[Sabtu, dini hari]
"Help me or kill me?."
Tanya seseorang yang suaranya sudah diedit, sepertinya suara itu muncul di pojok kanan rooftop. Mereka berenam pun mengeceknya bersama. Ya, ada alat MP3 yang tergeletak di pojokan.
"Help me or kill me?." tanyanya lagi.
"Sepertinya perlu di next." kata Nadine. Edrian pun langsung memencetnya.
"Kolong meja." katanya singkat.
"Banyak meja di sini." jawab Rosa.
"Sepertinya ada sesuatu, coba kita cari." pandu Byan. Akhirnya masing-masing mengecek kolong meja yang ada di sini, sampai pada meja tengah Nadine menemukan sesuatu.
"Kotak Kill." kata Nadine.
"Oh aku juga, kotak Help." sahut Iris.
Gally yang merasa petunjuk kedua sudah ditemukan langsung memencet tombol next.
"Buka sesuai pilihan, jalankan."
Gally dan Rosa langsung mengambil kertas di dalam kotak Kill dan sisanya menggambil kertas di dalam kotak Help. Iris yang dengan beraninya itu langsung membuka kertasnya.
"Papa?." kata Iris.
"Foto papamu?." tanya Byan. Iris menggeleng.
"Tulisannya, hanya Papa saja." jelas Iris sambil menunjukkan isi kertasnya kepada teman-temannya itu. Nadine yang berada di sampingnya langsung membuka kertasnya dengam terburu-buru.
"Ponsel?." Nadine masih tidak paham juga dengan petunjuk ini.
"Malam." ucap Edrian. Terakhir, Byan membuka kertasnya.
"Buka kurung, menyesuaikan, tutup kurung." baca Byan.
"Coba punya kalian." perintah Iris kepada Gally dan Rosa.
"Ah agak panjang. Dorong dan pisahkan." ucap Gally dan langsung melihat ke arah kakaknya.
"Ikuti dan cari waktu. Ah, aku dan Gally harus saling membantu. Sepertinya kalian juga." kata Rosa.
"Yang aku enggak paham adalah..." Edrian berhenti sebentar.
"...bukankah hanya 1 orang yang memberi kita pilihan dan mengharuskan kita memilih satu? Lalu kenapa ada 2 misi sekarang? Seharusnya hanya 1 misi bukan? Help saja atau kill saja." jelasnya.
"Seharusnya help, karena total suara 3:5." sahut Nadine.
"Dan di sini masih ada sisa kertas." kata Iris yang sedang membawa kotak help. Ia melihatnya sebentar.
"Sisa empat." jawabnya.
"Di sini sisa satu." sahut Rosa yang membawa kotak kill.
"Ah, di kill sisa satu alias itu punya kak Aeril. Di help sisa empat salah satunya ada punya kak Rilia. Lalu, karena voting help yang menang artinya anak kill harus pindah ke help. Jadi itu tiga kertas yang lainnya punyaku, punya kak Rosa, dan kak Rilia." jelas Gally setelah mendapatkan jawabannya. Kemudian Iris menyuruh Gally dan Rosa untuk mengambil kertas dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guess Who's The Psycho [S1] - SUDAH TERBIT
Mystery / Thriller[TAMAT] Kisah anak SMA yang tiba-tiba mempunyai banyak misi sambil mencari tau siapa dalang dari semua ini. Tidak sedikit korban dan kehebohan yang disebabkannya. Lantas, bisakah mereka menebak siapa psikopatnya? Maukah kamu membantu mereka? Open th...