24 | Tersangka

681 95 16
                                    

"Ayah, apa ayah begitu sibuk?"

"Tidak, mengapa?"

"Itu... sebenarnya aku akan tampil sebentar lagi, jadi aku ingin memperkenalkan Ayah pada seseorang. Aku harap ayah datang"

Ijekiel baru saja berbicara pada ayahnya lewat telepon, ia ingin segera memperkenalkan Jennette sebagai kekasihnya agar ayahnya mengerti dan benar-benar melupakan soal perjodohan bodoh itu dengan cepat.

Jujur, Ijekiel masih sedikit risih. Karena setiap saat di rumah ayahnya selalu saja bertanya 'Bagaimana hubungan nya dengan Athanasia', 'Apa gadis itu sudah berubah pikiran' itu menjengkelkan.

Ya, Ijekiel perlahan-lahan sudah mulai melupakan perasaannya pada Athanasia, dia juga sudah menyukai Jennette. Tapi, jika di tanya seperti itu Ijekiel tidak mau sampai perasaannya berubah lagi. Dia tidak mau kembali seperti dulu, dia ingin bahagia dengan Jennette.

"Apa ayahmu akan datang?" Itu Jennette, dia menunggu Ijekiel.

Ijekiel terdiam sesaat lalu tersenyum, "Ya, dia pasti akan datang. Kita hanya perlu menunggu"

"Pemenang kompetisi dalam tema kerajaan untuk malam dan tahun ini adalah Athanasia dan Lucas dalam fakultas hukum" Terdengar suara MC menggelegar

"Aku sudah yakin mereka akan menang"

"Sejak kapan Lucas ingin ikut kompetisi seperti itu?" tanya Ijekiel dengan wajah bingung.

"Sejak dia tau pasangannya adalah Athanasia" jawab Jennette simple lalu mereka berdua tertawa

"Dasar bucin. Ayo kita ke sana, kamu tidak ingin melihat aku tampil?"

"Tentu saja aku ingin"

Ijekiel merangkul pundak Jennette dan mereka berdua pergi ketempat Athanasia dan Lucas, sekalian dirinya menjemput Lucas untuk bersiap-siap karena setelah ini mereka akan tampil.

"Kakimu tidak apa-apa?"

"Ya, tidak apa-apa, cuma terkilir sedikit"

"Duduk disini, aku ingin mengambil sesuatu" Lucas menarik kursi di dekatnya lalu mendudukkan Athanasia disana. "Tunggu disini," Athanasia mengangguk.

Selagi menunggu Lucas, Athanasia memijit pergelangan kakinya tentu saja dengan ringisan kecil menahan sakit.

Tak lama Lucas datang membawa baskom kecil berisi air es di tangannya, meletakkan di bawah tempat Athanasia duduk dan menarik pelan kakinya lalu meletakkannya di atas paha.

"Ini akan sedikit sakit, jadi tahan sebentar" Athanasia hanya mengangguk

Lucas mengkompres pelan pergelangan kaki Athanasia "Salahmu tidak hati-hati saat berjalan"

"Jangan mengomel terus, aku tahu aku salah" Athanasia malah menjawab dengan sarkas, disaat kakinya sedang sakit Lucas malah mengomeli nya.

"Jangan kemana-mana, aku akan membelikanmu sesuatu" lagi-lagi Lucas pergi untuk membelikannya sesuatu, tiba-tiba Jennette dan Ijekiel datang dan duduk di dekat Athanasia.

"Ada apa denganmu?"

Athanasia menoleh "Jennette? aku tidak apa-apa, hanya saja kakiku terkilir"

"Apa sekarang sudah lebih baik?" Tanya Ijekiel

Athanasia mengangguk "Yah, tidak terlalu sakit. Lucas baru saja mengkompres nya"

"Sebentar, aku ingin ke toilet dulu" Athanasia dan Ijekiel mengangguk

Setelah kepergian Jennette ke toilet, Roger, ayahnya Ijekiel datang mendekati Athanasia dan Ijekiel duduk saat ini. Bukan Athanasia yang menyapa, melainkan Roger itu sendiri.

Between Us [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang