17. Khawatir

1.1K 116 19
                                    

Seorang wanita tengah mengangis dengan terisak-isak. Kedua temannya tak henti menenangkannya dengan memeluk tubuhnya lalu mengusap-usap punggungnya. Namun wanita itu tak bisa berhenti mengkhawatirkan seseorang yang tengah di bawa ke IGD klinik terdekat.

"Udah Lis, Jungkook pasti baik-baik aja." seru Jisoo.

"Iya Lis, kita berdo'a aja biar operasi nya lancar yah." Rose pun ikut menenangkan sahabatnya , Lalisa.

"Kalo terjadi apa-apa sama Jungkook, gue gak bakal bisa maafin diri gue sendiri. Semuanya salah gue! kalo aja gue dengerin kata Jaehyun biar gak ngejar si pencopet sialan itu, mungkin Jungkook baik-baik aja. Hiks..." Ucap Lisa dengan tangisan yang kembali pecah.

Kedua sahabatnya tak bisa berbicara apapun lagi selain menemani Lisa di sisi nya. Setelah dapat kabar dari Jaehyun bahwa mereka terkena musibah, seluruh anggota KKN khawatir, merekapun mulai pergi ke klinik untuk menjenguk Jungkook. Namun Jungkook sudah masuk IGD sebelum mereka sempat melihat pria itu.

"Jungkook, maafin gue. Harusnya gue bisa jagain lo. Harusnya gue gak lari, Hiks." June ikut menangis menyesali semuanya karena ia tidak bertindak cepat.

"Udah semuanya bukan salah lo, June. Meskipun Jungkook lagi sekarat di sana, gue yakin dia bakal bertahan karena dia belum ungkapin sesuatu." Ujar Jimin.

"Gue harap sih Jungkook baik-baik aja. Kenapa gue nyesel karena gak ikut ya? Kalo aja gue ikut, preman-preman itu pasti gue abisin semuanya tanpa ampun!" Kata Taehyung sambil mengepalkan lengannya.

"Berani-berani nya mereka sentuh temen gue!" lanjut Taehyung yang kini mulai memukul dinding di dekatnya. Namun setelahnya ia mengerang, mengipas-ngipaskan lengannya lalu meniupnya.

"KEBANYAKAN BACOT KAN LO PADAHAL KENYATAANNYA LEMBEK! WKWKWK" Seru Bobby dengan tawa puasnya.

Semua orang tertawa melihat kelakuan konyol Taehyung, kecuali Lisa yang kembali meneteskan air matanya. Melihat semua itu, Rose mendekati Jimin dan menepuk pundak laki-laki itu agar berhenti tertawa.

"Gimana keadaan Jungkook?" tanya Jaehyun yang baru datang.

"Belum ada kabar. Kita masih nunggu." ujar Jimin.

"Ketangkep semua penjahatnya gak?" Tanya Yoyo.

Jaehyun menggelengkan kepalanya seketika, "tiga orang lagi belum ketemu. Tapi polisi masih nyari mereka."

"Sial!" umpat June.

"Lebih sialnya yang berhasil lolos adalah bosnya." ucapan Jaehyun sontak membuat mata June membelalak.

"Kayanya dia di umpetin sama anak buahnya yang lain." Ujar June.

"Gimana kalo mereka dateng lagi terus neror gue?" tanya Lisa gemetar.

Jaehyun tidak tinggal diam, dia mulai mendekati Lisa lalu memegang kedua pergelangan lengannya, "Sebelum itu terjadi, gue bakal bunuh mereka duluan!"

Lisa mulai memandang lelaki berwajah tampan itu.

"Gue bakal selalu ada di sisi lo dan jagain lo." Lanjut Jaehyun.

Baru saja Jaehyun berniat untuk memeluk tubuh Lisa, namun seseorang berteriak dari arah pintu.

"STOP!!!!!!"

Semua orang memandang asal suara tersebut, tak terkecuali Lisa.

"JUNGKOOK!" Teriak mereka serempak.

Melihat Jungkook yang berjalan ke arahnya, Lisa segera melepaskan genggaman lengan Jaehyun dan berlari ke arah Jungkook. Dengan cepat gadis itu memeluk tubuh Jungkook. Perasaaan Lisa campur aduk, ia tak bisa menahan rasa bahagianya karena lelaki yang ia khawatirkan ternyata baik-baik saja dan kembali kepelukannya.

The Truth Untold ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang