Part 3

1.1K 42 4
                                    

Setelah selesai mandi, Nassar pun membuka pintu kamar mandinya. Dilihatnya belahan jiwanya sedang asyik menari di atas layar gawainya.

Ngapain tuh ... bini gue? Gue samperin ah ... !

Nassar melangkah kakinya menuju punggung sang Istri yang sudah dinikahinya selama beberapa bulan ini. Namun, Aulia ingin 'menunda' mendapat momongan.

"Sayaang ... lagi apa siih ... ? Hem ... ?"

Erat pelukan Nassar merenggang setelah tahu sang istri chat orang lain. Aulia merasakan pelukan suaminya berbeda ...

Karena, Nassar hanya diam dan tak mengubah posisi memeluknya.

"Aa gak capek apa ... ?", tanya heran istrinya, Aulia.

" Hh...biasa aja. Aku suntuk niih ... !"

"Tumben."

"Aulia sayaang... Bisa gak, ponselnya taruh di atas meja, sebentaarr... ajah? Hem ... ?", mohon Nassar dengan kata penekanan.

Aulia tak bergeming.

Braakk!

" Astaghfirullah hal'adziim ... Aa Nassar!" teekaget Aulia dengan sikap Nassar.

Aulia terpaksa keluar dari kamar, dan menuju... Dapur!

Aa kok...ke dapur? Lapar?

"Aa kenapa sih, pakai acara banting pintu? Entar kalau rusak, gimana?", tanya Aulia dengan memeluk pinggang Nassar yang sixpect itu.

" Masa, kamu gitu ma aku? Dicuekin itu...gak enak kali, sayaang?"dengan muka cemberut khas anak kecil yang merajuk.

"Eleh-eleh Aa cemburu nih, ceritanya. Xixixi... hahaha ... !"

Nassar gemas dengan bibir tipis Aulia, tanpa diduga Aulia, Nassar melancarkan serangannya. Aulia tampak sangat menikmati perlakuan Nassar yang tak diduga itu.

Aulia dan Nassar menyudahi aksi singkat pagi itu,  karena perutnya minta diisi terlebih dahulu.

"Aa ... kalau makan tuh, pelan-pelan ... nanti tersedak, sayang."

Nassar tak menggubris nasehat Aulia.

' Entar, kalau di kamar... dah habis kamu, sayang.' bathin Nassar.

Setelah selesai makan pagi, Nalia kembali berdiri di balkon depan apartemennya. Sedangkan, Nassar berdiri di belakang Aulia.

Aulia sedikit menoleh ke arah Nassar sekejap. Aulia mencondongkan tubuhnya ke dada Nassar.

"Kamu capek, sayang? Hem ... ?" tanya Nassar dengan peluk pinggang Aulia, dari belakang.

"Biarkan Aulia begini, Aa ..."

5 menit...

10 menit...

Nassar seperti melihat Aulia sedang tertidur. Dengan perlahan, Nassar mengangkat tubuh Aulia, menuju kamar tidurnya.
Kamar mereka berdua. Nassar ingin sekali "sepakbola" dengan Aulia. Namun... keingunannya harus dipendam sementara waktu.

Entah kapan, akan terlaksana ...

Bersambung

Keluarga Nalia (Nassar & Aulia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang