Gus Sahal dan Ning Fatimah duduk di bangku taman yang letaknya berada tak jauh dari tempat persembunyiannya Ghea, Alhasil gadis itu dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka perbincangkan.
"Oh ya Ning, kata umi sampean bulan kemaren daftar kursus masak?bener?"Tanya Gus sahal membuka topik pembicaraan setelah sekian lama hening.
"eh, iya gus,soalnya aku pengen bisa masak"
"Loh? memangnya sampean belum bisa masak?"Tanya Gus Sahal lagi, namun kali ini nadanya terdengar ragu. Karna kalau dipikir pikir, Ning Fatimah ini lulusan SMK Tata Boga yakali tidak bisa masak?
Ning Fatimah tersenyum kecil" bisa sih Gus, cuman pengen lebih mendalami aja, supaya kelak kalo suami saya minta dibuatkan sesuatu saya bisa.Saya cuman berusaha buat jadi istri yang baik kok Gus.Karena saya sadar, saya masih banyak kurangnya"Balas Ning Fatimah, jawaban itu sedkit membuat hati Gus Sahal tersentak. Ia tidak menyangka sebegitu berusaha nya Ning Fatimah untuk menjadi istri yang baik untuk dirinya. Kini, ia jadi merasa bersalah, dirinya boro boro berusaha jadi suami yang baik, mencintai perempuan itu saja dirinya belum bisa.
"Ning, sebelumnya saya mau tanya"
Ning Fatimah menoleh kemudian mengangguk singkat, "Nggeh monggo Gus, sampean mau tanya apa?"
Sebelumnya Gus Sahal terlihat menarik nafasnya dalam dalam"Sebenernya, sampean nerima perjodohan ini terpaksa atau tidak?Jika memang terpaksa lebih baik tidak usah"
Ning Fatimah yang mendengar itu sontak menggeleng tegas" Mboten Gus. Saya lillahi ta'ala, saya bener bener ikhlas menerima perjodohan ini, mungkin ini memang takdir terbaik yang telah Allah susun untuk saya. Sebelumnya kenapa Gus mengatakan hal barusan? apakah gus tidak senang dengan perjodohan ini?gus mau membatalkannya?"
Gus Sahal menoleh kesamping, ia tidak mungkin salah, dari nada bicara Ning Fatimah, Perempuan itu seperti tengah menahan tangis. Apakah ucapannya ada yang salah?Apakah keputusannya ini benar?
"saya-" Gus Sahal menggantung ucapannya, ia menggeleng. Tidak tidak ia tidak boleh mengatakan yang sejujurnya. "Saya hanya memastikan, saya tidak mau jika perjodohan ini memberatkan sampean"
"Saya tidak keberatan Gus. Saya yakin, pilihan abah pasti yang terbaik. Dan jika pilihan abah itu Gus Sahal, saya yakin. Pasti Gus Sahal laki laki yang baik", Lanjut Ning Fatimah.
Gus Sahal hanya tersenyum singkat" jangan terlalu menganggap saya baik Ning, faktanya saya tidak sebaik itu"batin Gus Sahal.
"Gus sendiri bagaimana?"Lanjut Ning Fatimah, Perempuan itu mengajukan pertanyaan serupa kepada calon suaminya itu.
Gus Sahal sendiri bingung. Ia terdiam cukup lama. Bagaimana caranya ia menjawab pertanyaan dari perempuan yang ada disampingnya itu tanpa menyakiti hati nya. Ya, meskipun Gus Sahal tidak mencintai Ning Fatimah tapi tetap saja, ia tak mau melukai hati perempuan itu. Pantang baginya untuk melukai hati perempuan. Padahal ia sudah melukai hati Ghea dari lama.
"Emm, sebelumnya maaf ya Ning.Jujur saya belum bisa mencintai sampean sejauh ini"
Mendengar itu hati Ning Fatimah rasanya ingin mencelos. Ternyata selama ini Gus sahal belum menaruh hati padanya. Lantas apakah lelaki ini juga terpaksa melakukan perjodohan ini?
"G- gus"Ning Fatimah menatap Gus sahal dengan sorot mata kecewa.
"Sebelumnya saya minta maaf kalo ucapan saya ini menyakiti hati sampean. Tapi saya rasa, lebih baik saya jujur sama sampean sekarang, sebelum semuanya terlambat."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUS MY LOVE (on Going)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] Gheasya Ailea.Nama yang cantik bukan?seperti hal nya namanya,gadis yang memiliki nama itupun tak kalah cantik.Ya panggil saja dia Ghea. Gadis berusia 15 tahun yang akan segera menginjak bangku SMA.namun siapa sangka,jika masa...