•15 Gadis Langka💫

80 18 4
                                    

Happy Reading 🤍
-
'Bermimpilah dalam hidup tapi jangan hidup dalam mimpi'
-Abelia Khuzaimatul Aulia-
-

Nilna kini membawa Ghea hingga masuk kedalam ruang OSIS. Nafas lelaki itu masih terlihat kembang kempis mungkin karna efek abis marah marah kali ya. Ghea yang melihat itu hanya mampu diam, tidak tau harus berkata apa dan bagaimana. Gadis itu seolah kehilangan kemampuan bicaranya.

"Kak"

Akhirnya setelah lama terdiam, Ghea mulai bersuara, Gadis itu terlihat menunduk sambil memainkan kuku jari jemarinya.

Nilna yang melihat itu jadi merasa bersalah, mungkin ia tadi terlalu lancang dengan mengatakan bahwa mereka 'pacaran', ia yakin setelah ini, para fansnya pasti akan mengincar gadis didepannya ini.

ya dirinya tidak naif. ia tau, disekolah ini banyak yang mengidolakannya, bahkan tak sedikit yang mendekatinya agar dapat mendapatkan hati cwok itu. Tapi selama itu, usaha mereka sia sia.

"Maaf soal tadi, gue—"

Belum sempat Nilna menyelesaikan ucapannya Ghea sudah mengangguk mengerti.

"its oke kak, makasih"

Selanjutnya gadis itu justru memeluk Nilna erat, entahlah ia hanya butuh pelukan. Bagaimanapun yang dilakukan Arga tadi cukup membuatnya syok! dan sedikit dejavu.

Dahulu jika ada yang mengganggunya maka Gus Sahal yang akan maju membelanya digarda terdepan , tapi sekarang? ia tidak punya siapapun sekarang.

Gadis itu kini tak kuasa menahan cairan bening yang sejak tadi mendesak ingin keluar, pertahanannya perlahan runtuh. Perasaan itu jelas masih nyata dan itu membuat dadanya kembali sesak.

"Hiks... makasih banget kak, a- aku aku takut banget tadi. cowok itu—"

"Shutt, udah ya jangan nangis" Nilna membalas pelukan gadis dihadapannya. Tangan cowok itu kini perlahan mengusap punggung Ghea, agar gadis itu bisa tenang" Gue ada disini, lo gak perlu takut lagi. Dia gak akan berani apa apain lo" lanjutnya dengan suara lembut.

Ghea perlahan melepaskan pelukan keduanya. Gadis itu buru buru mengusap matanya yang ia yakini kini sudah terlihat sembab. Hidung gadis itu bahkan terlihat memerah.

"lo gak papakan?", Tanya Nilna memastikan keadaan gadis dihadapannya ini.

Terlihat Ghea mengangguk kecil. Melihat itu ada sedikit ketenangan dihati Nilna. Entahlah ia juga tidak tau, kenapa bisa sepeduli ini dengan adik kelasnya. Padahal biasanya seorang Nilna akan bodo amat dengan segala hal yang tidak berkaitan dengan dirinya dan keluarganya. Tapi dengan gadis ini?ah sudahlah dirinya hanya kasian, ya, kasian!.

"Lain kali kalo ada cowok brengsek kayak tadi tuh dilawan, jangan diem aja. Kalo lo diem aja, dia semakin semena mena"Uajr Nilna.

Ghea menunduk" ya gimana, tenaga dia kuat banget tadi. Tangan aku aja sampek merah dicekal ama dia" balas gadis itu dengan memperhatikan tangannya yang kini memang memerah.

Nilna menghela nafas berat" yaudah sini tangannya"

"ha?"

"sini tangannya" , cowok itu mengulang kembali perkataannya.

Melihat Ghea yang justru terdiam, dengan gemas Nilna kemudian menarik tangan gadis itu lembut.Ghea sontak dibuat syok kala Nilna justru meniup tangannya yang memerah tadi, tak sampai situ, cwok itu bahkan mengelusnya dengan lembut. Membuat rasa sakit di pergelangan tangan tersebut perlahan menjadi hilang.

MY GUS MY LOVE (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang