Bab 15 : Surprise

3.1K 278 25
                                    

Usai makan dari resto, Shani dan Gege kembali ke kamar.

"Besok Shani inget ngga ya ada apa?" Gege membatin.

Gege sedang duduk di tepi teras menghitung angsa yang berenang saat Shani mendekati dan memeluknya.

"Huss huss mandi sana!" usir Gege tanpa mencoba melepas pelukan mesra Shani.

"Biarin, biar Gege pingsan!"

"Aah, ga mau, nanti Shani menodai kesucianku!"

"Gege ngga adil, kamu aja udah menodai kewarasan Shani!"

"Apa? Jadi...Shani sudah.... ketularan?"

"Gege tidak sadarkah selama ini? Aku tidak menyangka kamu tidak sensitif."

"Aku manusia, Shan. Bukan test pack kehamilan. Wajar aku tidak sesensitif itu perasaanku."

"Gege sekarang bukanlah Gege yang dulu."

"Aku masih sama, Shan. Masih belum berubah! Kamu yang berubah!"

"Yang jelas aku berubah menjadi lebih cantik. Dan apa kamu tidak sadar apa yang dari tadi kita bicarakan? Semua bias dan absurd."

"Hahahaha..." Gege gantian memeluk Shani. Shani terjatuh dan berbaring di lantai teras. Wajah Gege berhadapan dengan wajah Shani.

"Ge..."

"Apa?"

"Gege jorok ih belom gosok gigi. Bau!"

Gege mengecup hidung mancung Shani. Shani membalas mencium kening Gege. Mereka tiduran di teras di pagi hari yang masih berkabut menghadap langit.

"Ge, itu bintang apa?" tanya Shani menunjuk.

"Bintang fajar..."

"Mirip nama toko, Ge."

"Memang. Itu kalo eksisnya pagi. Kalo eksisnya sore jadi bintang senja."

"Kalo rintik senja?"

"Itu yang dirindukan anak indie sambil minum kopi..."

"Senja utama?"

"Nama kereta yang berangkat sore.."

"Senja renjana?"

"Itu judul novel sama puisi..."

"Usia senja?"

"Shani mau kan hidup sama Gege sampai usia senja?"

Shani mengangguk. "Till death do us part."

Kepala Gege menoleh, Shani pun demikian.

"Shan..." Gege tersenyum memandangi Shani.

"Iya, Ge."

"Kamu....mandi sana!"

"Ih, Gege mah kebiasaan ngerusak suasana." Shani bangun dan masuk bungalow. Ngambek. Gege tertawa di teras.

Sejam kemudian mereka berdua sudah benar - benar mandi dan duduk di teras depan kamar.

Tok tok tok...

"Tunggu..." teriak Shani berjalan membuka pintu.

Shani membuka pintu.

"Siapa, Shan?" tanya Gege menghampiri Shani.

"Selamat pagi bidadari surga dan bidadari bumi," sapa Mas Gito tersenyum memamerkan giginya.

"Pagi juga, Mas Gito."

"Saya mau menawarkan paket spa dan terapi di fasilitas spa yang kami miliki. Saya jamin setelah mencoba spa kami, kalian berdua akan...."

"Akan apa?" tanya Shani.

Gege dan Sumini [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang