•12• mungkin

46 3 0
                                    

HALLO RĐers!!! 🙃🙃🙃

Akhirnya saya kembali lagi setelah selesai UTBK :)

❤❤❤❤❤❤

EITSSSS!!! Jangan lupa klik BINTANGNYA YAAA :)
Kali ini ada lebih panjang kok :)

...

"Takdir akan diputuskan oleh pilihan apa yang kau buat, bukan secara kebetulan." - Jenny Caramellya

...

Digo membantu Caramell dengan menuntunnya, "kita kerumah sakit," ucap Digo memecah keheningan saat menuju mobil

Langkah Caramell terhenti, tatapannya masih datar dan tanpa mengalihkan pandangannya lurus kedepan, "Jangan beritahu paman atau siapapun. Jangan kerumah sakit. Anter gue ke mansion gue. Mansion me." Balas Caramell dengan nada tegas tidak mau dibantah

Digo memandang Caramell yang kini diwajahnya mengalir darah segar, sudut bibir yang sobek, luka dipelipis, lengkap sudah penderitaannya dengan luka dihati yang hanya gadis itu yang tau bagaimana rasanya.

"kau terluka nona, kau harus..."

Caramell menoleh menatap nyalang Digo, "gue gak suka dibantah!" ujarnya penuh penekanan lalu mereka kembali melangkah namun, dilangkah kesepuluh...

Tubuh Caramell limbung dan hampir jatuh jika Digo tidak sigap menangkapnya. Caramell jatuh pingsan.

Digo mengangkat tubuh Caramell dengan sigap lalu berjalan cepat menuju mobil.

"seandainya gue punya, setidaknya sedikit keberanian untuk buat lo tetep disisi gue, Mell" ucap seseorang jauh dibelakang menatap keduanya.

Mobil itu akhirnya memutar dan melesat meninggalkan seseorang yang berdiri kaku menatap kepergian itu.

Sebuah perpisahan adalah suatu hal yang tidak pernah diinginkan siapa saja yang mendambakan kebersamaan.

"dan lagi, lagi-lagi gue cuman pasrah dengan kepergian lo, Caramellya"

Tes.

Air mata jatuh dari wahaj perempuan dewasa yang kini berdiri dibalkon kamar sambil mencengkram kuat pinggiran balkon.

Perempuan ini mendongak menatap langit gelap yang sepi akan keramaian bintang dan bulan.

"apa tidak bisa semuanya kembali seperti semula?" tanyanya lalu tubuhnya merosot jongkok kebawah namun, masih dengan mencengkram kuat balkon dan menangis hebat.

Menurut kalian, bisakah sebuah gelas pecah kembali menjadi gelas ke semula?

...

Didalam mobil yang melaju kencang, ia menekan search Mension Me dan bergerak menuju tujuan. Digo menekan tombol tab mobil dan mengetik nama seseorang.

Shania.

Lalu menekan tombol hijau.

Tut. Tut. Tut.

"hahhh...hallo?" suara seseorang diseberang sana tengah menguap

"lo dimana?"

"hem? Lo siapa sih? Ganggu banget dahh" ucap Shania seperti seorang setengah sadar dalam tidurnya

"BANGUN SHANIA!" seru Digo

Shania mengusap telinganya saat tersentak kaget dari suara ponselnya

"anjing!" desis Shania, lalu menatap ponselnya

BUDAK BARU!

"anjing! Ngapain sih lo, malem-malem ngecall trus segala pake marah-marah! Lo kira kuping ada serep nya! HAH!" balas Shania cepat dan dengan suara lantang, untungnya diruangan ini sudah sangat sepi

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang