jisoo yang sedang memasukkan beberapa buku dan pulpen ke dalam tasnya.

"Gue gak laper!" balasnya lalu meninggalkan kelas tanpa menatap orang yang mengajaknya makan.

The Truth Untold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang