Chapter Three

29 11 0
                                    

Aku membuka pintu kamarku.Aku sangat lelah dan ingin sekali tidur.Tanpa berlama-lama lagi aku langsung merebahkan diri di kasur yang keras.Karena sangat capek,aku pun langsung tertidur.

_________________***__________________

Suara hujan membangunkanku dari tidur.Aku melihat jam dinding tua depan pintu kamarku.Sudah pukul empat.Waktunya aku mandi dan menyiapkan peralatan untuk si manja upss...maksudku Nona Jean.Nona Jean? Yaiyalah aku harus memanggilnya begitu!

Sementara anak manja itu sedang mandi,aku menyiapkan pakaian dan meja belajarnya.Aku juga bersiap untuk mengajarinya.Kalian tau? Mungkin karena harus menjadi guru pribadi aku menjadi lebih pintar dan tekun! Ada gunanya juga ternyata.

Lima belas menit berlalu dan anak manja itu baru selesai mandi.Kemudian aku membawakan pakaiannya.Selesai berpakaian,aku mulai mengajari si anak manja.

_________________***__________________

Pagi-pagi benar aku sudah mendengar ketukan keras di pintu kamarku.Aku terbangun dan melihat hujan sedang turun dengan deras sekali.

Aku bergegas berjalan ke pintu kamar.Ketika kubuka pintu,sudah ada seorang guru bertampang garang yang memegang koper besar.Sepertinya itu milikku.Tanpa berkata apapun,dia menyeretku ke luar hingga halaman sekolah.

Ketika sampai di halaman sekolah,dia memberiku sebuah jas hujan usang dan tipis.Dia membentakku,"sudah pergi sana kamu.Kamu tidak usah bekerja di sini.Kami tidak sanggup menampungmu lagi!".Aku menangis ketakutan dan bilang,"tapi tolonglah aku tidak punya tempat tinggal".Dia memandangku acuh dan bilang,"kami tidak peduli.Tidak ada keluarga yang mau menampungmu itu urusanmu sendiri.Kami tidak mau menampungmu lagi!".Setelah itu pintu utama dibanting hingga tertutup dan dikunci.

Aku berusaha membuka pintu itu,tapi nihil.Jadi terpaksa aku berjalan menembus hujan deras.Sepatuku becek dan jas hujan ini hanya dapat menahan sedikit hingga bajuku tetap basah.Tujuanku sekarang adalah keluar hutan ini.

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

TOKO ROTI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang