Sejak Shani menjalani kehidupan baru sebagai brand ambassador produk kosmetik Shanju, kehidupan Gege terasa getir. Apartemen yang megah, tempat tidur yang lebar terasa sia - sia. Sepi. Boncengan vespanya tak lagi berpenumpang pagi dan malam hari. Pagi harinya tak lagi disambut Shani memakai celemek di dapur. Pulangnya tak lagi ditunggu Shani yang sedang menonton drakor.
Kalau jadwal promo masih di area Jabodetabek, Shani pulang sudah larut malam. Sudah sulit rasanya menciptakan quality time di saat tubuh sudah lelah dan mengantuk. Sementara esok pagi sudah pergi ke event yang lain di kota berbeda. Gege selalu menyempatkan menunggu Shani pulang. Dan Shani pun selalu langsung pulang ke rumah. Ia tak pernah mau menerima ajakan Sakti untuk makan malam atau sekedar mampir menyesap kopi.
Shani rindu Gege, begitupun Gege. Ia berusaha semaksimal mungkin menjaga suasana hati Shani. Apa yang mereka jalani hari ini adalah keputusan mereka berdua. Jadi yang sedang berjalan, biarlah berjalan seperti apa adanya. Sampai waktu yang menentukan bagaimana mereka harus berhenti dan mengintrospeksi apa yang sudah terjadi.
Setiap ada kesempatan Gege menemani Shani tidur sambil bermanja - manja di pangkuan Gege. Sementara Gege melakukan sesuatu yang absurd agar Shani terhibur dan lekas tidur.
"Shani bobo ooh Shani bobo, kalo tidak bisa bobo ayo minum Soju. Shani bobo ooh Shani bobo, kalo tidak bisa bobo ayo minum AO. Shani bobo ooh Shani bobo, kalo tidak bisa bobo ya jangan open BO."
🌼🌼🌼
Seperti biasa rutinitas pagi Gege bersama Amir adalah mengantri gorengan di pujasera. Sedikit peningkatan dari sisi gizi karena anggaran pembelian gorengan ditingkatkan menjadi lima ribu. Mereka berbaris bersama Mbak - Mbak kantor yang terlihat sudah menenteng banyak plastik berisi rujak buah, cimol, seblak, namun masih mengantri gorengan.
Di dalam kantor mereka terlihat sibuk mengerjakan proyek iklan terbaru. Gege sibuk menggambar, Amir sibuk berbincang dengan Mbak bagian keuangan yang bohay, Yusup sibuk mengebom kamar mandi, dan Mas Gito sibuk karaoke di ruangannya.
"Ge, boleh nanya?" Amir duduk di sebelah Gege, setelah sukses mengajak Mbak keuangan ngedate.
"Mo nanya saldo gue ya?"
"Itu pertanyaan akhir bulan. Sekarang baru tanggal muda."
"Lo berubah, Ge, sekarang?"
"Berubah apanya? Mau bilang gue gendutan ya?"
"Bukan, Ge. Sumpah. Masih pengen idup gue."
"To the point aja!" ujar Gege sambil tetap fokus pada tabletnya.
"Lo ga ceria sekarang. Ada masalah?"
"Engggg....ga. Kenapa?"
"Jadi pendiem aja gitu. Biasanya nyuruh - nyuruh gue beli gorengan."
"Ga boleh jadi pendiem?"
"Ini bukan Gege yang gue kenal."
"Ya udah nih, beliin gue gorengan." Gege memberikan uang dua puluh ribu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gege dan Sumini [END]
RomanceGege tak sengaja bertemu bidadari dalam sebuah insiden. Perkenalan singkat itu mengubah rasa kagum menjadi jatuh cinta pada pandangan pertamaX. Namun tidak mudah bagi Gege mengejar cintanya. Berbagai halangan, rintangan, dan cobaan me...halah baca s...