23 | Festival akhir tahun

780 110 29
                                    

“Hari ini kita akan bersenang-senang!”

Hari ini kampus mereka mengadakan festival akhir tahun dengan banyak dekorasi yang menarik, karena tema yang sudah ditentukan yaitu tentang kerajaan. Dan juga berderet-deret stand makanan yang dijual oleh senior dan junior.

“Kenapa kamu begitu antusias sekarang, kenapa tidak dari kemarin?” Lucas menatap Athanasia aneh, ini bukan pertama kalinya dia ke festival bukan? Pasti Ayahnya pernah membawanya ke festival lain.

Tidak mendengar Lucas yang berbicara, Athanasia malah menarik Lucas mendekati salah satu stand. Stand tempat Athanasia berdiri saat ini baru permen kapas, karena dia sangat menyukai manisan.

Athanasia menatap Lucas sambil tersenyum tapi sialnya Lucas yang tidak peka dengan senyuman itu hanya mengerutkan dahi.

“Mck,”

“Apa? Kenapa berdecak?”

“Dasar tidak peka,” Athanasia berbalik pergi meninggalkan Lucas disana dengan raut wajah penuh kebingungan.

“Apa? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?” ternyata disana juga ada Helena dan Cabel yang juga sedang memesan permen kapas, menunggu giliran mereka.

“Athanasia menginginkan permen kapas dan kau dengan wajah tidak peka bertanya pada kami kenapa menatapmu seperti itu??” Helena menggeleng, memijat keningnya tidak mengerti bagaimana ada pria yang tidak peka seperti Lucas di dunia ini.

“Lalu aku harus apa? Kenapa dia tidak bilang langsung?”

“BELI DAN BERIKAN PADANYA” habis sudah kesabaran Helena, dia baru saja berteriak pada Lucas dan mengabaikan orang-orang yang menatap nya dengan bingung.

“Aku tidak ingin lagi permen kapas, bawa aku ke stand lain” Helena berkata pada Cabel yang mematung karena tidak menyangka gadisnya ternyata sangat menakutkan ketika marah.

“Dengar apa kata Helena, belikan Athanasia satu dan berikan padanya. Aku pergi dulu, semoga berhasil”

“Apa maksud dengan semoga berhasil?” lagi-lagi Lucas di beri teka-teki seperti ini. Tidak semua laki-laki yang mengerti teka-teki seperti itu.

Athanasia mendengus, tapi dia tetap berjalan, tidak tahu tujuan yang ingin ia pergi. Dia lapar, tapi sudah tidak ingin makan padahal sepanjang jalan banyak stand makanan yang ia sukai. Dan kali ini adalah salah Lucas yang sudah membuat mood nya menurun, coba saja Lucas peka dari awal pasti sederet stand ini sudah ada yang Athanasia coba.

“Dasar tidak peka,” Athanasia terus saja bergumam tanpa menyadari seseorang tersenyum tidak jauh dari tempatnya.

Dan sampailah Athanasia di taman belakang sekolah, ia duduk disana karena masih sore jadi belum gelap sama sekali jadi Athanasia masih berani jika berkeliling sekarang.

“Athanasia,” seseorang menepuk bahunya, Athanasia menoleh tapi yang pertama ia lihat bukan seseorang, melainkan dua permen kapas tepat di hadapannya dan itu menutupi wajah sang pemberi.

Athanasia tersenyum, ia tahu ini siapa, dia tahu siapa yang memberinya dua permen kapas.

“Terimakasih Lucas, aku kira kamu tidak mengerti apa yang aku inginkan” dia mengambil dua permen kapas sekaligus dan tersenyum senang.

Lucas tersenyum, berterimakasih lah pada Helena yang memberitahunya tadi, jika tidak sudah dipastikan jika Athanasia akan kecewa dan juga marah.

“Masih marah?” Athanasia menggeleng, ingin marah tapi tidak bisa, karena ada makanan manis di tangannya.

“Ayo pergi ke stand lain, kamu pasti lapar” Athanasia menurut, bagaimana pun dia lapar.

Mereka berdua berkeliling mencari stand makanan yang enak sampai dimana festival sesungguhnya akan dimulai dan ini akan menjadi hadiah yang sangat menarik untuk seseorang.

***

Malam festival yang di tunggu-tunggu akhirnya mulai dengan sang mc yang berbicara di atas panggung. Mulai dengan pemilihan pasangan terbaik sampai pemilihan stand makanan terenak dan juga terunik dan yang terakhir penampilan band dari universitas nya.

Athanasia sudah tidak sabar mendengar lagu yang akan dibawakan oleh Lucas dan yang lainnya dan baru saja mereka berpisah karena Lucas juga harus latihan sekali dengan pembimbing.

“Dan disinilah kita berada, hari yang sangat kita tunggu-tunggu festival akhir tahun. Dengan banyaknya acara, makanan, dan juga penampilan lainnya” orang-orang bertepuk tangan. “Dan yang paling berbeda dari festival tahun kemarin yaitu kita juga menampilkannya secara live”

Seseorang duduk di sebelah Athanasia yang ternyata itu adalah teman kelasnya.

“Begini Athanasia, kamu kan dengan Lucas berpacaran jadi...”

“Jadi?”

“Jadi kalian mau gak ikutan kompetisi. Karena tema festival kita kali ini adalah kerajaan dan yang lain juga setuju untuk kamu menjadi princess dan Lucas menjadi penyihir”

“Kalian sudah bertanya pada Lucas?” gadis itu mengangguk, padahal sebenarnya belum. Berbohong demi kebaikan, maksudnya sih begitu.

“Mau ya ya ya” dia memegang tangan Athanasia, memohon agar Athanasia menerimanya.

“Umm...baiklah, jadi aku sekarang gimana?”

“Terimakasih Athanasia, kamu memang yang terbaik. Ikut aku sekarang”

Dia membawa Athanasia ke ruang ganti, disana sudah ada temannya yang memegang gaun yah terbilang cukup mewah dan pasti juga sangat cocok saat Athanasia mengenakannya.

“Aku akan memanggil Lucas”

“Eh tapi dia akan tampil nanti” Athanasia menghentikan langkah temannya yang ingin memanggil Lucas.

“Tidak apa, karena kompetisi pemilihan pasangan akan dimulai setelah pemilihan stand terbaik. Jadi Lucas pasti ada waktu nantinya” karena temannya berkata seperti itu Athanasia hanya mengangguk.

Athanasia sedang di dandani oleh temannya, karena dia akan menjadi princess nantinya. Tidak tebal karena Athanasia tanpa makeup pun sudah sangat cantik, jadi temannya hanya memoles sedikit saja.

Tak lama Lucas datang, dia terkejut melihat penampilan Athanasia yang benar-benar seperti seorang princess. Mengapa Lucas tidak menjadi pangeran saja dan mengapa harus menjadi penyihir.

“Kenapa aku harus menjadi penyihir?”

“Karena itu cocok denganmu, sekarang pakailah ini di belakang”

.
..
...

“Dan kompetisi selanjutnya, ini yang kita nantikan. Pemilihan pasangan terbaik untuk tahun ini yang akan diselenggarakan malam ini. Dan bagi mereka yang terpilih menjadi pasangan terbaik akan mendapatkan hadiah”

Suara sang mc terdengar sampai ruang ganti tempat Athanasia didandani oleh teman-temannya. “Aku gugup,” gumam Athanasia

Lucas menggenggam tangan kiri Athanasia, “Jangan gugup, aku ada disini dan mereka semua juga ada disini” Lucas tersenyum. Athanasia melihat dirinya dalam pantulan cermin dia sangat cantik disana.

“Bagaimana jika kita kalah? Bagaimana jika kita mengecewakan mereka semua?”

“Kehilangan kemenangan adalah hal biasa dalam sebuah kompetisi, jika itu tentang mengecewakan mereka semua. Mereka tidak akan kecewa Athy karena kita sudah melakukan yang terbaik”

Kata penyemangat dari Lucas membuat Athanasia merasa lega, lebih baik dari sebelumnya, dia sudah tidak terlalu gugup. Yang akan mereka lakukan hanya tersenyum dan berdiri tegap, itu saja.

Sang MC memanggil para kontestan untuk segera naik ke atas panggung, Lucas memberikan tangannya pada Athanasia agar dia memegang tangannya.

“Mari princess, malam ini kita adalah tokoh utamanya” Lucas tersenyum begitupun Athanasia. Ia menyambut tangan Lucas dan mulai berjalan keluar.

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang