Selamatt pagii
Tetap lah haha hihi walau hati huhu huhu🖤
-Ghea sudah sampai dipesantren yang akan menjadi tempat tinggalnya mulai sekarang. Bangunan dengan nuansa islami bercorak hijau itu nampak ramai meskipun baru jam 6 pagi. Para santri nampak sibuk dengan aktivitas mereka, ada yang piket pondok seperti menyapu latar, menjemur baju, serta ada pula yang nderes alquran. Semua itu tak luput dari pandangan mata Ghea.
Saking fokusnya mengamati itu semua, Gheapun terkesiap kala sebuah tangan yang mengusap pelan pundaknya, dan saat ia menoleh ternyata adalah Abi, ayahnya.
Abi terseyum sendu menatap putri kecilnya yang dulu selalu ia timang, kini sebentar lagi justru mereka akan berpisah.
"Abi harap kamu betah disini,sebenarnya abi berat buat ngelepas kamu sayang, tapi,ya mau gimana lagi. Abi gak mau kamu salah pergaulan", tutur abi lembut.
Ghea menatap abinya tak terima, matanya sedikit berkaca kaca, "salah pergaulan gimana sih bi?! Abi tau gk sih,Ghea tuh sebenernya udah ada rencana buat sekolah bareng Hazel, bahkan Ghea udah ngisi formulir pendaftarannya.Tapi apa? gara gara keputusan abi itu. Plant Ghea jadi hancur"
"Maaf sayang, abi gak bermaksud-"
"Gak bermaksud gimana sih bi?dari kecil, Abi bahkan yang selalu bilang ke Ghea'Ghea kamu jangan takut buat melangkah. Selagi keputusan kamu gak melanggar agama. Abi dukung'Tapi sekarang malahan abi yang ngelarang larang, Abi yang seenaknya maksa kehendak. Tanpa Abi sadari, Abi tuh berubah tau gak! Abi gak kayak abi yang yang dulu Ghea kenal"
Umi yang melihat perdebatan antara bapak dan anak itu hanya bisa diam. Tapi tidak bagi Fathur, kakak sekaligus teman bagi Ghea itu lebih memilih angkat suara.
"Dek kamu gak boleh ngomong gitu ke abi. Kamu harusnya bisa ngertiin abi. Abi ngelakuin ini semua demi kebaikan kamu"fathur mencoba memberi pengertian kepada sang adik.
"oh jadi abang lebih ngebela abi? Iya?!! Abang udah gak sayang ya ama ghea?"Ghea menatap fathur tak percaya.
Lantas Fathurpun menggeleng, bukan itu maksudnya,iya sangat menyayangi ghea, bahkan lebih dari dirinya sendiri.
"bukannya abang lebih ngebela abi, tapi-"
"Udahlah"potong Ghea cepat"mau bagaimana pun kalian gak akan mungkin dengerin apa yang Ghea mau"
**************
Setelah sempat berdebat kini posisi mereka sudah berada di depan dalem. Ghea menatap rumah besar dihadapannya dengan tatapan kagum, pasalnya didepan rumah ini banyak sekali tanaman bunga yang sudah tertata rapi.
Tak berselang lama, terlihat seorang santri putri berjalan menuju kearah mereka, santri tadi tersenyum kemudian mengucapkan salam.
"assalamualaikum"
Abi beserta yang lainnya pun menoleh"waalaikumsalam"
"jenengan ajeng kepanggih sinten? "tanya santri itu yang dijawab oleh abi ghea.
" niki kulo ajeng daftaraken larene kulo mondok ten mriki"
"oh nggeh monggo pinarak riyen", santri itu mempersilahkan Ghea beserta yabg lainnya masuk, "jenengan ten mriki mawon, kulo ajeng matur kalih abah riyen, sambil nunggu monggo disambi"
***********
Seorang pria berpeci hitam, hem hitam serta dibalut sarung pondok keluar dari dalam satir dalem.pria itu berjalan dengan penuh wibawa untuk menemui tamu diruang tengah.
"Assalamualaikum"pria itu mengucap salam.
"Waalaikumsalam sampean niki sinten nggeh? "tanya abi Ghea.
Pria itu tersenyum tipis" perkenalkan kulo gus sahal. Sak derenge kulo nyuwun ngapunten amergi abah nembe tindakan dados kulo sing nggantosi"jawab Gus Sahal, wajahnya terlihat sangat berwibawa dengan kharisma yang kuat.
"mboten nopo nopo gus, kulo ten mriki ajeng daftaraken larene kulo"
Gus Sahal mengangguk faham, matanya tak sengaja menangkap seorang gadis dipojok yang tengah sibuk memainkan ponsel digenggamannya.
Seperti tidak asing, batin Gus Sahal dalam diam.
Gus Sahal beralih menatap pria berusia sekitar 40 an yang ada dihadapannya"larene jenengan jaler nopo estri? "Tanya gus sahal.
Abi melirik Ghea kemudian menyenggol pelan lengan gadis itu" duduk yang bener jangan main hp mulu! Gak sopan! "
Ghea berdecak mendengar itu, tapi ia tetap saja melakukan perintah abinya dengan memasukkan ponsel yang digenggamannya kedalam tas kemudian duduk dengan posisi lebih sopan.
Perlahan wajah cantiknya mulai ia angkat, dan...
DEG!
Ghea merasa atmosfer disekitarnya lenyap tak tersisa entah hilang kemana. Dia? Kenapa dia bisa disini?
Dadanya kembali sesak melihat sosok itu kini berada tepat dihadapannya.permainan apa lagi ini, kenapa ini terjadi padanya.?
'hai nama gue sahal. Nama lo? '
Ucapan itu seolah bagaikan kaset yang kembali diputar dimemorinya.Dengan kondisi masih syok dan Masih belum mencerna semuanya Ghea akhirnya kembali dibuat syok dengan ucapan gus sahal selanjutnya.
"ehm.... Adek namine sinten? "tanya gus sahal yng semakin membuat Ghea membisu.
Dia pura pura gak kenal gue? Atau emang udah lupa?, batin gadis itu bermonolog.
Nyatanya terkadang masa lalu dapat muncul kembali ke permukaan setelah dipendam sedalam mungkin.
TBC!
PART PERTAMA SEGINI DULU YAA!
SAMPAI JUMPA DIPART SELANJUTNYA, SEEU!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GUS MY LOVE (on Going)
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA!] Gheasya Ailea.Nama yang cantik bukan?seperti hal nya namanya,gadis yang memiliki nama itupun tak kalah cantik.Ya panggil saja dia Ghea. Gadis berusia 15 tahun yang akan segera menginjak bangku SMA.namun siapa sangka,jika masa...