Game or Hell?

190 22 0
                                    

[Senin, malam]

Rumah Byan masih sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan walaupun ada dua laki-laki yang sedang berdiam diri di kamarnya masing-masing. Byan sedang belajar dan mengerjakan tugasnya, sedangkan Gally melihat film genre misteri dan thrillernya. Tapi tiba-tiba Byan membuka tirai jendelanya, hujan.

"KAK BY! KAK DINDA BELUM PULANG!." teriak Gally dari kamarnya. Lalu Byan keluar dari kamarnya dan turun ke garasi. Jas hujan milik mereka bertiga masih tergantung rapi di sana. Itu artinya Dinda tidak membawa jas hujan tadi pagi.

Tuut..tuut..
Tuut..tuut..
Tidak dijawab

"BUKAIN GERBANGNYA!!."

"Kak Dinda?." gumam Byan. Ia langsung berlari ke depan tetapi rupanya Gally yang lebih dulu sampai karena sudah terdengar suara gerbang terbuka.

"KAK DINDA LUCU BANGET." kata Gally yang melihat kakaknya memakai jas hujan berwarna pink, padahal Dinda sendiri anti terhadap warna pink. Di depan pintu rumah, Byan pun ikut menahan tawa.

"Jangan durhaka jadi adik." kata Dinda yang sudah ada di garasi dan melepas jas hujannya itu.

"Ya lagian kenapa warna pink sih?." tanya Byan sambil tersenyum.

"Bukan punya kakak ini. Di kasih sama orang. Cowok pula."

"Hah? Cowok punya jas hujan warna pink?." tanya Gally. Dinda mengangkat kedua bahunya cepat.

"Yasudah, Byan masakin air hangat dulu ya buat kakak mandi."

"Nah gitu dong."

"Gally juga mau nyiapin makan ah buat kakak." kata Gally dan mulai berjalan meninggalkan kakaknya di garasi.

"Eh, Gal. Udah tau berita pembunuhan dari Kak Byan?." tanya Dinda tiba-tiba.

"Tau!!."

"Itu salon di gang kecil dekat toko tempat kakak bekerja ituloh."

"Yang di mana? Gally nggak pernah blusukan di dekat tempat kakak kerja."

"Bukannya waktu itu kamu pernah main ke warnet sebentar ya sambil nunggu kakak pulang?."

"Ah iya-iya!."

"Enam kalau enggak tujuh rumah dari warnet itu, ada salon. Ya itu."

"Wah, besok aku kesitu ah."

"Jangan macam-macam!." Dinda memperingatkan.

"Ish, iya-iya."

Selepas kedua adiknya pergi meninggalkan Dinda. Dinda melihat jas hujan berwarna pink yang sudah basah itu. Selama tiga tahun bekerja di toko, seingat Dinda cowok itu tidak pernah menjadi pembeli. Itu artinya ia benar-benar orang asing.

Tapi kenapa ia tidak tau malu ketika memberi bantuan sebuah jas hujan yang berwarna pink itu?! Otak Dinda bahkan tidak sanggup untuk memikirkan itu. Apalagi hatinya. Hatinya bahkan sudah tidak waras. Akhirnya, Dinda terburu-buru untuk mandi sambil perlahan melupakan moment jas hujan itu. Dan tentu saja itu sudah telat. Byan terlanjur menyaksikan keanehan Dinda saat Byan ingin memanggilnya karena air hangatnya sudah selesai.

Guess Who's The Psycho [S1] - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang