[Bagian Satu] l'inizio

198 18 4
                                    

Hola, rders 😊🙌

Selamat datang di tahap pertama 💫 Jangan lupa rders, nikmati perjalanannya

*CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAUPUN CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN DARI RDYNIM. SEMOGA RDERS MENGERTI*

🐼🐻🐻‍❄️

# [BAB PERTAMA]

'setiap momen terasa bagaikan kuncup bunga' adalah sebuah kalimat yang lekat dengan sebuah harapan didalamnya.

Pagi yang lembut menyelimuti kamar itu dengan cahaya matahari yang hangat. Di atas ranjang yang empuk, seorang perempuan terbaring dengan tenang, selimutnya melingkari tubuhnya dengan rapi. Perlahan-lahan, matanya yang terpejam mulai bergerak, dan kelopak matanya bergetar, menyadari perubahan cahaya di sekelilingnya.

Ia membuka mata, melihat langit-langit kamar yang berwarna pucat dengan sinar matahari yang menerobos melalui tirai. Sinar itu menciptakan pola cahaya di dinding, seolah-olah alam sedang melukis pagi untuknya. Suara burung-burung berkicau pelan di luar jendela, membawa suasana tenang dan damai yang menyambut hari baru.

Perempuan itu menghela napas panjang, merasakan udara pagi yang segar memasuki paru-parunya. Ia menggeser tubuhnya perlahan, merasakan kehangatan tempat tidurnya yang masih menempel di kulit. Pandangannya beralih ke jendela, di mana tirai tipis berayun lembut diterpa angin pagi yang sejuk. 

Perlahan, ia bangkit dari tempat tidurnya, membiarkan kakinya menyentuh lantai kayu yang dingin.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam didalam kamar mandi, akhirnya perempuan ini bersiap dengan pakaian sekolahnya. Ia menatap kearah cermin, rambutnya terurai panjang berwarna ginger brown dengan highlight hijau, dengan pakaian seragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya sekarang, "membosankan" gumamnya,

Setelah bersiap, ia berjalan keluar kamarnya menuruni tangga. Langkah kakinya berhenti didepan kitchen set lalu mengambil kotak berisi roti dan mengambil selai juga tak lupa menuangkan air putih digelas. 

Perempuan ini duduk sendiri di meja makan, dikelilingi oleh keheningan rumah yang luas namun terasa hangat. Setiap suapan sarapannya dinikmati dengan tenang, seolah ia sedang merenungkan setiap rasa yang hadir. Bagi orang lain, mungkin suasana ini terlihat sepi dan menyedihkan, namun baginya, ini adalah momen yang penuh kedamaian. Dalam keheningan, ia menemukan ketenangan, menikmati kebersamaan dengan dirinya sendiri, dan menghargai setiap detik pagi yang ia lalui.

***

Sambil menyetir, perempuan itu mengamati jalanan yang mulai dipadati kendaraan, membuatnya bergumam, "kota ini ternyata lebih buruk daripada yang ku kira"

Namun, perhatiannya segera tertarik pada kerumunan besar di depan kantor DPRD, di mana ratusan aktivis tengah berorasi dengan semangat yang membara. Lalu lintas melambat, dan selama 45 menit ia terjebak dalam hiruk-pikuk kota yang tidak terduga ini. Akhirnya, setelah melewati kerumunan dan kemacetan, mobil Audi R8 berwarna putih yang ia kendarai berbelok mulus memasuki area sekolah elit di jantung kota, menyatu dengan suasana yang lebih tenang dan tertata rapi.

SMA Adijaya adalah salah satu sekolah swasta paling elit di kalangan atas. Sekolah ini termasuk salah satu sekolah favorit di Indonesia, banyak alasan untuk menjadi faktornya. Namun, salah satunya adalah isi sekolah ini sangat cantik, mulai dari muridnya juga fasilitasnya. Sekolah ini menyediakan voucher untuk seluruh siswa melakukan perawatan disalah satu rumah sakit elit yang masih satu keluarga dengan sekolah ini. Kemudian, sekolah ini banyak membuat iri sekolah pada umumnya dari seragamnya yang cantik.  Who wouldn't want to?

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang