29 | Surprise

1.3K 105 37
                                    

Athanasia menopang dagunya, menatap jendela sambil menikmati angin sore. Sudah dua bulan berlalu sejak Lucas pergi ke Amerika untuk membantu ayahnya bekerja disana, dia merasa sangat bosan, disaat kedua temannya bersenang-senang dengan pasangan mereka lain dengan Athanasia sendiri hanya melihat itu.

"Athanasia" panggil Diana

Athanasia menoleh kebelakang, disana ibunya sudah berpakaian rapi dan membawa alat piknik di tangannya. Siapa yang ingin pergi piknik di sore hari seperti ini? Apalagi sebentar lagi hampir malam.

"Kenapa mama membawa alat piknik?"

"Kita akan berpiknik, apa lagi?"

"Tapi ini hampir malam"

"Tidak apa, jika kita tidak bisa berpiknik sekarang anggap saja kita akan pergi bersenang-senang dengan dua keluarga"

Dua keluarga? Athanasia tampak berfikir, siapa keluarga satu lagi yang akan pergi dengannya? Apa itu keluarga Jennette?

"Tidak perlu berfikir, kita akan bersenang-senang. Ayo bersiap-siap, mama akan tunggu di bawah" Athanasia mengangguk dan beranjak pergi mandi.

Setelah bersiap-siap, ia turun kebawah melihat hanya ada ayah dan ibunya saja.

"Sudah selesai?" Athanasia mengangguk. "Kalau begitu ayo pergi, mereka sudah menunggu kita"

Athanasia harus segera cepat, ia tahu sifat ayahnya Jennette yang selalu on time. Jika terlambat semenit saja apapun acara yang sudah di rencanakan akan gagal begitu saja. Sangat berbeda dengan Claude, jika terlambat dia akan marah tapi tidak sampai membatalkan acara itu.

Diperjalanan Athanasia terus menelfon Lucas tapi panggilannya terus saja di tolak, apa mungkin saat ini Lucas sangat sibuk?

Athanasia bisa memaklumi jika Lucas sibuk, tapi sekarang hampir malam. Apa dia akan lembur?

"Mama, kapan Lily akan pulang ke obelia?"

"Mama kurang tahu, mungkin beberapa bulan lagi" mendengar itu Athanasia menghela nafas, ia harus bersabar.

Bukan itu masalahnya, dia ingin tahu apa saja yang dilakukan Lucas disana. Sebab, seminggu ini sikap Lucas dengannya sangat berbeda. Lucas yang biasanya selalu tepat waktu menelfon nya tapi sekarang tidak, mungkin bisa di hitung jari. Sehari sekali Lucas bahkan hanya menelfon Athanasia, itupun tidak lama, kadang pernah seharian mereka tidak ada telfonan atau chatting.

Lagi-lagi Athanasia harus berfikir positif, dia terus berfikir jika Lucas sibuk, jadwalnya disana sangat padat, tapi dia tidak pernah memberitahu kesibukannya, Lucas hanya menyimpannya sendiri.

"Kenapa bertanya? Bukannya kamu tahu jika mereka akan sangat lama disana karena mengurus pekerjaan?"

"Iya tahu tapi..."

"Bocah itu tidak akan berani mengkhianati mu, aku benci mengatakan ini tapi percaya saja padanya" ucap Claude. Mendengar itu Athanasia tersenyum dan berharap apa yang dikatakan ayahnya benar.

"Terima masih, Ayah"

Setelah mengatakan itu tanpa sepengetahuan Athanasia, Claude tersenyum. Sepertinya ini berhasil membuat Athanasia sedikit tenang dan tidak terlalu memikirkan Lucas.

Hari sudah menunjukkan pukul 7pm tapi mereka belum juga sampai, sebenarnya ingin piknik atau apa dari tadi belum sampai tujuan. Athanasia lelah dan ingin tiduran di kasur kesayangannya.

"Tahan sebentar lagi Athanasia, sebentar lagi kita sampai" ucap Diana.

Dan benar yang dikatakan Diana, 10 menit setelahnya mereka sampai di sebuah hotel yang tentu saja letaknya sangat jauh dari tempat tinggal Athanasia. Mereka bertiga masuk dan disana sudah ada yang menunggu di dalam, lalu orang itu membawa Athanasia dan keluarga pergi ke suatu tempat.

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang