Tema Hari Ketigapuluh
❝Teko Ajaib❞.
.
.
.
."Say the name! Seventeen! Anyeonghaseyo, Seventeen imnida."
Seokmin sebagai member yang berdiri di paling ujung dekat dengan meja, refleks menoleh saat merasa ada suara lain yang ikut mengatakan 'Seventeen'.
Mereka akan syuting untuk acara makan-makan setelah ini. Ruangannya jelas saja ditata dengan rapi dan cantik. Hari ini mereka akan masak dan makan hasil masakan sendiri.
"Hyung. Tadi aku dengar ada yang ikut memberikan salam. Tapi hanya bagian Seventeen saja," bisik Seokmin pada Joshua.
Joshua mengernyit, "Mungkin itu suara kita yang bergema. Kau salah dengar, Dokyeom-ah."
"Oke, araseo," balas Seokmin.
Tetapi hal itu kembali terulang, beberapa kali. Lagi-lagi Seokmin yang mendengarnya.
"Semuanya coba tolong diam sebentar," ujar Seokmin.
Keduabelas member lainnya sontak terdiam dan menatap Seokmin dengan pandangan bingung yang kentara.
"Wae, Dokyeom-ah?" Seungcheol bertanya penasaran.
"Sstt," Seokmin meletakkan jarinya di bibir. "Kalian perhatikan aku. Dengar baik-baik. Seventeen."
"Seventeen."
Seokmin refleks membelalak. Wajahnya menunjukkan ekspresi heboh yang kentara. Member lain juga sama kagetnya.
"Sedari tadi aku dengar setiap kita menyebutkan Seventeen—tuh! Terdengar lagi. Jika kita menyebutkan dengan lantang, dia mengikuti," ujar Seokmin.
Sekarang para member dibuat bingung, cemas, semuanya bercampur jadi satu. Mereka menoleh ke berbagai arah. Mencari alasan dibalik suara itu. Mencari siapa staff yang menjahili mereka.
Nihil. Para staff juga sama bingung dan paniknya. Situasi menjadi tidak kondusif sekarang. Mereka seakan lupa jika sedang mengadakan syuting.
"Seventeen!"
"Seventeen!"
Para member dengan kompak menoleh kembali ke meja. Seokmin dan Mingyu secara bergantian menyuarakan kata Seventeen.
Seungkwan terkejut, "Teko?!"
Pria Jeju itu mengangkat teko tersebut dan sesuatu di dalamnya berdenting karena menubruk badan dalam teko.
Ketigabelas member saling tatap. Seungkwan langsung membuka penutup teko dan menemukan sebuah speaker kecil di sana.
"Kalian mengerjai kami, ya!?" Seungcheol menatap protes para staff yang tertawa.
Mereka berhasil dikerjai. Ada seorang staff yang memegang ponsel di mana rekaman suaranya terhubung pada speaker kecil tersebut.
.
.
.
.
.Heuheuu temanya lawak.
Last day—»
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidult : DWC2020 [Complete]
Short Story❝Laughing over it like an adult and crying like an child later❞ Jadi ... work ini akan membawaku untuk tertawa senang atau menangis frustasi?