Chapter Eight

20 12 0
                                    

Anna membuka tokonya seperti biasa,pukul tujuh pagi.Sekarang sudah sekitar tiga bulan aku bekerja dan tinggal di sini.Aku sangat senang.Selama aku di sini,toko belum pernah sepi sih.Jadi selama tiga bulan belakangan ini kami bertiga sangat sibuk.

Tapi hari ini berbeda.Toko tidak teralu ramai.Walau begitu Anna tampak agak lega.Dia bisa sedikit beristirahat.Sampai pukul sepuluh pagi hanya ada 6 pelanggan yang datang.Turun enam kali lipat dari biasanya.Tapi ini terjadi sekali dalam dua sampai tiga bulan seperti hari ini.

Aku menopang daguku di meja etalase.Bosan menunggu pelanggan yang rasanya tidak datang-datang.Lalu datanglah tiga orang dewasa.Semuanya tampak seperti mahasiswi.Mereka membeli roti dan kue lalu duduk di sofa yang tersedia.

Lima belas menit kemudian mereka beranjak pergi.Setelah itu sepi lagi.Daripada gak ada kerjaan,aku memutuskan membantu Anna merapikan dapur.Aku juga membantu Felice mengelap meja dan membersihkan lantai toko.

Setengah jam berlalu.Hampir pukul sebelas ketika tiga orang remaja sepantaran ku datang memasuki toko.Ada dua orang perempuan dan seorang laki-laki.Mereka tampak bahagia.

Seorang anak yang tak kukenal berjalan mendekatiku.Aku menatap dengan agak heran sambil bergumam dalam hati apakah dia anak baru di sini? Tanpa kusangka dia berkata,"aku baru disini.Saat ini aku sedang menginap di rumah sepupuku.".Aku bergidik ngeri anak ini bisa membaca pikiranku! Anak itu tertawa dan bilang,"tidak usah takut aku memang memiliki kemampuan membaca pikiran.Oh ya bisakah aku memesan donat, croissant,dan kue kering beberapa potong?".Aku mengangguk dan segera mengambilkan pesanan itu.

Mereka bertiga juga memesan teh hangat untuk dinikmati.Setelah itu mereka mengobrol lumayan lama.Sepertinya mereka sedang merayakan suatu hal.Entah hal apa.

Setengah jam berlalu lagi dan mereka pun baru beranjak pergi.Ketika mereka jauh aku baru berani bergumam dalam hati pelanggan terunik yang pernah kulayani! Anna menghampiriku dan berkata,"jangan kaget gitu.Aku mengamatimu tampak syok.Sepupu yang dimaksud anak itu adalah Ping.Ping sudah sangat jarang datang ke sini.Terakhir dia datang seminggu sebelum kau bekerja di sini".Aku mengangguk mengerti.

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

TOKO ROTI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang