5 | Kencan Buta

1.3K 167 11
                                    

Sesuai kesepakatan yang Jennette ajukan tadi siang saat dikampus, malam ini tepatnya di Obelia Cafe kami akan mengadakan acara kencan buta yang diselenggarakan oleh Jennette.

Mereka bertiga, Athanasia, Jennette dan Helena sudah berada disana sejak lima menit yang lalu dan kini tengah menunggu mereka yang kata Jennette sebentar lagi akan datang.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, para gadis itu sudah memesan minuman terlebih dulu. Berbeda dengan Athanasia yang memesan dessert duluan, kesukaannya kue coklat.

Seraya menunggu mereka, Athanasia memainkan ponselnya sambil sesekali memakan kue coklat nya.

TING!

Bel cafe berbunyi. Athanasia sama sekali tidak berniat untuk melihat siapa yang datang dan siapa yang keluar, didalam pikirannya hanya satu, kapan acara ini berakhir.

"Disini!"

Jennette melambaikan tangannya, berarti mereka yang dimaksud oleh Jennette sudah datang. Rasa penasaran Athanasia muncul, ia mendongak melihat siapa yang datang. Iris ruby bertemu dengan Iris sapphire. Athanasia membulatkan matanya tidak percaya.

"Peri!"

Teriak Cabel sambil menunjuk-nunjuk Athanasia dengan riangnya. Lucas dan Ijekiel memandang Athanasia dengan raut terkejut.

"Dia Peri yang kau maksud, Cabel?" tanya Lucas pada Cabel.

Cabel mengangguk antusias "Iya! Kita ketemu lagi peri" Athanasia hanya tersenyum menanggapinya.

"Dia terlihat seperti malaikat menurutku" Gumam Ijekiel yang dapat didengar oleh Lucas. Lucas menatap tajam kearah Ijekiel walau Ijekiel sendiri tidak menyadari nya.

Jennette yang menyadari jika ketiga pria didepannya tidak melepaskan pandang dari Athanasia membuka suaranya.

"Kalian tidak ingin duduk?"

Mereka bertiga tersentak lalu duduk di kursi mereka masing-masing. Cabel berhadapan dengan Helena, Ijekiel berhadapan dengan Jennette dan Lucas berhadapan dengan Athanasia. Setelah duduk pandangan Lucas tidak pernah lepas dari Athanasia, dia tersenyum---bukan lebih tepatnya menyeringai.

Kenapa Lucas bisa ada disini?! Pikir Athanasia

"Oke!" Jennette menghentikan kecanggungan antara Athanasia dan Lucas dengan menepuk kedua tangannya "Kita akan mulai perkenalan diri, dimulai dari Helena" sambung Jennette lagi.

"Perkenalkan nama saya Helena Irene dari Fakultas Kedokteran" Helena tersenyum, "lebih tepatnya di Jurusan ilmu psikologi" sambungnya lagi.

"Ah! Nama yang indah"

Pandangan kami menoleh kearah cabel yang berkata dengan riangnya dan tatapan nya yang berbinar melihat senyuman Helena.

Ijekiel menyenggol lengan Cabel dan berbisik "Kau kenapa?"

Cabel menghela nafas

"Kau tidak dengar siapa namanya? Helena Irene, nama yang indah bukan? Benar, nona Helena" Dengan genitnya Cabel mengedipkan matanya sebelah pada Helena.

Wajah Helena memerah karena dipuji oleh Cabel. Athanasia yang melihatnya terkekeh kecil begitu pula dengan Jennette.

Athanasia menyadari saat dia terkekeh kecil tadi dia sedang diperhatikan oleh Lucas. Tatapan hangat yang diberikan olehnya, dan senyumnya yang selalu ia tunjukkan pada Athanasia sejak kecil tidak pernah ia lupakan sama sekali. Tanpa sadar wajah Athanasia memerah dibuatnya.

"Sekarang giliranku bukan?" Kata Jennette, diangguki oleh Helena. "Perkenalkan nama saya Jennette Margarita dari Fakultas Ekonomi"

"Hai! Nona Margarita" Sapa Cabel antusias.

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang