27 | Goodbye

686 86 15
                                    

HARI ini bertepatan tanggal 13 Januari Athanasia dan Lucas bertunangan, dihadiri oleh keluarga mempelai pria dan juga mempelai wanita. Kedua orang tua Lucas sangat senang melihat putranya yang sudah dewasa. Diana terus saja menghapus air matanya, ia begitu bahagia melihat Athanasia bahagia.

Dan kini Athanasia tengah tersenyum pada dirinya sendiri, jantungnya yang berdebar sangat kencang membuatnya gugup. Ia takut, setelah pertunangan ini selesai Lucas akan segera pergi ke Amerika bersama dengan Lily dan Felix. Karena Felix mendapatkan pekerjaan lain disana.

Dengan gaun berwarna putih Cantik, mewah, elegan tapi simple. Sangat cocok dengan Athanasia hari ini.

“Kamu kelihatan sempurna hari ini, aku yakin Lucas akan terpesona”

Seseorang memegang kedua bahunya, Athanasia mendongak menatap gadis seumurannya, sahabatnya sekaligus saudaranya. Ya, dia Jennette.

Athanasia berdiri dan langsung memeluk Jennette erat, ia hampir saja menangis tapi Jennette melarang nya.

“Jangan menangis, nanti kamu kelihatan jelek”

“Aku tidak menangis, aku cuma kelilipan”

“Kamu tahu Athanasia, kamu tidak bisa berbohong padaku”

“Aku takut,” Jennette melepaskan pelukannya dari Athanasia dan menatap gadis di hadapannya sekarang. “Aku sudah memberitahumu bukan, jika Lucas akan pergi ke Amerika untuk beberapa bulan. Aku takut dia tidak akan kembali dan menemuiku”

“Stt...Jangan pernah bicara seperti itu, aku yakin Lucas akan menemuimu setelah ia pulang dari Amerika nanti”

“Aku berharap seperti itu,”

“Ayo kita turun, pertunanganmu akan segera dimulai”

Athanasia mengangguk dan berjalan turun kebawah dengan Jennette yang menemaninya, disana sudah banyak orang yang tidak sabar dengan pertunangan ini termasuk Lucas itu sendiri. Tampaknya dia juga gugup.

Sampainya Athanasia disana, pertunangan mereka dimulai dengan Diana yang masih terharu, Claude yang tersenyum tipis melihat putrinya, serta yang lainnya yang ikut senang dengan pertunangan ini tentunya.

Setelah pertunangan selesai, malamnya Athanasia langsung ikut pulang ke rumah Lucas dan tentu saja diizinkan oleh Diana dan Claude.

“Kamu akan pergi besok ya”

Malam ini setelah pertunangan Athanasia berada di rumah Lucas untuk melepas rindu. Ia duduk di atas kasur dengan Lucas yang tengah menyusun pakaiannya masuk kedalam koper.

“Jangan sedih begitu, aku hanya pergi sebentar dan akan kembali” Lucas menggenggam kedua tangan Athanasia, mengelusnya.

“Sebentar apanya, kamu akan pergi dalam beberapa bulan bukan beberapa hari. Itu sangat lama bagiku”

“Jangan terlalu menungguku, aku berjanji saat pulang nanti aku akan langsung menikahimu” lalu mengecup singkat kening Athanasia. “Sekarang sudah malam, kamu ingin menginap atau aku antar pulang?”

“Aku akan menginap dan tidur dengan Lily, kalau begitu selamat malam Lucas” sebelum dapat menutup pintu, Athanasia melontarkan senyuman manisnya pada Lucas.

“Selamat malam, Athanasia. Mimpi indah”

***

“Ingat yang aku katakan kemarin malam, jangan terlalu memikirkanku”

Athanasia menghela nafas panjang lalu memeluk Lucas erat, Lucas sudah bersiap akan pergi ke luar negri. Beberapa menit setelahnya Athanasia melepaskan pelukannya dari Lucas.

“Dan kamu harus janji, setelah sampai disana langsung hubungi aku”

Lucas terkekeh dan mengangguk, “Aku janji, kalau begitu aku pergi dulu”

Saat Lucas sudah tidak terlihat lagi, Athanasia mendengar bahwa pesawat tujuan Amerika sudah berangkat. Diana memegangi kedua bahu Athanasia lalu mengajaknya untuk pulang.

Sampainya dirumah Athanasia masih terus menunggu kabar dari Lucas, ia sangat tidak sabaran. Padahal Lucas baru saja pergi.

“Apa Lucas lupa? Apa dia ketiduran?”

“Ingat yang aku katakan kemarin malam, jangan terlalu memikirkanku

“Berjanjilah”

“Jangan terlalu memikirkanku, nanti kamu bisa sakit”

“Hah, Lucas bodoh. Bagaimana aku tidak memikirkannya”

Karena terlalu memikirkan Lucas, Athanasia ketiduran begitu saja, dia juga sangat kelelahan. Athanasia tidur sangat pulas, bibir nya pucat, keringat bercucuran dari pelipisnya.

Diana masuk kedalam kamar Athanasia niat ingin memberitahu untuk makan malam, tapi apa yang dilihatnya membuat Diana terkejut. Suhu tubuh Athanasia naik, dia sakit.

Dengan segera Diana berlari keluar kamar Athanasia dan memanggil Claude untuk membawanya Kerumah sakit, karena Diana disini sangat panik. Melihat Diana yang sangat panik membuat Claude juga ikutan panik, apa yang harus ia urus lebih dulu? Menenangkan Diana atau membawa Athanasia Kerumah sakit.

“Tenang Diana, Athanasia pasti hanya kelelahan” pilihan yang diambil oleh Claude adalah pilihan pertama, jika Diana panik dia juga ikutan panik.

“Tarik nafas lalu hembuskan” Diana mengikuti instruksi Claude dan saat ini dia sudah sedikit tenang. “Sudah membaik?” Diana mengangguk.

“Kalau begitu ayo kita bawa Athanasia ke rumah sakit” dan lagi Diana hanya menjawab dengan anggukan.

•~•~

“Engh.. Lucas...Lucas” Athanasia mengigau memanggil nama Lucas. Diana mengelap keringat yang bercucuran dari pelipisnya.

“HAH LUCAS!” Athanasia langsung duduk, Diana terkejut dengan pergerakan tiba-tiba dari Athanasia.

“Athanasia ada apa?” panik Diana.

“Lucas...dia kecelakaan”

Diana tersenyum dan mengelus rambut Athanasia, “Kamu hanya bermimpi, Lucas dan orang tuanya baik-baik saja. Kemarin malam saat datang ke rumah sakit, Lily menelfon”

Melihat wajah Athanasia yang bingung, Diana langsung menjelaskan mengapa mereka ada di rumah sakit. Athanasia merutuki dirinya yang tidak mendengar kata Lucas untuk tidak terus memikirkannya, lihatlah sekarang dia sakit.

“Tapi ibu tidak bilang pada Lily kan kalau aku sedang sakit?”

“Kalau itu...

“Hallo Diana, kami bertiga selamat sampai tujuan. Bagaimana keadaan kalian disana? Apa baik-baik saja?”

“Syukurlah kalau begitu Lily. Ya, kami baik-baik saja, tapi Athanasia sakit jadi aku membawanya ke rumah sakit”

“Kalau begitu sampaikan salam ku pada Athanasia, semoga dia cepat sembuh. Dan lagi kata Lucas dia akan menghubungi Athanasia”

...ibu juga bilang pada Lily dan Lucas kalau kamu sedang sakit”

Athanasia memukul keningnya, sebentar lagi ia pasti akan di ceramahi habis-habisan oleh Lucas karena tidak mendengarkannya.

“Apa masih pusing?” melihat Athanasia memukul keningnya, Diana mengira kalau Athanasia pusing. Tapi Athanasia malah menggeleng dan bilang dia tidak apa-apa.

“Kalau begitu aku ingin istirahat lagi,” Diana mengecup singkat kening Athanasia.

“Selamat beristirahat,” lalu Diana keluar dari ruangan tempat Athanasia menginap.

“Aku harus berbohong pada Lucas, ini demi kebaikan bersama”

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang