15 | Perjodohan

1.1K 136 104
                                    

Makan malam belum berlangsung karena claude sedang menunggu seseorang yang sebentar lagi katanya akan datang. Athanasia sendiri masih bingung dengan tingkah laku ayahnya, entah mengapa malam ini claude terlihat sangat serius. Entah itu memikirkan sesuatu atau bukan, atau dia sedang memikirkan suatu pilihan yang akan dia ambil nanti. Athanasia juga tidak tahu.

“Aku sudah lapar, kapan kita bisa mulai makan?”

“Sebentar lagi sayang. Kita sedang menunggu tamu”

Siapa yang dimaksud mereka dengan tamu. Batin Athanasia

Sungguh sangat membosankan menunggu tamu yang tidak datang-datang. Siapa sih yang dimaksud, Athanasia sungguh tidak mengetahuinya. Dia sangat kesal sekarang, bagaimana bisa makan malam yang dia nantikan seperti ini menjadi sangat lama.

“Mama, kalau masih lama Athy tidak jadi makan. Athy ke kamar saja”

“Sebentar lagi mereka data--”

“Maaf saya dan putra saya terlambat”

Athanasia membelalakan matanya, ini sungguh tidak terduga. Bagaimana bisa dirinya dan dia--yang benar saja!

***

Didalam kelas wajah Athanasia murung, dia sangat lesu dan tidak ada niatan sama sekali untuk mendengarkan dosen. Wajah yang di letakkan diatas meja, mata yang terpejam dengan buku yang dengan sengaja ia letakkan di atas kepala.

“Athanasia” panggil Lucas

Athanasia bahkan tidak menjawab panggilan Lucas. Didalam pikirannya saat ini tentang kejadian kemarin malam yang membuat Athanasia merasa tidak di hargai.

Bahkan sudah sejam Lucas memperhatikan gadis disebelah nya. Sudah di panggil dengan berbagai cara, tapi Athanasia sama sekali tidak menoleh atau menjawab satu kata pun. Tentu saja itu membuat Lucas mengerutkan dahinya, dia sangat bingung dengan Athanasia sekarang. Kenapa gadis itu sangat pendiam sekarang, apa dia salah makan?

“Aku akan membelikanmu sesuatu, tunggu disini” Lucas tahu Athanasia tidak akan menjawabnya. Tapi dia tetap memberitahu kemana dia akan pergi, agar nanti Athanasia tidak mencarinya kemana-mana.

Athanasia berusaha menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh dari pelupuk matanya. Pendapat nya sudah tidak dihargai lagi, mengapa semua orang mengambil keputusan dengan sesuka hati mereka tanpa bertanya terlebih dulu?

“Aku benci ini” lirih Athanasia

“Ini, makanlah” Athanasia sedikit tersentak mendengar suara rendah lucas di telinganya. Dia meletakkan susu vanilla dan roti coklat di atas meja Athanasia.

Ingin sekali rasanya Athanasia memberitahu sebenarnya pada lucas tapi apa daya-nya, ia tidak berani sama sekali. Disisi lain, Lucas berharap jika gadis di dekatnya ini kembali tersenyum dan tidak murung.

“Athanasia, kau kenapa? Apa kau sakit?”

Diam Lucas

“Aku akan membawamu ke ruang kesehatan”

Diam. Aku ingin ketenangan

Tapi, Athanasia sama sekali tidak menjawab atau bergerak.

“Apa kau bertengkar dengan Ayahmu?”

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang