Bagian 24 ( Aul telat )

423 32 21
                                    

Perempuan muda yang kini sudah menjadi isteri dari penyanyi fenomenal sejagad dangdut tanah air sedang malas-malasan. Permainan dengan suami semalam membuatnya tak bisa bergerak! Dibukakan mata beberapa kali, kemudian ditutup lagi. Dikeluarkan tangan kanannya untuk membangunkan si pujaan hati. Namun, kosong! Aulia pun duduk dan bersandar di dinding kasur empuk sambil melihat sekeliling kamar mencari sosok yang sudah mendobrak sesuatu miliknya yang berharga!

Ia mencium aroma sabun mandi begitu harum.

"Aa sudah mandi?tumben! Aa Nassar! Sayaang!"teriak Aulia di atas kasur sambil menutupi badan dengan selimut tebal.

Nassar yang mendengar suara sang isteri langsung keluar dari kamar mandi tanpa menyelimuti kain handuk. Alhasil Aulia teriak sambil ngakak.

Nassar dengan polosnya bertanya pada sang isteri.

"Sayaang, kenapa teriak?ada apa?"kata Nassar dengan rambut masih berbusa, dan seluruh tubuhnya berselumut busa sabun.

"Aa, tadi ngapain Aulia?kok sakit banget badan Aul? Aa, Aulia belum siaap nanti kalau jadi ibuu...gimana nih, Aa!"tangis Aulia bikin bingung Nassar. Kemudian ia masuk kembali ke kamar mandi transparan itu.
***

Abah yang berada di rumah merasakan sesuatu yang membuat bahagia. Umi pun bingung dengan gelagat suaminya.

"Abah kenapa senyumsenyum terus?lagi dapat arisan?"tebak Umi.

"Yah, ini lebih dari arisan Umi! Tetapi ini seperti berkah!"ucap Abah semangat.

Terdengar suara anak perempuan yang tidur di tengah Abah dan Umi. Aleya, anak perempuan kandung Cahu yang dititipkan Nalia karena sang ibu kandung meninggal setelah melahirkan Aleya.

Anak perempuan yang kini berusia dua tahun itu bangun dan bertanya pada kakek.

"Kakek, tadi Aleya dengar kalau Nenek dapat arisan?"ucap anak perempuan polos.

"Aleya, yang dapat arisan bukan Nenek, tapi Kakek!coba tanyakan sendiri."

"Bener Kek?mana?mana?Aleya mau lihat uangnya!"rengek Aleya di depan kakek.

Oke, kita tinggalin dulu Aleya ya? Yuk, kita intip lagi Nalia!
***

Nalia sudah berada di loby RS terkenal di Jakarta.
Banyak para pasien atau pengunjung mengambil poto dari Nalia tersebut. Tak jarang dari mereka minta poto selfi.

"Ibu Aulia?"panggil suster.

Aulia berdiri dan diikuti Nassar di belakangnya.

Nalia duduk berbarengan di kursi yang sudah disediakan. Pak dokter tidak menanyai keluhan para pasiennya kali ini. Aulia disuruh berbaring di atas kasur pemeriksa.

Setelah beberapa menit kemudian, Aulia sudah kembali duduk di kursi semula.

"Baik, Bu Aulia apa yang dirasakan?mual, mau muntah gak bisa?pusing?"

"Gak dok, cuma badan terasa pegal semua." Aulia kembali memijat bagian pinggulnya.

"Menurut saya itu wajar jika Bu Aulia merasakan pegal, remuk dibagian persendian apalagi. Karena habis gulat sama suami semalam suntuk gak berhenti-henti, hahaha!" Jawab enteng dokter muda yang ada di depannya.

Suster, Nassar tersenyum malu. Tetapi tidak untuk Aulia. Ia mencubit perut Nassar yang buncit itu berkali-kali.

"Ya, sudah kalau begitu saya berikan vitamin penambah darah, dengan vitamin C ya Bu. Tolong diminum teratur."

Nalia mengangguk.

***
Sewaktu Nalia mau memasuki mobil alphardnya, para wartawan menanyakan perihal hasil pemeriksaan dari dokter.

"Saya sama Aulia saja belum tahu hasilnya apa?Ya, didoakan saja apapun itu hasilnya. Yang penting sudah mencoba!" Senyum Nassar di depan awak media.

Aulia menambahkan.

"Iih, Aa sih! Pokoknya Aulia belum siap!"ancam Aulia di depan semua yang ada di sana. Membuat yang hadir, ketawa berjamaah.

***

Abah dan Umi sangat kecewa dengan pernyataan Aulia. Aleya senang tatkala di televisi ada gambar Ayah Nassar!

"Nek, itu yang disebelah Ayah siapa sih?kok Aleya gak kenal?"

Umi mendelik dan menatap Abah dengan sendu.
Abah mengelus punggung Aleya dengan lembut.

"Aleya gak boleh gitu sama Bunda. Walau Bunda tidak pernah merawat dari bayi tetapi Bunda sayang sama Aulia. Dimaafin ya, Bunda?"

Aleya mengangguk lalu tersenyum kepada Abah dan Umi disebelah kanan dan kirinya.

***

"Aulia, kenapa kamu lebih pilih dia!kenapa kamu gak mencintaiku!Aulia!"teriak tak jelas Cahu yang duduk di pojokan dinding tak beralas itu.

"DIAM!BERISIK!"teriak penghuni lain yang tidur di sebelahnya.

Cahu memilih berdiri dan memukul kepalanya berkali-kali.
Sehingga tanpa sadar Aulia yang sedang duduk bersebelahan Nassar pun sebut nama CAHU.

Mendadak Nassar menginjak rem dengan cepat.

Ciiiittt!

"Aulia!sadar!Cahu itu penjahat!Aku ini suamimu!"ucap sebal Nassar pada si isteri.

"Aa, Aulia gak tahu. Tibatiba saja mulut Aulia sebut nama Cahu."

"Cahu, Cahu lagi!"ucap Nassar penuh amarah.

Ada apa dengan Nassar?

Bersambung

Keluarga Nalia (Nassar & Aulia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang